Prolaktinemia

Prolaktinemia
credits: medindia.net

Bagikan :


Definisi

Prolaktinemia atau hiperprolaktinemia adalah kondisi meningkatnya kadar hormon prolaktin darah. Kejadian prolaktinemia diketahui menyerang kurang lebih 1% populasi umum. Meski tidak mengancam nyawa, kondisi ini tetap dapat mengganggu fungsi normal organ tubuh, terutama sistem reproduksi.

Prolaktin (disebut juga dengan laktotropin) adalah hormon yang berfungsi untuk perkembangan kelenjar payudara, produksi susu, dan proses menyusui. Hormon ini juga berkontribusi terhadap beberapa proses dan fungsi tubuh.

Hormon prolaktin diproduksi oleh kelenjar hipofisis yang berada di dasar otak. Selain itu, prolaktin juga dapat diproduksi oleh sistem atau bagian tubuh berikut ini:

  • Sistem saraf pusat, yaitu otak dan saraf tulang belakang
  • Sistem imun
  • Rahim
  • Kelenjar payudara

Kadar prolaktin normalnya rendah pada pria, wanita yang tidak menyusui, serta wanita yang tidak hamil. Sementara itu, peningkatan kadar prolaktin normalnya terjadi pada wanita yang menyusui atau hamil. Kadar prolaktin dikontrol oleh hormon lain yaitu faktor penghambat prolaktin, seperti dopamin. Kadar normal hormon prolaktin dalam darah adalah sebagai berikut:

  • Untuk pria: kurang dari 20 ng/mL 
  • Untuk wanita yang tidak menyusui atau hamil: kurang dari 25 ng/mL
  • Untuk wanita hamil atau menyusui: 80 sampai 400 ng/mL

Saat hamil, kadar prolaktin akan meningkat. Setelah bayi lahir, akan terjadi penurunan mendadak pada estrogen dan progesteron. Kadar prolaktin yang tinggi akan merangsang tubuh untuk memproduksi susu untuk menyusui. Pada wanita yang tidak sedang hamil, prolaktin membantu mengatur siklus haid. Pada pria, prolaktin mempengaruhi produksi sperma.

 

Penyebab

Penyebab tersering prolaktinemia adalah prolaktinoma, yaitu tumor jinak pada kelenjar hipofisis. Tumor ini menyebabkan produksi hormon prolaktin yang berlebihan. Orang yang memiliki prolaktinoma juga dapat mengalami gejala seperti nyeri kepala, mual dan/atau muntah, gangguan penglihatan terutama adanya penurunan lapang pandang bagian luar, nyeri sekitar hidung, serta gangguan penghidu.

Selain prolaktinoma, penyebab lain prolaktinemia adalah adanya konsumsi obat-obatan tertentu yang dapat meningkatkan kadar prolaktin darah. Obat-obatan tersebut dapat memengaruhi produksi dopamin, sehingga fungsi dopamin untuk menghambat prolaktin terganggu. Salah satu obat tersebut adalah terapi estrogen.

Anda dapat membaca lebih lanjut mengenai terapi estrogen pada artikel Ai Care berikut Obat Estrogen - Cara Kerja, Kontraindikasi, Efek Samping.

Sebaiknya, jangan menghentikan obat yang diresepkan dokter kecuali Anda sudah mendapatkan persetujuan dari dokter.

Beberapa kondisi medis tertentu juga dapat menyebabkan prolaktinemia, seperti:

  • Hipotiroidisme (kurangnya hormon tiroid)
  • Penyakit ginjal
  • Cacar ular atau herpes zoster, terutama jika ruam berada di bagian dada
  • Cedera dinding dada, seperti patah tulang iga, patah tulang dada, dan cedera paru
  • Sindrom Ovarium Polikistik
  • Sindrom Cushing
  • Sindrom Nelson
  • Tumor pada kelenjar hipofisis
  • Penyebab lain: stress atau olahraga berlebihan, stimulasi puting

Terkadang, penyebab prolaktinemia tidak dapat ditemukan. Hal lini disebut dengan prolaktinemia idiopatik dan biasanya akan hilang sendiri tanpa terapi setelah beberapa bulan.

 

Faktor Risiko

Prolaktinemia paling sering terjadi pada orang berusia di bawah 40 tahun. Wanita lebih rentan untuk menderita prolaktinemia dibandingkan pria. Prolaktinemia jarang terjadi pada anak-anak.

 

Gejala

Beberapa orang dengan prolaktinemia hanya memiliki gejala yang ringan atau bahkan tidak bergejala sama sekali.

Baik pada pria maupun wanita, prolaktinemia dapat menyebabkan gejala umum seperti:

  • Gangguan kesuburan
  • Kehilangan hasrat seksual
  • Penurunan massa tulang
  • Keluarnya cairan seperti susu dari puting ketika Anda tidak sedang hamil atau menyusui

Gejala prolaktinemia pada wanita meliputi:

  • Perubahan pada menstruasi yang tidak berkaitan dengan menopause, misalnya haid yang tidak teratur atau tidak haid
  • Nyeri atau tidak nyaman saat hubungan seks penetratif akibat vagina yang kering

Gejala prolaktinemia pada pria meliputi:

  • Disfungsi ereksi
  • Rendahnya kadar testosteron
  • Pembesaran jaringan payudara atau disebut ginekomastia

 

Diagnosis

Jika Anda mengalami tanda dan gejala prolaktinemia, dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan prolaktin darah. Jika hasilnya menunjukan bahwa Anda mengalami prolaktinemia, langkah selanjutnya adalah menentukan penyebabnya.

Dokter akan menyarankan Anda untuk menjalani pemeriksaan tambahan, seperti pemeriksaan darah lainnya dan pemeriksaan radiologi.

 

Tata Laksana

Terapi prolaktinemia bergantung pada penyebabnya. Beberapa orang yang memiliki kadar prolaktin tinggi namun tidak memiliki gejala atau hanya mengalami gejala ringan tidak membutuhkan terapi.

Pilihan terapi untuk prolaktinoma sebagai penyebab tersering prolaktinemia meliputi:

  • Obat-obatan. Obat yang disebut agonis dopamine akan mengontrol kadar prolaktin Anda dan sangat efektif untuk mengecilkan tumor prolaktinoma. Terapi ini adalah yang paling sering digunakan untuk prolaktinoma.
  • Jika obat-obatan tidak berhasil mengecilkan prolaktinoma, Anda mungkin akan membutuhkan operasi untuk mengangkat tumor tersebut.
  • Terapi radiasi. Terapi ini adalah pilihan ketiga yang jarang digunakan untuk menangani prolaktinoma. Terapi ini biasanya digunakan ketika obat-obatan dan/atau operasi tidak dapat menurunkan kadar prolaktin Anda.

Hipotiroidisme, yang dapat menyebabkan prolaktinemia, ditangani dengan pemberian hormon tiroid sintetis, yang seharusnya akan meengembalikan kadar normal prolaktin.

Jika obat-obatan yang menyebabkan prolaktinemia, dokter dapat meresepkan Anda obat-obatan lain yang sejenis yang tidak meningkatkan atau yang hanya sedikit meningkatkan kadar prolaktin Anda.

 

Komplikasi

Meskipun tidak mengancam nyawa, prolaktinemia dapat menyebabkan gangguan kesuburan, gangguan haid, serta menurunkan kualitas hidup penderitanya.

 

Pencegahan

Satu-satunya faktor risiko prolaktinoma yang diketahui adalah memiliki kelainan bawaan yang diturunkan yang disebut dengan neoplasia endokrin multipel tipe 1.

Jika Anda memiliki keluarga inti yang memiliki kelainan ini, Anda dapat melakukan pemeriksaan genetik untuk melihat apakah Anda juga memiliiki kondisi yang sama. Hal ini dapat membantu untuk mendeteksi prolaktinoma secara dini.

 

Kapan Harus ke Dokter

Jika Anda mengalami gejala prolaktinemia, Anda sebaiknya berkonsultasi ke dokter. Dokter dapat membantu Anda untuk menangani prolaktinemia. 

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

Writer : dr Tea Karina Sudharso
Editor :
  • dr Ayu Munawaroh, MKK
Last Updated : Rabu, 20 Maret 2024 | 05:28