Definisi
Nefritis Lupus adalah penyakit pada organ ginjal yang terjadi akibat komplikasi dari penyakit systemic lupus erythematosus (SLE). SLE atau dikenal dengan lupus, adalah penyakit autoimun yang berarti sistem imun mulai menyerang tubuh sendiri termasuk organ ginjal, yaitu organ yang berfungsi untuk menyaring darah dari produk sisa metabolisme tubuh.
Organ ginjal berperan penting dalam tubuh. Organ ini berperan untuk membuang sisa metabolisme tubuh dari darah. Apabila organ ini mengalami gangguan, maka Anda dapat menderita sakit. Pengidap dengan ginjal yang rusak mungkin perlu untuk mendapatkan hemodialisis secara rutin. Prosedur ini membantu tubuh agar darah dibersihkan melalui mesin filtrasi atau penyaring. Pengidap dengan Nefritis Lupus mungkin membutuhkan transplantasi ginjal bila ginjal sudah rusak berat.
Berdasarkan penelitian internasional multietnis, kasus Nefritis Lupus ditemukan paling banyak pada laki-laki, terutama usia muda, dan etnis afrika, asia, dah hispanik. Pada penelitian yang dilakukan di Spanyol, Nefritis Lupus tegak didiagnosis secara mikroskopik sebesar 30,5% dari total pasien dengan SLE. Rerata usia diagnosis Nefritis Lupus adalah 28,4 tahun. Risiko berkembangnya penyakit Nefritis Lupus lebih tinggi secara bermakna pada orang dengan usia lebih muda, dan laki-laki.
Penyebab
Penyebab dari munculnya penyakit Nefritis Lupus adalah adanya penyakit autoimun yang dikenal dengan systemic lupus erythematosus (SLE). Penyakit ini adalah penyakit yang dihubungkan dengan kelainan pada sistem imun. Normalnya sistem imun membantu untuk melindungi tubuh dari infeksi atau zat merusak lainnya. Akan tetapi, pada pasien dengan penyakit autoimun, sistem imun tidak dapat membedakan mana zat yang merusak dan mana bagian tubuh yang sehat. Hal ini menyebabkan sistem imun menyerang sel dan jaringan tubuh yang sehat.
SLE dapat merusak beberapa bagian dari ginjal dan dapat menyebabkan kelainan seperti nefritis interstitial, sindrom nefrotik, glomerulonefritis membranosa, hingga gagal ginjal. Selain itu diduga ada beberapa faktor genetic tertentu yang berperan dalam munculnya Nefritis Lupus. Beberapa genetic yang berhubungan dengan pengidap lupus nepritis adalah gen PTPN22, CRP, STAT4 dan lain sebagainya.
Faktor Risiko
Ada beberapa faktor risiko yang meningkatkan terjadinya Nefritis Lupus. Beberapa faktor risiko tersebut di antaranya:
- Ras hispanik
- Laki-laki
- Usia lebih muda. Berdasarkan penelitian yang ada saat ini, anak-anak dengan systemic lupus erythematosus (SLE) memiliki risiko yang tinggi untuk terjadinya keterlibatan pada organ ginjal dibandingkan dengan usia dewasa.
Gejala
Tanda dan gejala Nefritis Lupus mirip dengan penyakit ginjal lainnya, yaitu:
- urin berwarna gelap
- tampak darah pada urin
- urin berbusa
- lebih sering buang air kecil (BAK) terutama saat malam hari
- bengkak pada kaki dan pergelangan kaki yang memberat sepanjang hari
- peningkatan berat badan
- tekanan darah yang tinggi.
Meskipun demikian, pada beberapa kasus, tidak muncul gejala. Namun, pada pemeriksaan laboratorium dapat ditemukan tanda berikut yang menunjukkan adanya Nefritis Lupus yang aktif:
- peningkatan kadar kreatinin darah
- albumin yang rendah
- adanya protein atau sedimen 'endapan' pada urin
Diagnosis
Diagnosis Nefritis Lupus adalah diagnosis yang dapat ditegakkan melalui wawancara medis, pemeriksaan fisik, hingga pemeriksaan penunjang bila tersedia dan diperlukan untuk dilakukan.
Pada wawancara medis, dokter akan menanyakan gejala yang dirasakan oleh pasien saat ini. Gejala-gejala yang ada dapat mengarahkan ke suatu penyakit tertentu sehingga Anda perlu mengutarakan gejala yang dirasakan selengkap mungkin dan disertai dengan sejak kapan gejala tersebut mulai dirasakan. Informasi ini penting bagi dokter dalam rangka menegakkan diagnosis medis tertentu. Apabila gejala yang dirasakan mengarahkan ke penyakit Nefritis Lupus, maka dokter akan melanjutkan ke pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.
Pada pemeriksaan fisik, dokter akan melakukan pemeriksaan sesuai dengan gejala yang dirasakan oleh pasien sehingga dapat ditemukan beberapa tanda klinis yang adalah tanda objektif yang didapatkan oleh dokter melalui pemeriksaan fisik.
Pada kasus Nefritis Lupus, dokter dapat menemukan adanya bengkak pada kaki dan pergelangan kaki, dan ditemukan tekanan darah yang tinggi.
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang juga memiliki peran dalam menegakkan atau memastikan diagnosis dari Nefritis Lupus. Pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan laboratorium berupa pemeriksaan urin lengkap dapat membantu dalam menegakkan diagnosis.
- Pada pemeriksaan urin lengkap, salah satu dari tanda pertama penyakit Nefritis Lupus adalah darah yang tampak pada urin atau urin yang sangat berbusa.
- Pemeriksaan laboratorium darah seperti kreatinin dan ureum dapat mengalami peningkatan kadar di dalam darah.
- Pemeriksaan USG dapat membantu untuk melihat adanya ukuran dan bentuk yang tidak normal pada organ ginjal.
- Pemeriksaan biopsi adalah pemeriksaan yang paling akurat namun paling invasif untuk menegakkan penyakit pada organ ginjal dimana dokter akan memasukkan jarum melalui perut dan menuju ke dalam organ ginjal. Dokter akan mengambil sampel jaringan organ ginjal untuk dianalisa apakah ada tanda-tanda kerusakan pada organ ginjal.
Tata Laksana
Hingga saat ini, belum ada pengobatan dan terapi yang dapat menyembuhkan kasus Nefritis Lupus. Tujuan pengobatan adalah untuk menjaga agar masalah pada organ ginjal tidak makin memburuk. Menghentikan kerusakan ginjal di stadium awal dapat mencegah seseorang dari kebutuhan untuk transplantasi ginjal.
Pengobatan dapat juga membantu untuk meringankan keluhan yang ditimbulkan akibat Nefritis Lupus. Beberapa pengobatan yang dapat diupayakan antara lain menghindari atau mengurangi asupan protein dan garam, mengonsumsi obat-obatan darah tinggi, penggunaan steroid untuk mengurangi bengkak dan inflamasi atau radang.
Konsumsi obat-obatan untuk menekan sistem imun, seperti siklofosfamid atau mycophenolate-mofetil. Pertimbangan khusus perlu diberikan pada populasi anak atau ibu hamil. Kerusakan ginjal yang berat dapat membutuhkan tata laksana tambahan lainnya.
Komplikasi
Komplikasi paling serius yang berhubungan dengan Nefritis Lupus adalah gagal ginjal. Pengidap dengan gagal ginjal akan membutuhkan dialisis 'cuci darah' atau transplantasi ginjal. Dialisis adalah pilihan pengobatan pertama namun tidak bekerja secara tetap. Kebanyakan pengidap dengan cuci darah pun pada akhirnya akan membutuhkan transplantasi ginjal. Meskipun demikian, hal ini membutuhkan waktu berbulan-bulan hingga tahunan sebelum organ donor tersedia.
Pencegahan
Hingga saat ini belum ada pencegahan yang bermakna untuk terhindar dari kasus Nefritis Lupus. Meskipun demikian, ada beberapa hal yang dapat menurunkan risiko terjadinya Nefritis Lupus yaitu:
- konsumsi makanan dengan gizi seimbang
- menghindari asap rokok dan merokok
- menghindari minum alkohol
- berolahraga rutin
- cukup istirahat
Kapan Harus ke Dokter?
Jika Anda mengalami perburukan gejala yang sudah ada, termasuk gejala-gejala seperti urin tampak darah yang makin bertambah banyak dan bengkak yang makin berat sepanjang hari pada pergelangan kaki dan kaki, sebaiknya Anda memeriksakan diri lebih lanjut ke dokter spesialis penyakit dalam (Sp.PD); atau jika kondisi ini terjadi pada anak Anda, jangan ragu berkonsultasi dengan dokter spesialis anak (Sp.A). Dokter akan melakukan wawancara medis, pemeriksaan fisik, hingga pemeriksaan penunjang tertentu untuk menetapkan diagnosis pasti dari penyakit yang mendasarinya dan tata laksana yang tepat dan sesuai kebutuhan.
Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Anita Larasati Priyono
Musa R, Brent LH, Qurie A. Lupus Nephritis. [Updated 2021 Aug 6]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK499817/
Medline Plus. Lupus nephritis. July 2021. https://medlineplus.gov/ency/article/000481.htm
Healthline. Lupus nephritis. August 2018. https://www.healthline.com/health/lupus-nephritis