Sel Lupus Eritematosus

Sel Lupus Eritematosus
Pemeriksaan sel LE dilakukan dengan mengambil sampel darah.

Bagikan :


Definisi

Pemeriksaan sel lupus eritematosus (LE) adalah pemeriksaan diagnostik untuk membantu dokter dalam menegakkan diagnosis penyakit lupus eritematosus sistemik. Mendiagnosis lupus sulit karena tanda dan gejala sangat bervariasi dari orang ke orang. Tanda dan gejala lupus dapat berubah dari waktu ke waktu dan seringkali tumpang tindih dengan banyak gangguan lainnya. 

Ditemukannya sel lupus eritematosus atau sel LE pada seseorang bisa menjadi tanda adanya lupus, yaitu suatu penyakit autoimun kronis yang bisa memengaruhi banyak organ. Lupus terjadi ketika sel kekebalan tubuh yang seharusnya menyerang zat asing yang memasuki tubuh, berbalik menyerang sel tubuh sendiri yang sehat.

Sel LE sendiri ditemukan pada tahun 1948 oleh Malcolm McCallum Hargraves di sumsum tulang pasien lupus, sehingga sel ini juga dikenal sebagai sel Hargraves. Sel LE adalah sejenis sel darah putih (neutrofil atau makrofag) yang menelan bahan inti sel lain yang telah mengalami perubahan dalam strukturnya (denaturasi). Biasanya sel ini ditemukan pada pasien yang menderita lupus atau kelainan autoimun lainnya.

Saat ini, pemeriksaan untuk membantu diagnosis lupus sudah diganti oleh pemeriksaan ANA (antibodi antinuklear). Pemeriksaan ANA dianggap lebih efisien dibandingkan pemeriksaan sel LE. Pada pasien lupus, terdapat suatu antibodi yang diproduksi oleh sistem kekebalan, dan umumnya pasien lupus akan memiliki hasil tes ANA yang positif. Dalam mendiagnosis lupus, diperlukan kombinasi antara tes darah dan urine, menyocokkan tanda dan gejala, serta temuan pemeriksaan fisik yang mengarah pada diagnosis.

 

Kami juga memiliki artikel mengenai penyakit lupus eritematosus sistemik yang bisa Anda baca di sini: Lupus Eritematosus Sistemik - Definisi, Gejala dan Tata Laksana.

 

Indikasi

Pemeriksaan ini direkomendasikan ketika ditemukan gejala penyakit lupus pada seseorang. Lupus dapat memengaruhi hampir semua organ di tubuh pasiennya, dan karena itu, gejala lupus juga bisa bervariasi pada setiap orang. Misalnya, satu pasien lupus mungkin mengalami lutut bengkak dan demam, sementara pasien lupus lainnya mungkin bisa merasa lelah sepanjang waktu, mengalami ruam kulit atau anemia.

Seiring berjalannya waktu, gejala baru dapat berkembang atau beberapa gejala yang pernah muncul mungkin lebih jarang terjadi. Penyakit ini adalah kondisi di mana gejala bisa hilang-timbul, terkadang serangan gejala muncul lebih berat atau ada periode perbaikan (remisi) dan Anda merasa lebih baik.

Gejala lupus yang mungkin terjadi adalah:

  • Kelelahan
  • Demam
  • Nyeri sendi, kaku dan bengkak
  • Ruam berbentuk kupu-kupu di wajah yang menutupi pipi dan pangkal hidung atau ruam di tempat lain di tubuh
  • Lesi kulit yang muncul atau memburuk dengan paparan sinar matahari
  • Jari tangan dan kaki yang memutih atau membiru saat terkena dingin atau selama periode stres
  • Sesak napas
  • Nyeri dada
  • Mata kering
  • Sakit kepala
  • Gangguan memori

 

Kontraindikasi

Tidak ada kontraindikasi atau kondisi yang membuat seseorang tidak bisa melakukan pemeriksaan ini. Pemeriksaan sel lupus eritematosus bisa dilakukan pada semua orang.

 

Persiapan Sebelum Pemeriksaan

Tidak ada persiapan khusus sebelum melakukan pemeriksaan sel LE. Pemeriksaan ini bisa dilakukan dalam keadaan tidak berpuasa.  Sebelum melakukan pemeriksaan, Anda disarankan untuk melakukan konsultasi medis terlebih dahulu kepada dokter. Informasikan riwayat penyakit yang Anda derita dan obat-obatan yang sedang rutin Anda konsumsi. Sebelum melakukan pemeriksaan, Anda sebaiknya beristirahat dan mencukupi kebutuhan cairan dengan minum air yang cukup. 

 

Prosedur Pemeriksaan

Ada metode yang berbeda untuk melakukan pemeriksaan sel LE. Pemeriksaan bisa dilakukan dengan mengambil sampel darah, sumsum tulang, sel donor dan faktor LE. Metode yang paling nyaman bagi pasien adalah dengan sampel darah dari pembuluh darah vena. Sementara itu, pemeriksaan dengan sumsum tulang bisa menimbulkan ketidaknyamanan bagi pasien. Suhu ideal untuk melakukan pemeriksaan sel LE adalah 22°C.

Pada prosedur pengambilan darah, area lengan sebagai tempat pengambilan darah akan dipasang dengan pita elastis, lalu tempat pengambilan darah dibersihkan dengan kasa alkohol. Sampel darah kemudian dikumpulkan ke dalam tabung khusus. Petugas laboratorium akan memakai sarung tangan khusus dan APD (Alat Pelindung Diri) saat mengambil sampel pemeriksaan. Sampel darah yang telah didapatkan akan diperiksa menggunakan alat khusus di laboratorium.

 

Nilai Normal & Abnormal

Hasil pemeriksaan sel LE harus diinterpretasikan oleh tenaga profesional yang berkualifikasi, dan disarankan bagi pasien untuk menghindari self-diagnosis. Normalnya pada pemeriksaan ini tidak ditemukan adanya sel LE atau hasil pemeriksaan negatif. Oleh karena itu, pemeriksaan dianggap positif ketika ditemukan sel LE sekitar 2-30 persen dari sel-sel neutrofil yang diperiksa.

 

Hasil & Saran (Pemeriksaan Lanjutan)

Pemeriksaan sel LE saat ini sudah banyak digantikan oleh pemeriksaan ANA dalam membantu diagnosis penyakit lupus. Hal ini dikarenakan tidak semua pasien lupus eritematosus sistemik (SLE) memiliki hasil pemeriksaan sel LE yang positif; hasil positif ditemukan pada sekitar 80% pasien dengan penyakit lupus yang aktif. Hal ini berbeda dengan pemeriksaan ANA, di mana hasil positif ditemukan pada sekitar 95% pasien SLE. Selain itu, hasil positif palsu juga bisa ditemukan pada pasien dengan penyakit lain seperti radang sendi autoimun atau artritis rheumatoid, hepatitis kronis, dan lain-lain.

Namun, pemeriksaan sel LE tetap menjadi prosedur laboratorium yang bermanfaat dalam membantu diagnosis penyakit lupus. Bila ditemukan hasil positif, pasien bisa direkomendasikan untuk melakukan pemeriksaan lain. Hasil pemeriksaan akan dicocokkan dengan keluhan dan riwayat penyakitnya. Bila diagnosis lupus telah tegak, pasien akan mendapat pengobatan untuk mengontrol gejala yang dialaminya. Karena penyakit ini adalah penyakit kronis, pasien harus rutin kontrol ke dokter agar kualitas hidupnya tetap terjaga.

 

Anda bisa membaca artikel pemeriksaan ANA lebih lanjut di sini: Pemeriksaan ANA (Antinuclear Antibody) - Definisi, Indikasi dan Kontraindikasi

 

Konsultasikan ke Dokter yang Tepat

Hasil pemeriksaan lupus pada orang dewasa dapat dikonsultasikan dengan dokter spesialis penyakit dalam, untuk selanjutnya dilakukan pemeriksaan lanjutan ataupun memulai terapi untuk diagnosis yang sesuai. Biasanya, dokter spesialis penyakit dalam dapat mengonsulkan hasil Anda dengan dokter spesialis penyakit dalam konsultan rheumatologi untuk mendiskusikan penyakit anda lebih jauh. Pada pasien anak, hasil pemeriksaan selain normal harus dikonsultasikan dengan dokter spesialis anak.

 

Mau tahu informasi seputar hasil pemeriksaan laboratorium, radiologi, dan lainnya? Cek di sini, ya!

 

Writer : dr Lovira Ai Care
Editor :
  • dr Hanifa Rahma
Last Updated : Senin, 1 Januari 2024 | 06:00