Definisi
Penyakit Grave merupakan penyakit autoimun yang menyerang kelenjar tiroid sehingga produksi hormon tiroid menjadi lebih tinggi. Penyakit Grave memiliki bermacam-macam gejala, salah satunya yang melibatkan mata dan jaringan sekitarnya. Oftalmopati sendiri dapat diartikan sebagai penyakit pada mata. Angka kejadian oftalmopati Grave diperkirakan sekitar 16 kasus per 100.000 orang pada wanita dan 2,9 kasus per 100.000 orang pada pria.
Penyebab
Penyebab dari oftalmopati Grave adalah sistem kekebalan tubuh yang menyerang jaringan-jaringan seperti lemak dan otot yang berada di belakang bola mata. Utamanya, pada penyakit Grave, sistem kekebalan tubuh menghasilkan antibodi TSI (Thyroid-Stimulating Immunoglobulins) yang menyerang kelenjar tiroid, sehingga memicu produksi hormon tiroid yang berlebihan. Antibodi tersebut juga menyerang jaringan di belakang bola mata, sehingga menyebabkan lemak dan otot di belakang bola mata mengalami pembengkakan. Pembengkakan ini kemudian mendorong bola mata ke depan, sehingga mata tampak seperti membelalak atau terlalu maju.
Faktor Risiko
Faktor risiko oftalmopati Grave adalah faktor risiko dari penyakit Grave itu sendiri. Penyakit Grave dapat dialami oleh semua orang, namun pada umumnya menyerang wanita. Selain itu, penyakit Grave pada umumnya ditemukan pada orang-orang di bawah usia 40 tahun. Namun, risiko oftalmopati Grave lebih tinggi pada orang yang merokok. Merokok berpengaruh terhadap keparahan oftalmopati Grave, dan orang-orang yang merokok seringkali membutuhkan operasi tambahan untuk penyakitnya.
Gejala
Gejala oftalmopati Grave umumnya mulai muncul setelah 6 bulan diagnosis penyakit Grave. Pada beberapa penderita oftalmopati Grave, gejala akibat produksi hormon tiroid yang terlalu banyak seperti sensasi berdebar-debar, denyut nadi meningkat, berat badan menurun, dan berkeringat banyak tidak dirasakan karena hipertiroidisme itu sendiri mungkin tidak terjadi. Keparahan penyakit Grave tidak sebanding dengan gejala oftalmopati Grave.
Gejala yang dapat ditemui pada oftalmopati Grave adalah rasa tidak nyaman di mata, mata merah terutama di bagian putih mata, mata kering disertai berair terlalu banyak, pembengkakan kelopak mata, pandangan ganda, serta sensitivitas terhadap cahaya. Gejala lain yang sering dilihat oleh pasien maupun orang di sekitarnya adalah mata yang tampak membelalak dan terdorong ke depan. Pada derajat yang lebih parah, keluhan seperti sulit menggerakkan bola mata dan kelopak mata dapat muncul, bahkan mata tidak dapat tertutup sempurna. Selain itu, pembengkakan jaringan di belakang bola mata dapat menekan saraf penglihatan sehingga berpotensi menyebabkan kebutaan, namun hal ini jarang terjadi.
Diagnosis
Diagnosis oftalmopati Grave diawali dengan diagnosis penyakit Grave sebelumnya. Pada penyakit Grave, dokter akan melakukan pemeriksaan kadar hormon tiroid di dalam darah, serta memeriksa keberadaan antibodi TSI yang menyebabkan penyakit Grave. Jika kedua hasil pemeriksaan menunjukkan angka yang terlalu tinggi, diagnosis penyakit Grave dapat ditegakkan.
Jika Anda sudah mengetahui bahwa Anda memiliki penyakit Grave kemudian mengalami gangguan pada mata, dokter dapat mendiagnosis oftalmopati Grave berdasarkan keluhan Anda dan pemeriksaan mata secara langsung. Pemeriksaan mata yang dapat dilakukan adalah ketajaman penglihatan, lapang pandang, dan gerak bola mata. Anda juga dapat diminta untuk menutup mata untuk melihat apakah kelopak mata dapat menutup sempurna atau tidak.
Dokter juga dapat merujuk Anda untuk pencitraan seperti CT scan atau MRI untuk melihat posisi bola mata dan jaringan-jaringan di sekitarnya. Dari sini, dokter dapat menilai apakah jaringan di belakang bola mata mengalami pembengkakan sesuai dengan oftalmopati Grave atau tidak.
Tata Laksana
Tata laksana pada oftalmopati Grave dimulai dari menata laksana penyakit Grave itu sendiri. Anda dapat diberikan obat-obatan untuk menurunkan kadar antibodi TSI seperti steroid. Tidak hanya itu, Anda dapat diresepkan obat-obatan untuk menurunkan kadar hormon tiroid. Jika obat-obatan ini tidak mempan untuk membuat mata kembali normal, dokter dapat melakukan terapi radiasi untuk menghancurkan jaringan di belakang bola mata. Terapi ini dilakukan dengan menyinarkan sinar X berenergi tinggi ke jaringan tersebut.
Selain itu, pembedahan dapat dilakukan untuk menurunkan tekanan pada saraf penglihatan, memperbaiki susunan otot penggerak bola mata, serta memastikan kelopak mata dapat tertutup sempurna. Penurunan tekanan pada saraf penglihatan dapat dilakukan dengan pembedahan dekompresi mata, yang intinya adalah pemotongan tulang di bagian dalam rongga mata dan sinus untuk menyediakan tempat bagi jaringan yang membengkak, sehingga posisi mata dapat kembali normal. Sementara itu, perbaikan susunan otot penggerak bola mata dilakukan bila Anda mengeluhkan pandangan ganda, yang disebabkan oleh panjang otot yang berbeda. Pembedahan ini dilakukan dengan memotong otot yang terlalu panjang dan disambung ke bagian yang lebih di belakang. Pembedahan kelopak mata dilakukan dengan memperpanjang kelopak mata sendiri. Pembedahan ini dapat dilakukan sebagai langkah pencegahan terhadap komplikasi atau sebagai penatalaksanaan gejala itu sendiri.
Pada oftalmopati Grave, mata rentan kering karena posisinya yang lebih maju dan kemungkinan kelopak mata tidak dapat tertutup sempurna. Oleh karena itu, Anda dapat diberikan tetes air mata buatan yang dapat digunakan hingga 6 kali sehari untuk memastikan mata Anda tetap lembap. Hal ini diperlukan untuk mencegah infeksi dan luka pada bagian depan bola mata, karena kelopak mata dan air mata merupakan pelindung mata alami.
Hal yang dapat dilakukan sendiri adalah penggunaan kacamata hitam. Pada oftalmopati Grave, mata Anda lebih sensitif terhadap cahaya matahari dan rentan mengenai berkas sinar ultraviolet. Tidak hanya itu, jika posisi mata terlalu maju, benda asing yang terbawa oleh angin lebih berisiko melukai mata Anda. Oleh karena itu, penggunaan kacamata hitam dapat melindungi Anda dari cahaya yang terlalu terang dan benda asing.
Komplikasi
Komplikasi oftalmopati Grave menjadi dasar dari dilakukannya pembedahan. Pada oftalmopati Grave, posisi mata yang terlalu maju dapat membuat mata lebih rentan kering dan terkena benda asing. Komplikasi yang terkait dengan hal ini adalah sindrom mata kering, yang menyebabkan sensasi tidak nyaman pada mata. Selain itu, jika kelopak mata tidak dapat menutup sempurna, mata dapat menjadi kering. Mata yang kering sangat rentan terhadap goresan, sehingga dapat terjadi goresan pada kornea (bagian bening yang melapisi selaput pelangi mata) yang dapat mengganggu penglihatan.
Jika pembengkakan jaringan menekan otot mata, atau jika otot mata sendiri mengalami pembengkakan yang terlalu parah, komplikasi yang dapat terjadi adalah kesulitan menggerakkan bola mata dan pandangan ganda. Tidak hanya itu, pembengkakan dapat menekan saraf penglihatan sehingga berpotensi menyebabkan kebutaan.
Pencegahan
Pada umumnya, penyakit Grave tidak dapat dicegah. Namun, oftalmopati Grave dapat menurun risikonya dengan tidak merokok. Selain itu, pencegahan dilakukan untuk mencegah komplikasi pada mata. Penggunaan kacamata hitam dapat mencegah komplikasi yang berkaitan dengan permukaan bola mata. Sementara itu, pembedahan dapat mempertahankan fungsi penglihatan.
Kapan Harus ke Dokter?
Jika Anda belum mengetahui apakah Anda memiliki penyakit Grave atau tidak, segeralah ke dokter jika Anda mengalami gejala seperti:
- Rasa cemas dan mudah marah
- Jari tangan bergetar tanpa sebab
- Sensitivitas terhadap panas, mudah berkeringat
- Penurunan berat badan meskipun pola makan normal
- Benjolan pada leher
- Perubahan siklus menstruasi pada wanita, gangguan ereksi pada pria
- Pergerakan usus berlebih yang dapat berupa diare
- Mata tampak membelalak dan terlalu ke depan
- Mudah lelah
- Denyut nadi cepat atau tidak reguler
- Gangguan tidur
Gejala ini dapat menjadi petunjuk bahwa Anda mungkin memiliki penyakit Grave, dan berisiko untuk mengalami oftalmopati Grave. Jika Anda sudah mengetahui penyakit Grave sebelumnya, Anda sebaiknya segera ke dokter jika Anda merasakan sensasi benda asing di mata, pandangan ganda, atau bahkan kebutaan.
Mau tahu lebih lanjut seputar penyakit-penyakit lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Ayu Munawaroh, MKK