Tiroiditis

Bagikan :


Definisi

Tiroiditis adalah peradangan pada kelenjar tiroid. Tiroiditis dapat menyebabkan kelebihan atau kekurangan produksi hormon tiroid (hipertiroidisme atau hipotiroidisme).

Pada kebanyakan tipe tiroiditis, terdapat 3 fase yang meliputi:

  • Fase tirotoksik: selama fase itu, tiroid Anda meradang dan melepaskan terlalu banyak hormon, sehingga menyebabkan tirotoksikosis sementara
  • Fase hipotiroid: setelah pelepasan hormon tiroid yang terlalu banyak selama beberapa minggu atau bulan, tiroid Anda tidak lagi memiliki cukup hormon tiroid untuk dilepaskan. Hal ini menyebabkan terjadinya kekurangan hormon tiroid atau hipotiroidisme. Tiroiditis Hashimoto dan tiroiditis akibat radiasi biasanya akan menyebabkan fase hipotiroid permanen
  • Fase eutiroid: selama fase eutiroid, kadar hormon tiroid Anda kembali normal. Fase ini dapat terjadi sementara setelah fase tirotoksik sebelum menuju fase hipotiroid, atau dapat terjadi terakhir setelah kelenjar tiroid mengalami penyembuhan dari peradangan dan dapat mempertahankan kadar hormon normal

 

Baca selengkapnya mengenai hipertiroidisme, di sini: Hipertiroidisme - Definisi, Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya

 

Penyebab

Tipe-tipe tiroiditis dan penyebabnya meliputi:

  • Tiroiditis Hashimoto: kondisi autoimun ini, yang juga disebut dengan tiroiditis limfositik kronis, disebabkan oleh antibodi antitiroid. Ini merupakan bentuk tiroiditis yang paling banyak dan paling sering menyebabkan hipotiroidisme
  • Tiroiditis silent atau painless: ini adalah kondisi autoimun yang disebabkan oleh antibodi antitiorid
  • Tiroiditis postpartum: kondisi autoimun yang disebabkan oleh antibodi antitiroid yang dapat terjadi dalam satu tahun setelah melahirkan. Kondisi ini relatif jarang terjadi
  • Tiroiditis diinduksi radiasi: disebabkan oleh terapi radiasi yang digunakan sebagai terapi medis untuk kanker tertentu atau yang digunakan sebagai iodin radioaktif untuk terapi hipertiroidisme
  • Tiroiditis subakut atau tiroiditis de Quervain: kondisi yang sering menyebabkan nyeri dan diperkirakan disebabkan oleh virus. Kondisi ini biasanya diawali dengan infeksi saluran nafas atas
  • Tiroiditis infeksius akut: kondisi yang jarang dan disebabkan oleh organisme atau bakteria yang infeksius
  • Tiroiditis diinduksi obat: disebabkan oleh penggunaan obat-obatan seperti amiodaron, interferon, litium, dan sitokin. Namun, kondisi ini hanya terjadi pada sebagian kecil orang yang mengonsumsi obat tersebut
  • Tiroiditis Riedel: penyakit langka yang disebabkan oleh peradangan jangka panjang dan fibrosis kelenjar tiroid. Fibrosis adalah penebalan atau pembentukan skar pada jaringan

 

Faktor Risiko

Tiroiditis dapat terjadi pada semua orang, namun lebih sering terjadi pada perempuan, terutama perempuan dewasa.

Tiroiditis Hashimoto 4 sampai 10 kali lebih sering terjadi pada perempuan dibandingkan laki-laki, dan paling sering terjadi pada perempuan berusia antara 30 sampai 50 tahun.

Tiroiditis silent atau painless juga lebih sering terjadi pada wanita dan merupakan penyebab tiroiditis paling banyak kedua setelah tiroiditis Hashimoto.

 

Gejala

Gejala tiroiditis bergantung pada tipe tiroiditis dan fasenya. Kebanyakan tipe tiroiditis menyebabkan gejala tirotoksikosis yang diikuti gejala hipotiroidisme.

Tiroiditis subakut dan tiroiditis akut infeksius biasanya juga menyebabkan nyeri pada area tiroid Anda. Beberapa orang dengan tiroiditis mengalami pembesaran kelenjar tiroid (goiter).

Fase tirotoksikosis tiroiditis biasanya singkat, berlangsung dari satu sampai tiga bulan. Jika sel tiroid Anda rusak dengan cepat dan terjadi kebocoran hormon tiroid, Anda dapat mengalami gejala hipertiroidisme yang meliputi:

  • Denyut jantung cepat
  • Peningkatan nafsu makan
  • Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan
  • Cemas
  • Mudah marah
  • Kesulitan tidur
  • Peningkatan keringat dan sensitivitas terhadap panas
  • Tremor

Fase hipotiroid dapat berlangsung lama dan menjadi permanen. Jika sel tiroid Anda rusak dan kadar hormon tiroid berkurang, Anda dapat mengalami gejala hipotiroidisme, yang meliputi:

  • Kelelahan
  • Peningkatan berat badan yang tidak dapat dijelaskan
  • Konstipasi
  • Depresi
  • Kulit kering
  • Peningkatan sensitivitas terhadap dingin
  • Kelemahan otot
  • Penurunan kemampuan konsentrasi dan fokus

 

Diagnosis

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, termasuk penilaian terhadap tiroid Anda, dan menanyakan mengenai gejala dan riwayat medis Anda.

Jika dokter mencurigai Anda kemungkinan mengalami tiroiditis, dokter akan merekomendasikan kombinasi pemeriksaan dibawah ini:

  • Pemeriksaan fungsi tiroid: ini adalah pemeriksaan darah yang mengukur kadar hormon terkait tiroid dan hormon tiroid di dalam tubuh Anda, termasuk thyroid-stimulating hormone (TSH), T3 (triiodotironin), dan T4 (tiroksin). TSH berasal dari kelenjar pituitari dan merangsang kelenjar tiroid Anda untuk memproduksi hormon T4 dan T3, yang keduanya disebut dengan hormon tiroid
  • USG tiroid. Dokter seringnya menggunakan USG untuk evaluasi anatomi kelenjar tiroid Anda. Pemeriksaan ini dapat menunjukan tumor pada kelenjar tiroid, perubahan aliran darah ke tiroid, dan kepadatan kelenjar tiroid
  • Tes antibodi tiroid: ini adalah pemeriksaan darah yang mengukur antibody tiroid yang meliputi antibodi antitiroid atau thyroid receptor stimulating antibodies (TRAb). Antibody ini dapat menandakan bahwa Anda memiliki suatu tipe tiroiditis yang disebabkan oleh penyakit autoimun
  • Laju endap darah (LED): ini adalah pemerikaan darah yang membantu mendeteksi peradangan dalam tubuh Anda. LED tinggi pada tiroiditis subakut
  • C-reactive protein (CRP): pemeriksaan ini mengukur kadar protein C reaktif pada darah. CRP meningkat ketika terdapat peradangan pada tubuh dan biasanya meningkat signifikan pada tiroiditis akut infeksius
  • Tes radioactive iodine uptake (RAIU): pemeriksaan ini mengukur jumlah iodin radioaktif diminum yang diserap oleh kelenjar tiroid. Jumlahnya selalu rendah pada fase tirotoksik tiroiditis.

 

Baca Juga: Pemeriksaan FT4 - Indikasi, Kontraindikasi, Hasil dan Saran

 

Tata Laksana

Tata laksana tiroiditis bergantung pada tipe dan gejalanya.

  • Terapi tirotoksikosis: jika Anda dalam fase tirotoksikosis, dokter dapat meresepkan beta blocker untuk menurunkan denyut jantung dan tremor. Seiring perbaikan gejala Anda, dokter akan menurunkan dosis obat karena fase tirotoksikosis ini sementara saja
  • Terapi hipotiroidisme: jika Anda mengalami tiroiditis Hashimoto, dokter akan meresepkan obat pengganti hormon tiroid, seperti levotiroksin. Anda kemungkinan akan membutuhkan obat ini seumur hidup karena hipotiroidisme akibat Hashimoto biasanya permanen. Jika Anda mengalami tiroiditis subakut, silent, atau postpartum yang disertai dengan gejala hipotiroidisme, dokter akan meresepkan obat pengganti hormon tiroid. Anda kemungkinan akan mengonsumsi obat tersebut selama 6 sampai 12 bulan dan kemudian penurunan dosis perlahan untuk melihat apakah Anda mengalami hipotiroidisme permanen. Jika hipotiroidisme ringan dan Anda hanya memiliki sedikit gejala, mungkin Anda tidak memerlukan obat
  • Terapi lainnya: jika Anda mengalami tiroiditis akut infeksius, maka infeksi harus segera ditangani. Hal ini dapat meliputi pemberian antibiotik. Jika terbentuk abses pada tiroid Anda, dokter mungkin akan mengeluarkan cairan dan nanahnya dengan aspirasi jarum halus (biopsi jarum). Tiroiditis akibat obat biasanya berlangsung selama Anda mengonsumsi obat tersebut. Dokter akan mengganti obat Anda atau meresepkan levotiroksin sembari Anda tetap melanjutkan obat yang menyebabkan tiroiditis. Nyeri yang disebabkan oleh tiroiditis akut infeksius dan tiroiditis subakut biasanya dapat diterapi dengan obat anti-inflamasi non-steroid (OAINS) seperti aspirin atau ibuprofen. Pada beberapa kasus, nyeri dapat berat dan dapat membutuhkan terapi steroid. Sementara itu, tiroiditis Riedel membutuhkan terapi bedah.

 

Komplikasi

Tiroiditis umumnya tidak mengancam nyawa. Namun, suatu kondisi mengancam nyawa yang disebut dengan badai tiroid dapat terjadi ketika Anda mengalami hipertiroidisme jangka panjang yang tidak diterapi atau tidak mendapatkan terapi yang tepat.

Gejala badai tiroid meliputi:

  • Demam tinggi: suhu badan seringnya dapat mencapai 40 sampai 41 derajat selsius
  • Detak jantung cepat dan dapat melebihi 140 denyut per menit
  • Perasaan tidak tenang, mudah marah, atau cemas
  • Penurunan kesadaran dan kebingungan

 

Pencegahan

Kebanyakan kasus tiroiditis tidak dapat dicegah.

Jika Anda memiliki kondisi yang membutuhkan terapi iodin radioaktif atau terapi radiasi, bicarakan pada dokter mengenai risiko tiroiditis Anda.

Jika Anda mengonsumsi obat yang dapat menyebabkan tiroiditis, bicarakan pada dokter mengenai risiko Anda dan apakah memungkinkan jika Anda dapat berhenti mengonsumsinya.

 

Kapan Harus ke Dokter?

Jika Anda mengalami gejala tiroiditis, penting untuk berkonsultasi ke dokter sehingga dokter dapat melakukan pemeriksaan untuk mendiagnosis dan menangani kondisi tersebut.

Namun, jika Anda mengalami gejala badai tiroid, segera telepon nomor darurat atau pergi ke rumah sakit terdekat secepatnya.

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : dr Tea Karina Sudharso
Editor :
  • dr. Monica Salim
Last Updated : Rabu, 15 Maret 2023 | 14:09

Thyroiditis: Types, causes, symptoms, diagnosis & treatment (2022) Cleveland Clinic. Available at: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/15455-thyroiditis (Accessed: February 20, 2023). 

(2022) NHS choices. NHS. Available at: https://www.nhs.uk/conditions/thyroiditis/ (Accessed: February 20, 2023). 

 

Thyroiditis (no date) American Thyroid Association. Available at: https://www.thyroid.org/thyroiditis/ (Accessed: February 20, 2023).