Kesusupan (Splinter)

Kesusupan (Splinter)
Credit: iStockPhoto. Gambaran serpihan kayu yang tersusup di permukaan kulit jari tangan.

Bagikan :


Definisi

Splinter atau sliver adalah benda asing yang masuk ke dalam kulit. Di Indonesia sendiri kata kesusupan lebih populer sebagai adanya serpihan kayu yang tersusup di bawah kulit.

 

Penyebab

Hampir semua orang pernah mengalami splinter. Paling banyak adalah splinter dari serpihan kayu. Obyek lain yang juga sering menyebabkan splinter adlaah serpihan atau fragmen tipis dari kaca, logam, atau plastik. Beberapa benda lain adalah duri, misalnya duri tanaman atau kaktus. Kondisi ini adalah sesuatu yang familiar untuk orang tua.

 

Faktor Risiko

Splinter banyak terjadi pada anak-anak dan pada orang yang beraktivitas di luar ruangan, terutama yang tidak memakai alas kaki.

 

Gejala

Anda biasanya dapat melihat splinter kecil yang masuk ke kulit, biasanya pada tangan atau kaki. Tidak lama setelah Anda atau anak Anda menyentuh bangku kayu tua, sebuah serpihan kayu kecil akan menancap pada kulit Anda, menyebabkan nyeri yang tidak sebanding dengan ukuran benda yang menancap. Atau jika anak Anda sedang bermain di taman tanpa alas kaki, anak akan masuk ke rumah mengeluhkan kakinya sakit setelah menginjak sesuatu.

Gejala splinter:

  • Kebanyakan splinter berukuran kecil pada permukaan kulit hanya menimbulkan nyeri yang minimal. Obyek yang masuk lebih dalam atau menancap secara vertikal biasanya nyeri jika tertekan. Splinter pada kaki biasanya sangat nyeri ketika dipakai berdiri atau berjalan
  • Sensasi benda asing. Anak yang lebih besar dapat mengeluhkan ada sesuatu di dalam kulitnya

 

Tata Laksana

Jika luka kecil, tidak nyeri, dan berada di dekat permukaan kulit, maka splinter mungkin dapat keluar sendiri seiring pergantian kulit, atau dapat ditunggu sampai splintermuncul di permukaan baru dicabut menggunakan pinset. Pengeluaran splinter penting dilakukan jika benda masuk ke dalam dan menyebabkan nyeri, terutama jika benda organik seperti serpihan kayu, tusuk gigi, atau duri tanaman. Benda-benda seperti ini perlu dikeluarkan secepat mungkin, karena dapat lebih cepat terinfeksi daripada benda non organik seperti logam atau kaca. Jika memungkinkan, splinter benda organik harus dikeluarkan pada hari yang sama. Kabar baiknya, splinter dapat dikeluarkan dengan mudah menggunakan alat dan teknik yang tepat. Berikut ini adalah tips untuk mengeluarkan splinter:

  • Cuci dan keringkan area yang terkena. Jika Anda ingin mencoba mengeluarkan splinter di rumah, langkah pertama adalah mencuci tangan dan area yang terkena dengan sabun dan air, kemudian keringkan kulit dengan lembut. Langkah ini bertujuan untuk mencegah infeksi pada area splinter
  • Amati splinter dengan baik. Seringnya ukuran splinter sangat kecil dan berada di lokasi yang sulit dicapai. Anda dapat menggunakan kaca pembesar dengan penerangan yang cukup untuk melihat ukuran splinter dan arah masuknya ke dalam kulit
  • Rendam area yang terkena (opsional). Merendam area yang terkena di dalam air hangat sampai beberapa menit sebelum mengeluarkannya dapat membuat kulit lebih lentur atau lembut. Namun, hal ini bukanlah suatu keharusan. Pada anak kecil yang kulitnya sudah lembut, cukup rendam sebentar saja
  • Gunakan pinset untuk mencabut splinter. Jika splinter masuk ke kulit secara horizontal dan ada bagian splinter yang mencuat keluar, Anda dapat menggunakan pinset untuk menarik splinter keluar dengan lembut. Pertama-tama, bersihkan atau sterilisasi ujung pinset menggunakan alcohol swab. Setelah itu, tarik splinter dengan arah yang sama dengan arah masuknya splinter ke kulit. Jangan memencet splinter keluar karena hal ini dapat menyebabkan splinter pecah menjadi lebih kecil dan lebih sulit untuk dikeluarkan
  • Gunakan jarum kecil untuk mengeluarkan Jika splinter terbenam di bawah kulit tanpa ada bagian yang mencuar keluar, maka Anda bisa menggunakan jarum kecil untuk membantu membawanya ke permukaan kulit. Pertama-tama, sterilisasi jarum dan pinset menggunakan alcohol swab. Setelah itu, lihatsplinter dengan kaca pembesar. Gunakan jarum untuk menusuk permukaan kulit dengan lembut pada satu sisi splinter dan membuka permukaan kulit sehingga splinter terekspos. Anda mungkin membutuhkan bantuan teman atau anggota keluarga. Lanjutkan pemakaian jarum untuk mendorong splinter keluar. Saat salah satu ujung splinter sudah mencuat, gunakan pinset untuk menarik splinter secara perlahan
  • Bersihkan area dan oleskan petroleum jelly. Setelah splinter berhasil dikeluarkan, bersihkan area dengan sabun dan air. Setelah itu, oleskan salep antibiotik atau petroleum jelly (Vaseline). Tutup area dengan verban sampai sembuh

Saat Anda sedang mencoba mengeluarkan splinter, jangan mencubit kulit karena hal ini akan memberikan tekanan pada splinter dan dapat menghancurkannya menjadi fragmen atau serpihan kecil

Jangan panik jika Anda tidak kunjung berhasil mengeluarkan splinter dalam 10 sampai 15 menit. Dokter dapat membantu mengeluarkannya.

Terdapat beberapa metode lain yang dapat digunakan untuk mengeluarkan splinter dengan rasa sakit yang minimal, yaitu dengan menggunakan:

  • Plester. Untuk splinter yang kecil dan tidak terlalu dalam, cobalah menggunakan plester yang rekat untuk mengeluarkannya. Tempelkan plester di atas area yg terkena dan lepas secara perlahan
  • Garam Epsom. Larutkan garam Epsom dalam air hangat untuk membantu mengeluarkan splinter. Garam akan memberikan tekanan yang akan membantu obyek kecil untuk mencapai permukaan. Rendam area yang terkena dengan air garam selama 10 menit
  • Madu. Larutan manis dapat memiliki efek antiseptik alami. Selain itu, membalut luka splinterdengan madu dapat membantu pengeluaran splinter. Caranya adalah dengan menuangkan madu manuka dan menutupnya dengan verban lalu dibiarkan semalam. Cara ini akan melunakkan kulit dan mempermudah pengeluaran splinter.

Jika anak Anda terkena splinter, penting untuk memastikan bahwa riwayat vaksinasi anak sudah lengkap untuk mencegah kemungkinan infeksi serius. Vaksinasi direkomendasikan untuk diberikan pada usia 2 bulan, 4 bulan, 6 bulan, 15 sampai 18 bulan, dan 4 sampai 6 tahun, kemudian diulang setiap 10 tahun sekali.

 

Komplikasi

Splinter tidak menimbulkan komplikasi serius. Terkadang dapat menimbulkan infeksi jika dalam atau merupakan benda organik.

 

Pencegahan

Pastikan Anda atau anak Anda:

  • Tidak memegang permukaan kayu yang kasar
  • Memakai sepatu saat beraktivitas di luar
  • Memakai sepatu saat membersihkan pecahan kaca
  • Menghindari tanaman berduri

 

Kapan Harus ke Dokter?

Kebanyakan splinter dapat dikeluarkan di rumah dengan aman, namun beberapa mungkin membutuhkan bantuan tenaga medis. Anda bisa mengunjungi dokter jika:

  • Splinter sangat besar
  • Splinter masuk ke kulit dekat mata, di dalam mata, atau di bawah kukur jari
  • Anda menyadari adanya tanda infeksi, seperti kemerahan atau pengerasan kulit, atau keluarnya cairan berwarna putih atau kekuningan
  • Splinter masuk ke kulit secara vertikal. Splinter seperti ini dapat sulit untuk dikeluarkan sendiri di rumah, sehingga Anda perlu penanganan oleh tenaga medis yang memiliki alat yang lebih lengka
  • Splinter yang dalam atau rusak saat percobaan pengeluaran
  • Anda sudah mencoba mengeluarkan splintersampai lebih dari 10 sampai 15 menit namun tidak berhasil
  • Anak Anda belum tervaksinasi tetanus
  • Terjadi demam
  • Terdapat nyeri hebat

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : dr Tea Karina Sudharso
Editor :
  • dr Anita Larasati Priyono
Last Updated : Senin, 17 April 2023 | 01:38