Definisi
Penyakit Cushing adalah suatu kondisi dimana kelenjar pituitari melepaskan terlalu banyak hormon adrenokortikotropik (adrenocorticotropic hormone atau ACTH).
Penyakit Cushing merupakan kondisi yang langka, hanya terjadi pada 10 sampai 15 per 1 juta orang setiap tahunnya. Kondisi ini adalah satu bentuk dari sindrom Cushing. Bentuk sindrom Cushing yang lain meliputi sindrom Cushing eksogen, sindrom Cushing akibat tumor adrenal, dan sindrom Cushing ektopik.
Penyebab
Penyakit Cushing disebabkan oleh suatu tumor atau pertumbuhan berlebihan (hiperplasia) kelenjar pituitari. Kelenjar pituitari sendiri adalah suatu organ sistem endokrin yang berukuran seperti kacang dan terletak pada dasar otak.
Suatu jenis tumor pituitari yang disebut adenoma merupakan penyebab yang paling sering. Adenoma adalah suatu tumor jinak (bukan suatu kanker).
Pada penyakit Cushing, kelenjar pituitari melepaskan terlalu banyak ACTH. ACTH akan menstimulasi produksi dan pelepasan hormon kortisol, suatu hormon stres
Kortisol sendiri adalah hormon yang diproduksi oleh kelenjar adrenal yang berhubungan langsung dengan respon stres tubuh. Hampir semua sel di dalam tubuh memiliki reseptor kortisol. Pelepasan hormon ini dikontrol oleh hipotalamus, kelenjar pituitari, dan kelenjar adrenal, suatu kombinasi kelenjar yang sering disebut dengan aksis HPA. Pada individu sehat, aksis HPA akan melepaskan ACTH, suatu hormon yang diproduksi oleh kelenjar pituitari yang menstimulasi produksi dan pelepasan kortisol oleh kelenjar adrenal. . Terlalu banyak ACTH menyebabkan kelenjar adrenal memproduksi lebih banyak kortisol.
Pada jumlah yang normal, kortisol akan membantu tubuh untuk:
- Mengontrol kadar gula darah
- Meregulasi metabolisme tubuh
- Mengubah penggunaan karbohidrat, lemak, dan protein tubuh menjadi energi
- Menurunkan respon sistem imun terhadap peradangan (pembengkakan)
- Meregulasi tekanan darah dan keseimbangan cairan tubuh
- Mendukung perkembangan janin saat kehamilan (pada wanita)
Faktor Risiko
Penyakit Cushing lebih sering terjadi pada wanita, terutama yang berusia antara 20 sampai 50 tahun.
Gejala
Gejala penyakit Cushing meliputi:
- Obesitas tubuh bagian atas (di atas pinggang) dengan lengan dan tungkai yang kurus
- Wajah yang bulat, merah, dan penuh (moon face)
- Pertumbuhan lambat pada anak-anak
Perubahan kulit yang sering terlihat pada Penyakit Cushing meliputi:
- Jerawat atau infeksi kulit
- Stretch mark keunguan (dengan lebar 1 sentimeter atau lebih), yang disebut striae, pada kulit perut, paha, lengan atas, dan payudara
- Kulit tipis dan mudah memar, paling sering pada lengan dan tangan
Perubahan pada otot dan tulang meliputi:
- Nyeri punggung, yang terjadi dengan aktivitas rutin
- Nyeri tulang
- Penumpukan lemak di antara bahu (buffalo hump)
- Kelemahan tulang, yang dapat menyebabkan patah tulang iga dan tulang belakang
- Kelemahan otot yang menyebabkan intoleransi terhadap olahraga
Wanita dapat mengalami gejala seperti:
- Pertumbuhan rambut berlebih pada wajah, leher, dada, perut, dan paha
- Siklus haid yang menjadi tidak rutin atau berhenti
Pria dapat mengalami gejala seperti:
- Penurunan atau tidak ada gairah seks (libido rendah)
- Gangguan ereksi
Gejala atau gangguan lainnya dapat meliputi:
- Perubahan mental, seperti depresi, cemas, atau perubahan pada perilaku
- Kelelahan
- Sering infeksi
- Nyeri kepala
- Peningkatan rasa haus dan frekuensi berkemih
- Tekanan darah tinggi (hipertensi)
- Diabetes (gula darah tinggi)
Jika Anda ingin mengetahui diabetes melitus selengkapnya, Anda dapat membacanya di sini: Diabetes Melitus - Definisi, Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya
Diagnosis
Mendiagnosis Penyakit Cushing dapat sulit karena gejalanya dapat disebabkan oleh berbagai penyebab berbeda dan peningkatan kadar kortisol dapa terjadi dalam siklus. Oleh karena itu, kadar kortisol dapat tidak tinggi saat dilakukan pemeriksaan.
Untuk mendiagnosis, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menanyakan mengenai gejala Anda. Pemeriksaan akan dilakukan pertama-tama untuk mengkonfirmasi adanya kelebihan kortisol di dalam tubuh, kemudian untuk menentukan penyebabnya.
Pemeriksaan untuk mengkonfirmasi adanya kelebihan kortisol:
- Pemeriksaan urine. Kadar kortisol dapat diukur di urine yang dikumpulkan selama periode waktu 24 jam
- Tes supresi deksametason (dosis rendah)
- Kadar kortisol liur (tengah malam dan terkadang dini hari). Ini adalah satu dari pemeriksaan paling sensitif untuk mengukur kadar kortisol pada liur antara pukul 11 malam sampai tengah malam. Sampel liur dikumpulkan dalam wadah plastik kecil dan dikirim ke laboratorium untuk dianalisis. Pada orang sehat, kadar kortisol normalnya sangat rendah pada periode waktu ini. Namun, kontras dengan orang normal, penderita penyakit Cushing akan memiliki kadar kortisol yang tinggi
Pemeriksaan untuk menentukan penyebab meningkatnya kadar kortisol yang sudah terkonfirmasi:
- Kadar ACTH darah. Pada penyakit Cushing, kadar kortisol tinggi, sementara kadar ACTH normal atau tinggi
- MRI otak. Jika hasil pemeriksaan sebelumnya menunjukkan bahwa kemungkinan terjadi kelainan pada kelenjar pituitari, maka dokter akan melanjutkan dengan pemeriksaan MRI kelenjar pituitari untuk menentukan lokasi tumornya
- Tes corticotropin-releasing hormone, yang bekerja pada kelenjar pituitari dan menyebabkan pelepasan ACTH
- Tes supresi deksametason (dosis tinggi)
- Sampling sinus petrosal inferior untuk mengukur kadar ACTH pada vena (pembuluh darah balik) yang mengalirkan darah dari kelenjar pituitari
Pemeriksaan lain yang dapat dilakukan meliputi:
- Glukosa darah puasa dan HbA1c untuk pemeriksaan diabetes
- Pemeriksaan lipid dan kolesterol
- Scan densitas mineral tulang untuk memeriksa adanya osteoporosis
Lebih dari satu pemeriksaan skrining dapat diperlukan untuk mendiagnosis penyakit Cushing.
Baca Juga: HbA1c - Indikasi, Kontraindikasi, Hasil dan Saran
Tata Laksana
Tata laksana penyakit Cushing meliputi operasi untuk mengangkat tumor pituitari, jika memungkinkan. Operasi umumnya menggunakan teknik transsphenoidal microsurgery. Setelah operasi, kelenjar pituitari dapat kembali bekerja lagi dan kembali ke normal dengan perlahan. Angka kesembuhan dengan operasi adalah sekitar 90% pada orang dengan tumor berukuran kecil.
Selama masa penyembuhan dari operasi, Anda dapat membutuhkan terapi pengganti kortisol karena kelenjar pituitari memerlukan waktu untuk memproduksi ACTH lagi.
Terapi radiasi kelenjar pituitari juga dapat digunakan bila tumor tidak dibuang seluruhnya atau jika operasi tidak memberikan perbaikan. Terapi radiasi dapat menangani sel tumor yang tersisa. Terapi ini memerlukan beberapa waktu untuk menunjukan hasil yang memuaskan.
Jika tumor tidak merespon terhadap operasi atau radiasi, Anda mungkin memerlukan obat untuk menghentikan produksi kortisol tubuh Anda. Beberapa obat dapat menghambat kelenjar adrenal dalam memproduksi kortisol (contohnya adalah ketokonazol, metirapon, mitotane, dan osilodrostat). Obat ini juga dapat digunakan sembari menunggu efek radiasi muncul.
Jika seluruh terapi di atas tidak berhasil, kelenjar adrenal mungkin perlu untuk diambil untuk meghentikan produksi hormon kortikol yang berlebihan. Pengangkatan kelenjar adrenal dapat menyebabkan tumor pituitari menjadi bertambah besar (sindrom Nelson).
Komplikasi
Gangguan kesehatan yang dapat muncul akibat penyakit Cushing, di antaranya:
- Pembentukan gumpalan darah pada vena (thrombosis vena dalam)
- Fraktur (patah tulang) kompresi pada tulang belakang
- Diabetes
- Tekanan darah tinggi
- Infeksi
- Batu ginjal
- Gangguan mood atau psikis
- Peningkatan berat badan
Penyakit Cushing yang tidak diterapi dapat menyebabkan penyakit yang berat, bahkan kematian. Pengangkatan tumor dapat memberikan penyembuhan total, namun ada kemungkinan tumor dapat tumbuh kembali.
Baca Juga: Trombosis Vena Dalam - Definisi, Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya
Pencegahan
Tidak ada cara untuk mencegah tumor yang menyebabkan penyakit Cushing.
Kapan Harus ke Dokter?
Anda sebaiknya menghubungi dokter jika Anda mengalami gejala yang disebutkan diatas.
Apabila Anda sudah menjalani operasi pengangkatan tumor pituitari, hubungi dokter jika Anda memiliki tanda komplikasi, termasuk tanda bahwa tumor telah tumbuh kembali.
Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!
- dr. Monica Salim