Lupus Eritematosus Kulit

Lupus Eritematosus Kulit
Credit: Medicine Net. Gambaran ruam kupu-kupu pada wajah pengidap lupus kulit.

Bagikan :


Definisi

Lupus eritematosus kulit adalah suatu penyakit kulit autoimun yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh Anda menyerang sel-sel kulit yang sehat secara tidak sengaja dan merusak kulit Anda. Kondisi ini dapat menyebabkan timbulnya kemerahan, rasa gatal, nyeri, dan akhirnya terbentuk jaringan parut pada kulit. Lupus eritamatosus kulit seringkali disebut juga dengan lupus kutaneous.

Lupus eritematosus kulit merupakan kondisi yang berbeda dengan lupus eritematosus sistemik (SLE). Lupus eritematosus sistemik adalah jenis penyakit autoimun di mana sistem kekebalan menyerang tubuh Anda, termasuk organ dalam Anda seperti persendian, paru-paru, otak, dan ginjal, serta kulit. Namun, pada lupus eritematosus kulit, kelainan autoimun hanya menyerang kulit saja. Lupus eritematosus kulit dapat terjadi dengan sendirinya atau sebagai bagian dari lupus eritematosus sistemik. Sekitar 10% dari semua kasus lupus terjadi pada kulit dan sebanyak 65% penderiita lupus eritematosus sistemik akan memiliki lupus eritematosus kulit. Diperkirakan angka kejadian lupus eritematosus kulit setiap tahunnya sebanyak 4 kasus per 100.000 orang.

 

Penyebab

Lupus eritematosus kulit termasuk penyakit autoimun, di mana sistem kekebalan tubuh akan menyerang tubuh sendiri. Namun, penyebab pasti terjadinya autoimun pada lupus eritematosus kulit belum diketahui secara jelas. Penyakit ini bersifat tidak menular sehingga Anda tidak bisa mendapatkannya atau menularkannya kepada orang lain. Diperkirakan terjadinya lupus eritematosus kulit sebagai hasil dari kombinasi pengaruh gen, hormon, dan faktor lingkungan. Penyakit ini dapat bersifat diturunkan dalam keluarga, dan para ilmuwan telah menemukan lebih dari 50 gen yang biasanya dimiliki oleh penderita lupus.

Wanita jauh lebih mungkin mengalami lupus, sehingga diduga bahwa hormon estrogen wanita berperan dalam perkembangan penyakit dan munculnya gejala. Gejala lupus eritematosus kulit dapat muncul saat siklus menstruasi wanita atau selama kehamilan ketika kadar estrogen lebih tinggi.

Gejala lupus eritematosus kulit juga dapat dicetuskan setelah terpapar sinar ultraviolet (UV). Sinar UV ini dapat berasal dari sinar matahari atau dari lampu neon. Ruam lupus eritematosus kulit bersifat sangat sensitif terhadap cahaya. Penggunaan beberapa obat (termasuk obat bebas untuk penyakit lambung) juga dapat menyebabkan timbulnya penyakit lupus eritematosus kulit.

 

Faktor Risiko

Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya lupus eritematosus kulit, antara lain:

  • Berjenis kelamin perempuan
  • Berusia antara 20 hingga 50 tahun
  • Berasal dari ras Afrika-Amerika, Hispanik, Asia-Amerika
  • Memiliki riwayat keluarga yang menderita lupus eritematosus sistemik atau lupus eritematosus kulit
  • Menderita lupus eritematosus sistemik
  • Paparan sinar ultraviolet (UV)

 

Gejala

Gejala lupus eritematosus kulit dapat bervariasi mulai dari ringan hingga berat dan bersifat hilang timbul. Gejala mungkin akan mengalami "flare-up" atau kekambuhan pada waktu-waktu tertentu sepanjang hidup Anda. Stres fisik dan emosional, penyakit, cedera, dan beberapa obat dapat memicu kekambuhan pada orang yang menderita lupus.

Gejala lupus eritematosus kulit biasanya berupa munculnya ruam di kulit yang dapat terlihat sedikit berbeda untuk setiap jenis. Ruam mungkin terasa menyakitkan dan gatal, tetapi tidak selalu. Ruam dapat menjadi lebih baik atau hilang setelah beberapa hari atau minggu. Namun, ruam juga mungkin bersifat permanen.

 

Lupus eritematosus kulit dapat terbagi menjadi 3 jenis dengan gejala dan karakteristik yang berbeda-beda, yaitu:

 

  • Lupus kutaneous diskoid

Pada tipe ini dapat ditemukan ruam kulit berbentuk bulat (seperti cakram), tebal, bersisik, dan berwarna merah. Anda juga mungkin mengalami gejala lain termasuk rasa sakit, gatal, dan terbakar. Dalam beberapa kasus, Anda mungkin tidak mengalami gejala apa pun. Ruam pada jenis ini paling sering berkembang di wajah, telinga, atau kulit kepala. Namun, pada dasarnya gejala dapat juga timbul di daerah lain dari tubuh Anda. Kondisi ini terkadang dapat menyebabkan jaringan parut dan perubahan warna pada kulit Anda (kulit bisa menjadi lebih gelap atau lebih terang). Jika Anda mengalami kondisi ini di kulit kepala Anda, maka mungkin dapat terjadi kerontokan rambut yang bersifat permanen. Selain itu, ruam jenis diskoid yang telah ada di kulit Anda selama bertahun-tahun dapat berpotensi berkembang menjadi kanker kulit.

 

  • Lupus kutaneous subakut

Ruam pada lupus kutaneous subakut akan memiliki batas merah yang muncul di sekitar tepi ruam. Ruam dapat terlihat seperti cincin dengan lingkaran merah gelap di tepi luar cincin dan kulit akan tampak merah dan bersisik. Ruam pada jenis ini dapat terjadi akibat reaksi terhadap obat-obatan tertentu. Gejala paling sering muncul di leher, dada, punggung atas, bahu, dan lengan, khususnya di daerah yang telah terpapar sinar matahari. Ruam jenis ini biasanya tidak sakit, tidak gatal, dan tidak meninggalkan bekas luka. Namun, kulit Anda dapat memiliki area yang mengalami perubahan warna.

 

  • Lupus kutaneous akut

Gejala pada jenis ini dapat berupa ruam merah yang sering berkembang di sepanjang pipi dan pangkal hidung, biasanya setelah terpapar sinar matahari. Ruam ini seringkali disebut sebagai “butterfly rash” atau “malar rash” karena bentuknya yang menyerupai kupu-kupu. Ruam ini terlihat seperti kulit yang terbakar sinar matahari dan juga dapat berkembang di bagian lain dari tubuh Anda, termasuk lengan dan kaki. Ruam ini biasanya tidak menimbulkan bekas luka, tetapi perubahan warna kulit dapat terjadi. Adanya "butterfly rash" ini merupakan salah satu tanda lupus eritematosus sistemik sehingga penderita yang mengalami ruam jenis ini juga bisa memiliki gejala lupus di area lain di tubuh mereka.

 

Diagnosis

Dalam mendiagnosis lupus eritematosus kulit, dokter akan mulai dengan melakukan wawancara dengan Anda. Dokter akan menanyakan gejala-gejala apa saja yang Anda alami, sejak kapan gejala dialami, bagaimana tampilan dan perkembangan ruam kulit yang timbul, di lokasi mana saja ruam timbul, riwayat penyakit lupus eritematosus sistemik atau kulit sebelumnya, dan riwayat penyakit lupus dalam keluarga. Dokter juga mungkin menanyakan gejala-gejala dari penyakit lupus eritematosus sistemik jika Anda belum pernah didiagnosis dengan kelainan tersebut sebelumnya. Kemudian, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dengan melihat langsung ruam-ruam yang muncul di kulit untuk menentukan jenis dari lupus eritematosus kulit. Jika dokter mencurigai adanya penyakit lupus eritematosus sistemik yang menyertai, dokter mungkin juga akan memeriksa tanda-tandanya pada organ-organ lain di tubuh Anda. Selain itu, dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan tambahan seperti biopsi kulit, di mana dokter akan mengambil sedikit sampel dari kulit Anda untuk diperiksa di laboratorium. Pemeriksaan lain yang juga mungkin dilakukan adalah pemeriksaan darah, urin, atau biopsi ginjal untuk mengetahui adakah penyakit lupus eritematosus sistemik yang menyertai.

 

Tata Laksana

Tata laksana lupus eritematosus kulit dapat berupa perubahan gaya hidup dan penggunaan obat-obatan. Tata laksana dapat berupa:

  • Menghindari sinar matahari dan lampu neon: Ruam kulit lupus sangat sensitif terhadap cahaya alami dan buatan, sehingga Anda disarankan untuk menghindarinya. Tetap berada di dalam rumah saat sinar matahari paling kuat di siang hari, atau gunakan topi bertepi lebar, pakaian pelindung matahari, dan tabir surya saat Anda tidak dapat menghindari paparan sinar matahari.
  • Obat suntikan: Dokter mungkin menggunakan jarum untuk menyuntikkan obat kortikosteroid langsung ke ruam. Suntikan steroid dapat mengurangi peradangan. Anda mungkin memerlukan suntikan ini setiap beberapa minggu.
  • Obat oral (yang dimakan): Dokter mungkin memberikan obat yang disebut hydroxychloroquine atau metotreksat untuk mengontrol respons kekebalan tubuh Anda.
  • Obat topikal (yang dioles): Krim, losion dan salep dapat mengurangi peradangan pada kulit. Anda mungkin perlu mengoleskannya ke kulit sekali atau dua kali sehari. Jenis obat topikal termasuk krim kortikosteroid dan salep tacrolimus.
  • Dokter juga mungkin meresepkan suplemen vitamin D karena Anda diharuskan mengurangi paparan terhadap sinar matahari.

 

Komplikasi

Beberapa kasus lupus eritematosus kulit dapat berkembang menjadi lupus eritematosus sistemik dan menyebabkan terjadinya perubahan warna pada kulit. Selain itu, lupus kutaneous diskoid juga dapat menimbulkan jaringan parut, kerontokan rambut permanen, atau berkembang menjadi kanker kulit. Penderita lupus juga seringkali dikaitkan dengan penurunan kualitas hidup.

 

Pencegahan

Tidak terdapat cara pasti untuk mencegah lupus eritematosus kulit. Namun, Anda mungkin dapat mencegah ruam untuk mengalami “flare up” dengan menghindari sinar matahari dan membatasi paparan cahaya neon di dalam ruangan. Untuk menurunkan risiko mengalami lupus eritematosus kulit, Anda harus:

  • Menghindari berada di luar ruangan di bawah sinar matahari langsung saat terik (antara sekitar pukul 10 pagi dan 4 sore).
  • Lindungi kulit Anda dengan tabir surya yang memiliki perlindungan UVB dan UVA (perlindungan spektrum luas). Pilihlah pakaian yang memberikan perlindungan kulit secara menyeluruh.
  • Gunakan topi dengan pinggiran lebar.

 

Kapan Harus ke Dokter?

Konsultasikan ke dokter jika Anda mengalami gejala-gejala ruam di kulit yang tidak diketahui penyebabnya. Gejala lupus eritematosus kulit seringkali menyerupai gejala dari penyakit lain sehingga terkadang cukup sulit dibedakan.

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : dr Dedi Yanto Husada
Editor :
  • dr Anita Larasati Priyono
Last Updated : Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:22

American Academy of Dermatology Association. Lupus and Your Skin. Retrieved 24 Mei 2022, from https://www.aad.org/public/diseases/a-z/lupus-symptoms

Cutaneous Lupus (Skin Lupus). (2021). Retrieved 24 Mei 2022, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/21601-cutaneous-lupus-skin-lupus

Lupus. (2021). Retrieved 24 Mei 2022, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/lupus/symptoms-causes/syc-20365789

Lupus Foundation of America. What is Cutaneous Lupus?. Retrieved 24 Mei 2022, from https://www.lupus.org/resources/cutaneous-lupus

Oakley, Amanda. Cutaneous Lupus Erythematosus. Retrieved 24 Mei 2022, from https://dermnetnz.org/topics/cutaneous-lupus-erythematosus