Brand/Nama Lain
Nama Dagang dari obat ini adalah Benlysta.
Cara Kerja
Belimumab adalah obat yang berisi antibodi monoklonal, bekerja dengan menghambat aktivitas protein tertentu pada penderita penyakit autoimun seperti SLE (Systemic Lupus Erythematosus). Penyakit autoimun adalah kondisi di mana sel imun tubuh yang seharusnya melawan infeksi dan zat asing, justru berbalik menyerang sel tubuh yang sehat.
Indikasi
Belimumab digunakan sebagai pengobatan tambahan pada penyakit tertentu seperti SLE dan nefritis lupus (komplikasi dari penyakit SLE yang terjadi pada ginjal). Obat ini biasanya diberikan pada pasien dewasa dan anak-anak yang berusia di atas 5 tahun untuk membantu mengendalikan gejala penyakit lupus.
Kontraindikasi
Obat ini tidak boleh digunakan jika Anda memiliki riwayat alergi berat terhadap belimumab. Pasien umumnya tidak boleh mendapat vaksin hidup (vaksin rotavirus, MMR, demam kuning, cacar) ketika sedang dalam pengobatan belimumab.
Ada juga beberapa kondisi medis lain yang perlu mendapat perhatian khusus ketika pasien sedang dalam terapi obat ini, yaitu:
- Sedang mengalami infeksi kronis
- Riwayat penyakit keganasan atau kanker
- Hepatitis B atau C
- HIV
- Lupus yang sudah menyerang ginjal dan sistem saraf pusat
- Riwayat tranplantasi organ
Efek Samping
Obat ini bisa menimbulkan beberapa efek samping setelah penggunaannya, seperti:
- Mual atau muntah
- Diare
- Sakit perut
- Insomnia
- Sakit kepala sebelah
- Demam
- Perubahan suasana hati dan mental
- Nyeri pada lengan dan kaki
- Gejala pilek dan bersin
- Infeksi saluran kemih
Segera cari bantuan medis bila Anda mengalami efek samping yang fatal seperti:
- Reaksi alergi berat (ruam kulit di seluruh tubuh, bengkak pada wajah dan mulut, atau sesak napas)
- Infeksi berat atau yang berkepanjangan
- Mulai memiliki pikiran untuk bunuh diri dan depresi berat
Sediaan
Obat ini tersedia dalam bentuk cairan obat suntik.
Dosis
Systemic Lupus Erythematosus (SLE)
- Pemberian melalui infus pembuluh darah
- Dosis awal obat sebesar 10 mg/kg berat badan pasien yang diberikan selama 1 jam.
- Obat diberikan setiap 2 minggu sekali untuk 3 dosis pertama, lalu diberikan dalam selang waktu 4 minggu.
- Jika selama 6 bulan terapi tidak ada perubahan maka pengobatan dapat dihentikan.
- Pemberian melalui suntikan pada lapisan bawah kulit
- Dosis obat sebesar 200 mg diberikan sekali seminggu.
- Bila setelah 6 bulan pengobatan tidak ada perbaikan, maka terapi dapat dihentikan.
Keamanan
Data penelitian mengenai penggunaan obat ini pada ibu hamil masih belum cukup untuk menentukan bila ada risiko keguguran atau cacat lahir pada janin yang diakibatkan belimumab. Obat ini bisa melewati plasenta pada trimester ketiga kehamilan, sehingga bisa memengaruhi respon kekebalan tubuh janin.
Obat ini hanya boleh digunakan pada ibu hamil bila setelah ditimbang dengan seksama, manfaat yang bisa didapat dari obat lebih besar daripada risiko yang dapat terjadi.
Interaksi Obat
Belimumab tidak direkomendasikan untuk diberikan bersama obat tofacitinib (obat ini digunakan pada penyakit autoimun seperti rheumatoid arthritis atau kolitis ulseratif).
Interaksi obat ini dengan vaksin hidup dapat meningkatkan efek samping dari vaksin, sehingga pasien yang mendapat obat ini tidak boleh mendapat vaksin hidup.
Mau tahu informasi seputar obat-obatan lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Hanifa Rahma