Brand/Nama Lain
Esthero, Premarin
Cara Kerja
Obat estrogen digunakan untuk mengatasi gejala akibat kekurangan hormon estrogen yang terjadi terutama setelah menopause. Sebagai obat yang digunakan dalam terapi pengganti hormon, hormon estrogen tersedia dalam beberapa bentuk, salah satunya adanya estrogen terkonjugasi.
Estrogen terkonjugasi adalah campuran dari beberapa jenis hormon estrogen. Dengan menggunakan estrogen terkonjugasi, kadar estrogen dalam tubuh dapat meningkat sehingga gejala-gejala akibat kekurangan hormon ini dapat diatasi.
Bila Anda tertarik untuk mengetahui lebih lanjut mengenai menopause, Anda bisa membacanya di sini: Menopause - Definisi, Penyebab dan Faktor Risiko.
Indikasi
Estrogen diindikasikan sebagai terapi pengganti hormon untuk mengatasi penurunan hormon estrogen yang terjadi pada kondisi medis berikut, seperti:
- Hipogonadisme, kondisi ketika kelenjar seksual tidak menghasilkan hormon yang cukup.
- Primary ovarian failure, kondisi ovarium yang berhenti bekerja sebelum usia 40 tahun.
Keluhan yang bisa timbul pada wanita menopause karena kekurangan hormon estrogen antara lain:
- Hot flashes, sensasi panas dan kemerahan pada daerah wajah, leher dan dada.
- Kekeringan pada vagina.
- Nyeri saat berhubungan intim.
Obat ini juga digunakan untuk pencegahan osteoporosis (kerapuhan tulang) pada wanita postmenopause dan untuk mengatasi beberapa jenis kanker tertentu.
Jika Anda ingen mengetahui lebih lanjut mengenai osteoporosis, Anda bisa membacanya di sini: Osteoporosis - Definisi, Penyebab dan Faktor Risiko.
Kontraindikasi
Obat ini tidak boleh diberikan pada kondisi berikut:
- Hipersensitivitas atau alergi.
- Memiliki riwayat kanker payudara sebelumnya atau sedang menderita kanker payudara.
- Gangguan jantung dan pembuluh darah seperti stroke atau bekuan darah.
- Kanker endometrium.
- Porfiria, suatu kelainan darah bawaan lahir yang membuat porfirin menumpuk dalam tubuh.
- Menderita kondisi yang membuat darah mudah menggumpal atau membeku.
- Gangguan hati.
- Perdarahan dari kelamin yang tidak jelas sebabnya.
- Wanita hamil.
Efek Samping
Efek samping yang dapat terjadi dari pengobatan antara lain:
- Mual
- Nyeri perut
- Perubahan berat badan
- Kelemahan
- Kram di tungkai
- Nyeri punggung
- Sakit kepala
- Gatal atau ruam kulit
Sementara itu, walaupun jarang, bisa terjadi juga efek samping serius seperti:
- Perubahan mood sampai depresi
- Pembesaran payudara
- Perdarahan dari kemaluan yang tidak biasa
- Reaksi alergi berat seperti bengkak dan ruam di seluruh tubuh hingga sesak napas
- Peningkatan risiko terjadinya gangguan kandung empedu
- Penggumpalan darah
Estradiol juga dapat menyebabkan ada penggelapan warna kulit di area wajah dan kulit yang disebut sebagai melasma.
Sediaan
Kaplet salut gula dengan kekuatan 0,3 mg, 0,625 mg, dan 1,25 mg.
Dosis
Pengobatan gejala kekurangan hormon estrogen akibat menopause dan sebagai pencegahan osteoporosis pada wanita pascca menopause:
- Dosis 0,3 mg per hari.
- Obat ini dapat diberikan setiap hari atau digunakan dalam siklus pengobatan (3 minggu pengobatan dan berhenti dalam 1 minggu, atau 25 hari pengobatan dan 5 hari berhenti). Dosis dan pengobatan akan disesuaikan dengan kondisi pasien.
Untuk mengatasi kekurangan hormon estrogen akibat hipogonadisme:
- Dosis 0,3 atau 0,625 mg per hari.
- Obat ini dapat diberikan dalam siklus pengobatan (3 minggu pengobatan dan berhenti dalam 1 minggu, atau 25 hari pengobatan dan 5 hari berhenti).
- Dosis obat dapat ditingkatkan dalam interval 6-12 bulan.
Keamanan
Wanita hamil tidak boleh menggunakan obat ini. Obat ini juga bisa masuk ke dalam ASI (Air Susu Ibu). Konsultasikan dengan dokter Anda sebelum menyusui.
Interaksi Obat
- Obat ini dapat meningkatkan risiko stroke, penggumpalan darah, tekanan darah tinggi dan serangan jantung jika pasien merokok.
- Kadar obat estrogen dapat meningkat sehingga risiko terjadinya efek samping akan semakin besar, bila estrogen diberikan bersama obat yang menghambat kerja enzim CYP3A4 seperti:
- Antibiotik erythromycin
- Antivirus ritonavir
- Kadar obat estrogen dapat menurun sehingga efek obat akan berkurang, bila estrogen diberikan bersama obat yang meningkatkan kerja enzim CYP3A4 seperti:
- Antituberkulosis rifampicin
- Antikejang fenitoin
Mau tahu informasi seputar obat-obatan lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Hanifa Rahma
MIMS Indonesia. (2019). Estrogens: Indication, Dosage, Side Effect, Precaution. Retrieved 6 September 2022, from https://www.mims.com/indonesia/drug/info/estrogens?mtype=generic.
Pusat Informasi Obat Nasional. ESTROGEN TERKONJUGASI ADALAH CAMPURAN ESTROGEN DENGAN GARAM NATRIUM DARI ESTER SULFAT. Retrieved 6 September 2022, from https://pionas.pom.go.id/monografi/estrogen-terkonjugasi-adalah-campuran-estrogen-dengan-garam-natrium-dari-ester-sulfat.
WebMD. Conjugated Estrogens Oral: Uses, Side Effects, Interactions, Pictures, Warnings & Dosing. Retrieved 6 September 2022, from https://www.webmd.com/drugs/2/drug-2378/conjugated-estrogens-oral/details.
Cerner Multum. (2021). Conjugated estrogens. Retrieved 6 September 2022, from https://www.drugs.com/mtm/conjugated-estrogens.html.