Gagap (Stuttering)

Bagikan :


Definisi

Stuttering atau gagap merupakan gangguan pada pola bicara normal. Misalnya, seseorang yang gagap melakukan pengulangan bunyi atau suku kata, terutama di awal kata. Sebagai contoh, Anda ingin mengucapkan kata "suka" dan mengucapkannya "su-su-suka." Hal ini juga dapat bermanifestasi sebagai perpanjangan suara saat akan mengatakan sesuatu, seperti "ssssssssuuka". Tak jarang, gagap melibatkan penghentian total bicara atau penghilangan suara. Gagap juga dapat disertai dengan interupsi bicara yang berulang, seperti suara "uh" atau "um". 

Semua orang dapat mengalami gagap pada semua usia. Namun, hal ini lebih sering ditemkan pada anak-anak yang sedang belajar untuk merangkai kata untuk membentuk kalimat. Anak laki-laki lebih cenderung mengalami hal ini dibanding anak perempuan. Gangguan berbahasa ini sering mundul pada usia 18 dan 24 bulan. Kondisi ini cenderung untuk hilang dan timbul hingga anak berusia 5 tahun.

 

Penyebab

Terdapat beberapa hal yang menyebabkan terjadinya gagap, seperti:

  • Adanya riwayat kelarga yang gagap (genetik). Sekitar 60 persen dari semua orang yang mengalami gagap mempunyai keluarga dengan riwayat yang serupa.
  • Neurofisiologi. Pada beberapa anak yang mengalami gagap, bahasa diproses melalui bagian-bagian yang berbeda pada otak dibanding pada anak yang tidak mengalami gagap. Hal ini mungkin dapat menganggu interaksi antara otak dan otot-otot yang mengontrol pengucapan kata.

 

Faktor Risiko

Terdapat beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan terjadinya gagap, yaitu:

  • Adanya gangguan perkembangan anak. Anak yang mengalami kesulitan bicara dan berbahasa jenis lain lebih cenderung akan mengalami gagap.
  • Dinamika keluarga. Beberapa anak gagap dikaitkan dengan harapan yang tinggi dari keluarga dan gaya hidup yang serba cepat,
  • Jenis kelamin. Anak laki-laki lebih cenderung mengalami gagap dibanding anak perempuan.
  • Usia saat gagap pertama kali muncul. Anak yang mulai mengalami gagap sebelum usia 3 tahun, lebih cenderung dapat mengatasi gagap.
  • Abnormalitas pada kontrol motorik bicara. Hal ini disebabkan oleh adanya kerusakan pada otak atau saraf yang berhubungan dengan sistem yang mengatur penggunaan otot-otot untuk berbicara. Hal ini dapat menyebabkan anak mengalami kesulitan berbicara, mulai dari masalah bicara tidak jelas hingga ketidakmampuan untuk berbicara.
  • Stres. Stres tidak menyebabkan gagap. Namun, stress dapat menyebabkan perbrukan kondisi gagap yang sedang dialami. Hal ini terjadi jika anak merasakan adanya tekanan, atau tergesa-gesa.

 

Gejala

Terdapat beberapa gejala gagap, seperti:

  • Kesulitan untuk memulai sebuah kata, atau kalimat,
  • Mengulang sebuah bunyi, suku kata, atau kata,
  • Perpanjangan kata atau bagian kata,
  • Berhenti sebentar di dalam sebuah kata (patah kata) atau suku kata yang hilang,
  • Kekakuan di wajah atau tubuh bagian atas sat mengucapkan kata,
  • Menambahkan kata tambahan seperti “um” atau “uh” sebelum mengucapkan kata atau frasa berikutnya,
  • Mengalami kecemasan untuk berbicara,
  • Mengalami keslian untuk berkomunikasi secara efektif.

Sejalan dengan keberadaan gagap, Anda mungkin juga memiliki:

  • Gerakan mengedip mata dengan cepat,
  • Bibir atau rahang bergetar,
  • Menyentak kepala,
  • Mengepalkan tinju,
  • Tics pada wajah,
  • Gagap dapat semakin memburuk jika Anda sedang bersemangat, lelah, atau merasa stres.

 

Diagnosis

Diagnosis gagap dibuat oleh dokter Anda. Mereka mungkin menanyakan beberapa pertanyaan, seperti:

  • Sejak kapan anak Anda mengalami gagap dan kapan kondisi ini biasanya terjadi,
  • Bagaimana gagap berdampak pada anak Anda di sekolah dan terhadap interaksi mereka dengan orang lain.

Dokter Anda juga akan melakukan evaluasi dengan cara:

  • Meminta anak Anda untuk membaca dengan keras. Hal ini dilakukan untuk melihat permasalahan bicara yang dimiliki oleh anak,
  • Tentukan ketidakteratran bicara mana yang mungkin menjadi masalah jangka panjang,
  • Menyingkirkan sindrom Tourette atau gangguan lainnya dalam menegakan diagnosis

 

Tata Laksana

Pengobatan yang dilakukan untuk mengatasi gagap dalam berupa kombinasi metode yang disesaikan dengan kebutuhan anak Anda. Hingga saat ini, belum terdapat adanya pengobatan untuk mengobati gagap. Namun, penatalaksnaan ini dapat meningkatkan kemampuan anak dalam berbicara, komunikasi, dan dalam partisipasi dalam kegiatan sekolah.

Dokter Anda mungkin akan merujuk anak Anda ke dokter anak yang akan mengevaluasi anak Anda. Dokter Anda akan memberikan tatalaksana yang berfokus pada pelatihan dan bekerja sama dengan orang tua guna mengembangkan teknik untuk membantu anak. Tatalaksana berupa pemberian obat sejauh ini belm terbukti dapat membantu dapat proses penyembuhan anak dengan gagap.

Pengobatan pada anak yang mengalami gagap meliputi;

  • Terapi bicara,
  • CBT atau cognitive behavioral therapy
  • Interaksi orang tua dan anak,
  • Teknik bernapas, teknik relaksasi,
  • Alat elektronik yang dapat membantu anak Anda berlatih sehingga lebih fasih dalam berbicara. Selain itu, juga dapat menggunakan stimulasi pada otak untuk membantu dalam berkomunikasi.

Komplikasi

Gagap dapat terus berlangsung setelah anak berusia lebih dari 5 tahun. Hal ini akan menyebabkan anak kesulitan untuk berbicara. Lebih lanjut, gagap dapat menyebabkan komplikasi berupa kecemasan sosial dan kecemasan menyeluruh pada orang yang mengalaminya.

Jika Anda memiliki keluarga atau orang terdekat dengan gagap, sangat penting untuk membiarkan mereka berbicara dengan kecepatan mereka dan dengan cara mereka. Mencoba untuk mempercepat mereka untuk bicara hanya akan membuat mereka semakin kesulitan untuk menyelesaikan pembicaraannya. Hal ini karena stres atau tekanan dapat menyebabkan perburukan kondisi gagap.

 

Pencegahan

Hindari faktor risiko untuk mencegah terjadinya gagap.

 

Kapan Harus Ke Dokter?

Kunjungi dokter Anda jika Anda merasa kehawatir dengan kondisi perkembangan anak Anda, termasuk jika anak mengalami gagap. Deteksi dan pengobatan sejak dini pada anak dengan gagap yang cukup berat merupakan hal yang penting untuk dilakukan. Perhatikan adanya beberapa tanda, seperti:

  • Gagap menjadi lebih sering dan semakin memburuk dari waktu ke waktu,
  • Gagap terjadi bersamaan dengan gerakan tubuh atau wajah,
  • Berbicara menjadi sesuatu yang sulit untuk dilakukan,
  • Menghindari kondisi yang membutuhkan anak untuk bicara,
  • Ketegangan vocal yang menghasilkan nada naik saat anak berbicara,
  • Gagap yang berlanjut setelah anak berusia 5 tahun.
  • Perhatikan jika anak Anda mengalami gejala gagap yang berat. Penegakan diagnosis dan pengobatan sejak dini dapat membantu anak untuk dapat berbicara lebih baik.
Writer : dr Sherly Deftia Agustina
Editor :
  • dr Anita Larasati Priyono
Last Updated : Kamis, 21 Juli 2022 | 11:04

Perez, H. R., & Stoeckle, J. H. (2016). Stuttering: Clinical and research update. Canadian family physician Medecin de famille canadien, 62(6), 479–484.

Healthline.com. (2021, 19 April). How to Stop Stuttering or Stammering: 5 Tips. Diakses pada 10 Februari 2022, dari https://www.healthline.com/health/how-to-stop-stuttering