Jerawat dapat tumbuh di mana saja seperti hidung, pipi, dagu, termasuk rahang. Munculnya jerawat dapat mengindikasikan perawatan wajah yang kurang tepat atau pemakaian produk tertentu. Bagaimana dengan jerawat di rahang, apa penyebabnya dan bagaimana cara mengatasinya? Simak dalam ulasan berikut.

Penyebab Jerawat di Rahang

Jerawat terjadi ketika folikel rambut di bawah kulit tersumbat oleh sebum (minyak), sel kulit mati, dan kotoran. Ketika folikel yang tersumbat ini terinfeksi oleh bakteri yang ada di kulit, infeksi tersebut dapat menyebabkan jerawat yang meradang.

Terkadang jerawat dapat muncul di barisan rahang. Penyebabnya beragam, mulai dari penggunaan kosmetik, hingga penggunaan alat musik atau peralatan olahraga yang pemakaiannya melibatkan tulang rahang. Beberapa penyebab jerawat di rahang antara lain:

• Produk kosmetik: Pelembap, riasan, dan produk rambut yang mengandung minyak berat cenderung menyumbat pori-pori dan menyebabkan timbulnya jerawat.
• Peralatan atau perlengkapan tertentu: Mengenakan helm dengan tali dagu atau peralatan lain yang menempel dekat wajah, seperti bantalan bahu tebal, dapat menjebak keringat di area tersebut, yang berisiko menyebabkan jerawat. Selain itu, pemakaian alat musik seperti biola atau kerudung yang sering bersentuhan dengan rahang juga dapat memicu timbulnya jerawat.
• Mencukur:Pada pria, kebiasaan mencukur dengan pisau cukur yang sudah lama, tidak tajam, atau tidak higienis dapat menyebabkan folikel rambut terjebak, yang akhirnya memicu timbulnya jerawat.
• Obat-obatan: Penggunaan obat steroid dan obat yang digunakan untuk mengobati depresi dan gangguan bipolar dapat menyebabkan efek samping berupa jerawat. 

Jerawat di rahang lebih banyak dialami wanita daripada pria. Pada orang dewasa, jerawat juga dapat disebabkan oleh perubahan hormon seperti: 

• PMS
• Kehamilan
• Perimenopause
• Perubahan hormon saat memulai atau setelah berhenti minum pil KB
• Sindrom ovarium polikistik (PCOS)

Baca Juga: Ketahui Peran Antibiotik untuk Mengatasi Jerawat

Penanganan Jerawat 

Jerawat di bagian rahang cenderung padat dan tidak berisi nanah. Agar tidak meninggalkan bekas luka permanen sebaiknya hindari memencet jerawat. 

Penanganan jerawat di rahang bisa dilakukan dengan penanganan jerawat pada umumnya, di antaranya:

• Rutin mencuci muka 2 kali sehari atau ketika wajah kotor dan berkeringat.
• Menggunakan obat jerawat topikal yang mengandung benzoil peroksida, antibiotik, asam salisilat, retinoid, sulfur, dan asam azelaic. 
• Minum obat jerawat sesuai resep dokter. Obat minum dapat berupa antibiotik, atau obat yang mengandung isotretinoin, obat hormon, atau kortikosteroid. 

Bila perawatan di atas tidak efektif, dokter dapat merekomendasikan perawatan jerawat dan bekas jerawat seperti:

• Menyuntikkan kortikosteroid ke area jerawat
• Chemical peeling 
• Terapi laser 
• Mikrodermabrasi

Baca Juga: Bolehkah Menggunakan Sunscreen saat Berjerawat?

Pencegahan Jerawat di Rahang

Jerawat di rahang dapat diatasi dengan menjaga kebersihan wajah sehari-hari. Beberapa cara mencegah jerawat antara lain:

• Rutin mencuci muka dengan pembersih berformula lembut dua kali sehari. Bilas dengan air hangat dan keringkan secara lembut. Hindari menggosok wajah karena dapat memperparah jerawat.
• Hindari menyentuh wajah dengan tangan kotor. Jika perlu menyentuh wajah atau dagu, sebaiknya cuci tangan terlebih dahulu hingga bersih. 
• Hindari helm dengan tali dagu yang terlalu ketat. Cuci muka setelah menggunakan helm, terutama jika Anda berkeringat.
• Berhati-hati saat bercukur.
• Hindari penggunaan produk yang mengiritasi kulit. 
• Gunakan sunscreen dan pelindung wajah seperti topi untuk melindungi kulit wajah.
• Mengelola stres dengan baik.

Jerawat di rahang bisa sangat mengganggu, baik dari segi penampilan maupun rasa percaya diri. Jika perawatan kulit dan pengobatan yang Anda coba tidak efektif dalam mengatasi jerawat, sebaiknya segera periksakan ke dokter. Anda juga bisa berkonsultasi menggunakan fitur konsultasi pada aplikasi Ai Care yang dapat diunduh melalui App Store atau Play Store. 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainya? Cek di sini, yah!