Polimyalgia Reumatika

Polimyalgia Reumatika
Credit: iStockPhoto

Bagikan :


Definisi

Polimyalgia reumatika adalah penyakit peradangan yang menyebabkan nyeri dan kekakuan otot, terutama pada bahu dan panggul. Tanda dan gejalanya biasanya timbul dengan cepat dan lebih berat pada pagi hari.

Kebanyakan orang yang menderita polimyalgia reumatika berusia lebih dari 65 tahun. Kondisi ini jarang ditemukan pada orang berusia di bawah 50 tahun.

Kondisi ini terkait dengan penyakit peradangan lainnya yang disebut giant cell arteritis, yaitu peradangan pada lapisan pembuluh darah nadi. Ada kemungkinan untuk menderita kedua kondisi ini secara bersamaan.

 

Penyebab

Penyebab pasti polimyalgia reumatika belum diketahui. Terdapat 2 faktor yang diperkirakan terlibat dalam timbulnya kondisi ini yaitu:

  • Faktor genetik. Gen dan variasi gen tertentu dapat meningkatkan kerentanan seseorang terhadap polimyalgia reumatika
  • Paparan lingkungan. Kasus baru polimyalgia reumatika cenderung muncul pada siklus tertentu, seperti pada musim tertentu. Hal ini menunjukan adanya pencetus dari lingkungan, seperti virus, yang mungkin dapat berperan. Namun, belum ada virus spesifik yang terbukti menyebabkan polimyalgia reumatika

 

Giant Cell Arteritis

Polimyalgia reumatika dan penyakit lain yang disebut giant cell arteritis memiliki banyak kemiripan. Banyak orang yang menderita salah satu kondisi ini juga memiliki gejala dari kondisi satunya.

Giant cell arteritis adalah peradangan pada lapisan pembuluh darah, paling sering pembuluh darah arteri pada pelipis. Tanda dan gejalanya meliputi nyeri kepala, nyeri rahang, gangguan penglihatan, dan nyeri kulit kepala. Jika tidak diterapi, kondisi ini dapat menyebabkan stroke atau kebutaan.

 

Faktor Risiko

Faktor yang dapat meningkatkan risiko polimyalgia reumatika meliputi:

  • Lansia. Polimyalgia reumatika hampir selalu menyerang lansia. Kondisi ini paling banyak terjadi pada usia 70-80 tahun.
  • Jenis kelamin. Wanita berisiko 2-3 kali lebih tinggi untuk menderita penyakit ini.
  • Ras. Polimyalgia reumatika paling sering terjadi pada orang berkulit putih yang merupakan keturunan dari Skandinavia atau Eropa utara

 

Gejala

Tanda dan gejala polimyalgia reumatika biasanya terjadi pada kedua sisi tubuh dan dapat meliputi:

  • Nyeri atau pegal pada bahu
  • Nyeri atau pegal pada leher, lengan atas, bokong, pinggul, atau paha
  • Kekakuan pada area yang terkena, terutama pada pagi hari atau setelah tidak beraktivitas pada beberapa waktu
  • Keterbatasan ruang gerak pada bagian yang terkena
  • Nyeri atau kekakuan pada pergelangan tangan, siku, atau lutut

 

Selain itu, Anda juga dapat mengalami tanda dan gejala yang lebih umum, meliputi:

  • Demam ringan
  • Lelah
  • Perasaan tidak sehat
  • Hilangnya nafsu makan
  • Penurunan berat badan yang tidak direncanakan
  • Depresi

 

Diagnosa

Pemeriksaan fisik, meliputi pemeriksaan sendi dan saraf, serta pemeriksaan penunjang dapat membantu dokter menentukan penyebab nyeri dan kekakuan yang Anda alami. Selama pemeriksaan, dokter akan menggerakan kepala dan anggota gerak Anda secara lembut untuk menilai ruang gerak Anda.

Dokter dapat melakukan pemeriksaan ulang terhadap diagnosis Anda seiring pemberian terapi. Beberapa orang yang awalnya terdiagnosa dengan polimyalgia reumatika dapat mengalami perubahan diagnosis menjadi arthritis rheumatoid.

 

Jika Anda ingin mengetahui lebih lanjut mengenai arthritis rheumatoid, Anda dapat membacanya di sini: Arthritis Rheumatoid - Pengertian, Penyebab, Gejala, dan Pengobatan.

 

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan yang dapat direkomendasikan dokter meliputi:

  • Pemeriksaan darah. Selain pemeriksaan darah lengkap, dokter akan mencari dua penanda peradangan, yaitu laju endap darah dan protein C reaktif. Namun, pada beberapa orang dengan polimyalgia reumatika, pemeriksaan ini normal atau hanya meningkat sedikit.
  • Pemeriksaan radiologi. Saat ini pemakaian ultrasonografi (USG) untuk mengevaluasi polimyalgia reumatika semakin meningkat. Pemeriksaan ini dapat digunakan untuk membedakan polimyalgia reumatika dari kondisi lainnya yang menyebabkan gejala yang mirip. MRI juga dapat mengidentifikasi adanya penyebab lain dari nyeri bahu, seperti kelainan pada sendi.

 

Giant Cell Arteritis

Selain pemantauan terhadap polimyalgia reumatika, dokter juga akan memantau Anda terhadap adanya tanda dan gejala yang dapat mengindikasikan giant cell arteritis. Jika dokter mencurigai Anda mengalami giant cell arteritis, dokter kemungkinan akan melakukan pemeriksaan biopsi pembuluh darah pada salah satu pelipis Anda. Prosedur ini dilakukan dibawah pembiusan lokal dan dilakukan dengan mengambil sampel pembuluh darah yang akan diperiksa untuk adanya peradangan.

 

Tata Laksana

Penanganan polimyalgia reumatika biasanya meliputi obat-obatan untuk membantu meredakan gejala. Meski pun diobati, kekambuhan gejala sering terjadi. Berikut obat-obatan yang digunakan, di antaranya:

 

Steroid

Polimyalgia reumatika biasanya diterapi dengan obat minum golongan kortikosteroid dosis rendah, seperti prednisone. Anda mungkin akan mulai merasakan nyeri dan kekakuan mereda dalam 2-3 hari pertama setelah minum obat. Setelah 2-4 minggu terapi, dokter akan mulai menurunkan dosis secara perlahan bergantung pada gejala dan hasil pemeriksaan darah Anda.

Oleh karena adanya kemungkinan efek samping, tujuan pengobatan adalah untuk memberikan Anda dosis serendah mungkin tanpa memicu kekambuhan gejala. Kebanyakan penderita polimyalgia reumatika perlu melanjutkan terapi kortikosteroid sampai 1 tahun atau lebih. Anda juga akan membutuhkan kunjungan ulang dengan dokter untuk memantau keberhasilan pengobatan dan efek samping.

Dokter akan memantau Anda secara ketat dan dapat menyesuaikan dosis Anda dan meresepkan terapi untuk mengontrol rekasi terhadap terapi kortikosteroid. Penggunaan kortikosteroid jangka panjang dapat menyebabkan efek samping serius seperti:

  • peningkatan berat badan
  • penurunan kepadatan tulang
  • tekanan darah tinggi
  • diabetes
  • katarak

Kebanyakan orang yang mengkonsumsi kortiskoteroid untuk polimalgia reumatika dapat kembali ke aktivitas dengan intensitas yang sama seperti sebelumnya. Namun, jika Anda telah mengalami pembatasan aktivitas jangka panjang, fisioterapi juga dapat bermanfaat untuk Anda. Tanyakan pada dokter mengenai fisioterapi yang baik untuk Anda.

 

Kalsium dan Vitamin D

Dokter mungkin akan meresepkan suplemen harian kalsium dan vitamin D untuk membantu mencegah penurunan kepadatan tulang akibat terapi kortikosteroid. American college of Rheumatology merekomendasikan 1000-1200 mg suplementasi kalsium dan 600-800 IU suplemen vitamin D untuk semua orang yang mengkonsumsi kortikosteroid selama 3 bulan atau lebih.

 

Metotreksat

Suatu sumber dari American college of Rheumatologi dan European League Against Rheumatism merekomendasikan penggunaan metotreksat dengan kortikosteroid pada beberapa penderita. Obat ini adalah penekan sistem imun yang diminum. Obat ini dapat berguna jika Anda mengalami kekambuhan atau tidak merespon terhadap kortikosteroid.

 

Komplikasi

Gejala polimyalgia reumatika dapat mempengaruhi kemampuan Anda untuk melakukan aktivitas sehari-hari secara signifikan, seperti:

  • Bangun dari tidur, berdiri dari duduk atau keluar dari mobil
  • Menyisir rambut atau mandi
  • Berpakaian

Kesulitan ini dapat mempengaruhi kesehatan, interaksi sosial, aktivitas fisik, tidur, dan kesejahteraan hidup secara umum.

 

Pencegahan

Tidak ada pencegahan untuk polimyalgia reumatika. Pencegahan berfokus untuk mencegah efek samping dari pengobatan yang digunakan untuk terapi polimyalgia reumatika.

 

Tips Mencegah Polimyalgia Reumatika

Pilihan gaya hidup sehat dapat membantu, yaitu:

  • Pola diet sehat. Makanlah buah, sayuran, gandum, protein dan produk sapi rendah lemak. Batasi asupan garam pada diet Anda untuk mencegah penumpukan cairan dan tekanan darah tinggi.
  • Olahraga teratur. Tanyakan pada dokter mengenai olahraga yang cocok untuk Anda untuk menjaga berat badan ideal dan memperkuat tulang dan otot.
  • Istirahat cukup. Istirahat penting bagi tubuh untuk pemulihan dari olahraga dan aktivitas sehari-hari.
  • Penggunaan alat bantu untuk mempermudah aktivitas sehari-hari.

 

Kapan Harus ke Dokter?

Anda sebaiknya berkonsultasi ke dokter bila Anda mengalami pegal, nyeri, atau kekakuan yang:

  • Baru dirasakan
  • Mengganggu tidur, dan/atau
  • Menyebabkan keterbatasan dalam melakukan aktivitas sehari-hari Anda, seperti berpakaian

 

Selain itu, Anda juga sebaiknya segera berkonsultasi ke dokter jika Anda mengalami gejala giant cell arteritis seperti:

  • Nyeri kepala yang baru, tidak biasa, atau menetap
  • Nyeri atau nyeri tekan pada rahang
  • Penglihatan buram atau ganda, atau penurunan penglihatan
  • Nyeri pada kulit kepala

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : dr Tea Karina Sudharso
Editor :
  • dr Anita Larasati Priyono
Last Updated : Senin, 10 Juni 2024 | 06:21

Polymyalgia Rheumatica (2022) Mayo Clinic. Mayo Foundation for Medical Education and Research. Available at: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/polymyalgia-rheumatica/symptoms-causes/syc-20376539 

Polymyalgia Rheumatica - American college of rheumatology (2021). Available at: https://www.rheumatology.org/I-Am-A/Patient-Caregiver/Diseases-Conditions/Polymyalgia-Rheumatica  

NHS choices. 2019. NHS. Available at: https://www.nhs.uk/conditions/polymyalgia-rheumatica