Psoriasis Vulgaris

Psoriasis Vulgaris
Credit: Dermatology Times.

Bagikan :


Definisi

Psoriasis merupakan penyakit kulit yang menyebabkan ruam dengan plak gatal dan bersisik terutama pada lutut, siku, dan kulit kepala. Penyakit ini bersifat kronik atau berlangsung dalam jangka waktu panjang, serta tidak dapat disembuhkan. Namun, kondisi ini biasanya memiliki siklus kambuh dan hilang. Penyakit ini dapat muncul pada usia berapapun, namun puncaknya terjadi pada usia 15-20 tahun dan 55-60 tahun.

Psoriasis memiliki beberapa tipe, dan psoriasis vulgaris merupakan tipe psoriasis tersering. Tampilan keluhan yang muncul biasanya berupa plak kering, gatal, dan bersisik. Umumnya, plak ini muncul pada siku, lutut, punggung bawah, dan kulit kepala. Selain psoriasis vulgaris, terdapat jenis lain dari psoriasis, yaitu:

  • Psoriasis kuku yang menyebabkan kuku menjadi cekung, berubah warna, serta lepas dari dasarnya.
  • Psoriasis gutata berupa titik-titik mirip embun yang bersisik pada badan, lengan, dan tungkai.
  • Psoriasis inversa yang mirip dengan psoriasis vulgaris, namun lebih banyak menyerang selangkangan, bokong, dan bagian bawah payudara.
  • Psoriasis pustularis berupa lenting-lenting berisi nanah yang membentuk plak pada telapak tangan atau telapak kaki.
  • Psoriasis eritroderma yang paling jarang terjadi, berupa ruam yang mengelupas dan terasa gatal atau terbakar.

Secara spesifik, artikel ini akan lebih banyak membahas psoriasis vulgaris.

 

Penyebab

Psoriasis terjadi karena masalah sistem pertahanan tubuh yang menyebabkan kulit tumbuh lebih cepat daripada normal. Psoriasis vulgaris merupakan tipe tersering psoriasis, dan pada penyakit ini, kulit menjadi plak yang kering dan bersisik. Penyebab psoriasis belum dipahami secara utuh. Saat ini, psoriasis diduga merupakan kesalahan sistem pertahanan tubuh dengan menyerang sel-sel kulit. Selain itu, faktor genetik dan lingkungan juga memiliki peran dalam terjadinya psoriasis. Kondisi ini tidak menular.

Psoriasis diketahui memiliki beberapa pemicu, seperti:

  • Infeksi, seperti infeksi bakteri Streptococcus pada tenggorokan (biasanya pada psoriasis gutata) atau infeksi kulit
  • Cuaca, terutama cuaca dingin dan kering
  • Cedera pada kulit, misalnya seperti luka gores atau lecet, gigitan serangga, atau terbakar matahari
  • Merokok aktif dan pasif
  • Konsumsi alkohol berlebih
  • Obat-obatan tertentu seperti litium (umumnya digunakan sebagai stabilisasi mood), obat-obatan darah tinggi, dan obat antimalaria
  • Menghentikan obat kortikosteroid yang dilakukan terlalu cepat dan mendadak

 

Faktor Risiko

Semua orang dapat mengalami psoriasis. Sepertiga dari seluruh kasus psoriasis terjadi saat anak-anak. Riwayat keluarga juga dianggap sebagai salah satu faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami psoriasis. Kondisi ini umumnya terjadi pada keluarga sedarah. Jika Anda memiliki orang tua dengan psoriasis, Anda memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami hal serupa. Risiko ini akan semakin tinggi apabila kedua orang tua Anda memiliki kondisi ini. 

Sementara itu, kebiasaan merokok dan meminum alkohol juga dipercaya memicu munculnya psoriasis. Merokok tembakau tidak hanya meningkatkan risiko psoriasis, tetapi juga meningkatkan keparahan penyakit.

 

Gejala

Tanda dan gejala psoriasis adalah adanya plak kemerahan atau merah muda. Plak ini disertai dengan sisik berwarna putih atau perak, mirip mika. Jika sisik ini dibuka, titik-titik perdarahan dapat tampak, yang disebut sebagai tanda Auspitz. Plak ini paling umum muncul pada siku, lutut, kulit kepala, dan punggung bawah. Namun, hal ini tidak menutup kemungkinan bahwa plak dapat terjadi pada bagian tubuh lainnya. Selain itu, plak ini biasanya disertai dengan rasa nyeri dan gatal.

 

Diagnosis

Diagnosis psoriasis vulgaris biasanya ditegakkan lewat riwayat penyakit, keluhan yang dirasakan, dan gejala yang timbul. Dokter akan mengamati luka dan melakukan beberapa uji sederhana seperti tanda Auspitz pada plak (bila terdapat titik perdarahan pada sisik). Selain itu, dokter dapat membuat sedikit goresan pada kulit untuk mencari adanya pertumbuhan kulit berlebih pada daerah tersebut, yang disebut sebagai fenomena Koebner. Dokter juga dapat mengambil jaringan kulit untuk diamati di bawah mikroksop.

Dokter juga dapat melakukan beberapa pemeriksaan lainnya seperti:

  • Pemeriksaan darah lengkap
  • Fungsi hati
  • Fungsi ginjal
  • Faktor reumatoid (sejenis autoantibodi yang dihasilkan sistem imun tubuh dan menyerang sel tubuh sendiri yang sehat)
  • Asam urat
  • Tes kehamilan
  • Serologi (pemeriksaan serum) hepatitis

 

Tata Laksana

Psoriasis tidak dapat disembuhkan, namun banyak tata laksana yang dapat dilakukan untuk melegakan gejala dan meredakan kemunculan plak-plak pada kulit. Sebelum tata laksana dilakukan, dokter dapat menanyakan seberapa besar psoriasis vulgaris mengganggu kehidupan Anda sehari-hari.

Tata laksana awal biasanya melibatkan obat-obatan oles, seperti salep kortikosteroid. Terapi ini melibatkan penggunaan krim dan salep. Jika terapi ini tidak mempan atau kondisi Anda dirasa cukup berat, dokter dapat menyarakan untuk dilakukan fototerapi, yaitu terapi yang menggunakan cahaya ultraviolet tertentu yang disinarkan ke kulit. Dokter juga dapat memberikan obat-obatan suntik dan minum, yang bisa bekerja pada seluruh tubuh.

 

Komplikasi

Komplikasi psoriasis dapat berupa:

  • Artritits psoriatik, penyakit radang sendi yang terjadi pada penderita psoriasis, menyebabkan nyeri, kaku, dan pembengkakan di sekitar sendi
  • Perubahan warna kulit pada plak yang sudah sembuh
  • Kondisi mata seperti:
    • Konjungtivitis, yaitu radang pada lapisan bening pada mata dan bagian dalam kelopak mata
    • Blefaritis (infeksi pada kelopak mata)
    • Uveitis atau peradangan pada sisi depan bola mata
  • Obesitas
  • Diabetes melitus tipe II
  • Tekanan darah tinggi
  • Penyakit jantung dan pembuluh darah
  • Penyakit autoimun lainnya seperti penyakit celiac, serta penyakit peradangan pada usus seperti penyakit Crohn
  • Masalah mental seperti penurunan kepercayaan diri dan depresi

 

Pencegahan

Penyakit psoriasis sendiri sulit untuk dicegah, karena sifatnya yang menurun pada keluarga. Namun, kekambuhan psoriasis dapat dicegah dengan cara sebagai berikut:

1. Menurunkan stres

Stres psikologis dapat menyebabkan tubuh mengeluarkan reaksi peradangan. Pada penderita psoriasis, stres dapat menjadi pemicu kekambuhan psoriasis. Anda dapat menurunkan stres dengan berkonsultasi pada ahli kesehatan jiwa seperti psikolog/psikiater, melakukan yoga sebagai bentuk relaksasi tubuh dan pikiran, serta mencoba teknik meditasi dan relaksasi lainnya. Teknik ini misalnya dapat berupa latihan pernapasan dalam.

2. Menghindari obat-obatan tertentu

Beberapa obat dapat memicu respon pertahanan tubuh sehingga menyebabkan peradangan. Obat-obatan ini dapat berupa:

  • Litium (obat yang digunakan untuk menangani masalah suasana perasaan)
  • Obat-obatan antimalaria
  • Obat darah tinggi inderal
  • Indometasin (obat antinyeri)

Jika obat-obat ini diresepkan oleh dokter, Anda perlu berkonsultasi pada dokter yang menangani penyakit Anda untuk keberlanjutan terapi.

3. Mencegah luka pada kulit

Pada orang dengan psoriasis, luka pada kulit dapat memicu psoriasis. Hal ini disebut sebagai fenomena Koebner. Anda dapat mencegah luka pada kulit dengan melakukan perawatan kulit, menggunakan tabir surya saat beraktivitas di luar ruangan, menggunakan baju lengan panjang dan sarung tangan saat berkebun, memakai losion antinyamuk jika bepergian wisata alam, serta berhati-hati saat melakukan aktivitas di luar ruangan.

4. Menghindari infeksi

Infeksi apapun dapat menjadi pemicu psoriasis karena adanya peningkatan pertahanan tubuh yang akan menghasilkan reaksi peradangan. Infeksi yang paling sering memicu kekambuhan psoriasis adalah infeksi telinga, infeksi tonsil (amandel), infeksi pernapasan, dan infeksi kulit. Untuk mencegah infeksi, Anda dapat mencuci tangan secara rutin, menghindari berbagi makanan, minuman, dan peralatan makan dengan orang lain, serta membatasi kontak dengan orang lain yang sedang sakit, khususnya anak-anak.

5. Melakukan pola hidup sehat

Berat badan berlebih atau obesitas dapat memicu kekambuhan psoriasis. Oleh karena itu, menjaga berat badan ideal dengan berolahraga dan mengonsumsi makanan bergizi sangatlah penting. Jika pengaturan gizi sulit untuk Anda lakukan, Anda dapat berkonsultasi dengan ahli gizi. Selain itu, makanan tertentu dapat memicu kekambuhan psoriasis, misalnya daging merah, produk susu, makanan tinggi lemak, makanan olahan, gula olahan, tomat, kentang, dan merica, serta keluarga jeruk.

 

Kapan Harus ke Dokter?

Jika Anda menduga Anda memiliki psoriasis, Anda dapat berkonsultasi pada dokter. Anda perlu melakukan hal ini sebelum kondisi ini menyebar atau semakin parah, menyebabkan rasa nyeri dan ketidaknyamanan, membuat Anda khawatir terhadap kondisi kulit Anda, serta tidak membaik dengan terapi yang diberikan.

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : dr Teresia Putri
Editor :
  • dr Hanifa Rahma
Last Updated : Minggu, 16 April 2023 | 10:45