Definisi
Trichuriasis adalah sebutan untuk penyakit yang disebabkan oleh infeksi cacing cambuk (Trichuris trichiura). Trichuriasis adalah salah satu infeksi cacing yang paling sering ditemukan selain askariasis dan infeksi cacing tambang. Ukuran cacing cambuk bervariasi sekitar 3-5 cm. Diperkirakan sekitar seperempat populasi dunia membawa infeksi ini, terutama di benua Asia yang beriklim tropis, serta di Afrika dan Amerika Selatan dalam persentase kasus yang lebih sedikit. Infeksi cacing ini lebih sering terjadi pada wilayah dengan tingkat kebersihan dan sanitasi yang buruk, dan terutama terjadi pada anak-anak. Anak-anak rentan terinfeksi parasit.
Penyebab
Trichuriasis disebabkan oleh infeksi cacing Trichuris trichiura atau sebutan lainnya cacing cambuk. Cacing ini dinamakan demikian karena bentuknya yang seperti cambuk, lebih lebar pada bagian depan dan semakin kecil ke arah ekor. Cacing betina mengeluarkan telur yang diletakkan pada tanah dengan kotoran manusia, atau tanah yang menggunakan pupuk kotoran manusia. Telur ini kemudian berkembang menjadi sel-sel dan embrio di tanah. Telur yang dapat menginfeksi manusia adalah telur yang isinya sudah berupa embrio setelah 15-30 hari. Selanjutnya, telur masuk ke tubuh lewat tangan yang terkontaminasi tanah atau makanan yang kurang bersih.
Setelah masuk ke tubuh, telur menetas dan mengeluarkan larva di usus halus. Larva ini berkembang dengan memanfaatkan flora serta nutrisi usus, dan menjadi dewasa di usus besar. Cacing dewasa kemudian menanamkan kepalanya ke dinding usus besar dan memakan zat-zat yang dikeluarkan oleh jaringan, bukan darah. Cacing betina dewasa akan mulai bertelur pada 60-70 hari setelah infeksi, dan dalam sehari dapat mengeluarkan 3.000-20.000 telur. Biasanya, cacing dewasa akan bertahan hidup selama 1 tahun.
Ketika cacing sudah tertanam pada dinding usus besar, cacing memicu kekebalan tubuh menghasilkan sel darah putih. Hal ini kemudian menyebabkan perdarahan pada BAB dan nyeri perut.
Faktor Risiko
Faktor risiko terinfeksi cacing cambuk adalah tinggal atau berkunjung ke daerah yang memiliki tingkat kebersihan dan sanitasi yang buruk. Wilayah seperti ini biasanya ditemukan pada negara-negara yang masih berkembang. Biasanya, penyakit ini lebih sering terjadi pada anak-anak karena kurangnya tingkat kebersihan dan kecenderungan anak untuk tidak sengaja memakan tanah. Anak laki-laki lebih sering terkena infeksi ini dibandingkan dengan anak perempuan, karena anak laki-laki cenderung lebih lincah dan tidak sengaja memakan tanah. Tidak hanya itu, anak-anak, apapun jenis kelaminnya, mengalami infeksi yang lebih berat dibandingkan orang dewasa.
Gejala
Kebanyakan trichuriasis tidak menyebabkan gejala. Gejala biasanya baru muncul pada individu yang mengalami infeksi berat, biasanya pada anak-anak atau orang dewasa yang terlalu banyak terpapar. Gejala penyakit ini biasanya terbatas pada saluran cerna, seperti nyeri perut yang tidak dapat dijelaskan lebih lanjut, BAB cair pada malam hari, BAB berdarah terutama pada individu yang terinfeksi oleh lebih dari 200 cacing.
Pada kondisi yang berat sampai sangat berat, dapat muncul gejala seperti keluarnya usus besar dari anus (prolaps rektum), gagal tumbuh, gangguan perkembangan kognitif, serta pada infeksi yang sangat berat, individu dapat mengalami gejala kurang darah (anemia). Gejala anemia dapat berupa tampak pucat, namun jika infeksi sudah terjadi dalam jangka waktu lama, individu dapat mengalami jari tabuh (clubbing finger). Gagal tumbuh dan gangguan perkembangan kognitif biasanya terjadi pada anak-anak akibat kekurangan zat besi dan kurangnya asupan nutrisi sebagai akibat dari infeksi cacing.
Diagnosis
Diagnosis diawali dengan pertanyaan terkait riwayat dan faktor risiko penyakit. Pemeriksaan secara langsung dapat dilakukan untuk mengetahui adanya gagal tumbuh serta keluarnya usus besar dari anus. Untuk memeriksa pertumbuhan pada anak, dapat dibantu dengan grafik pertumbuhan dari organisasi kesehatan WHO atau CDC.
Setelah itu, pemeriksaan laboratorium dapat dilakukan untuk mencari bukti infeksi. Pemeriksaan darah lengkap dapat menunjukkan peningkatan kadar sel darah putih, terutama eosinofil, yaitu salah satu jenis sel darah putih dalam tubuh. Selain itu, pada infeksi berat, pemeriksaan ini dapat menunjukkan kadar hemoglobin sel darah merah yang rendah. Hal ini merupakan tanda terjadinya anemia. Pemeriksaan lainnya adalah pemeriksaan kotoran di bawah mikroskop. Biasanya, kotoran akan mengandung telur cacing yang berbentuk lonjong seperti kendi, dengan ujung yang mendatar. Selain adanya telur cacing, juga dapat ditemukan adanya sel darah merah dan sel darah putih pada kotoran. Penghitungan telur pada kotoran dapat dilakukan dengan teknik tertentu. Pemeriksaan lainnya dapat berupa polymerase chain reaction (PCR) untuk mencari adanya cacing.
Pemeriksaan pencitraan yang dapat dilakukan pada kasus ini adalah ultrasonografi (USG) dan endoskopi. Pada USG, dapat ditemukan adanya apendiks atau bagian usus buntu yang bergoyang terus-menerus akibat banyaknya jumlah cacing. Endoskopi merupakan selang dengan ujung yang diberikan kamera, kemudian dimasukkan ke dalam anus untuk melihat keadaan usus besar dan usus halus bagian ujung. Pada endoskopi, cacing dapat ditemukan tertanam pada dinding usus besar.
Tata Laksana
Tata laksana trichuriasis adalah pemberian obat anticacing. Obat ini dapat diberikan dengan diminum sekali atau selama 3 hari, tergantung jenis obatnya. Apabila terjadi infeksi beberapa cacing dalam waktu bersamaan, pasien dapat diberikan beberapa jenis obat-obatan. Biasanya, pasien akan dirawat jalan, namun dapat pula dirawat inap apabila terjadi adanya kelainan pada usus dan anemia berat. Orang yang tinggal serumah dengan pasien memiliki risiko rendah untuk tertular karena kemungkinan siklus hidup cacing belum terpenuhi untuk menyebabkan infeksi, namun apabila rumah tidak memiliki tempat pembuangan kotoran yang memadai, penularan lebih mudah terjadi. Anak dengan status gizi yang kurang akan dikonsulkan ke bagian gizi untuk penanganan lebih lanjut.
Apabila anemia terlalu berat, transfusi darah dapat dilakukan, diawali dengan pemeriksaan golongan darah dan crossmatch untuk melihat kecocokan dengan darah yang akan dimasukkan. Selain itu, apabila terjadi kelainan pada usus seperti prolaps rektum, pasien dapat menjalani pembedahan untuk memasukkan kembali usus besar dan memastikan posisinya aman.
Komplikasi
Tingkat kesembuhan trichuriasis lebih rendah dibandingkan cacing lainnya, karena cacing ini lebih tahan terhadap obat-obatan. Namun, jumlah yang rendah tidak menyebabkan gejala. Banyak pasien dengan trichuriasis mengalami peradangan usus besar (kolitis) dan gangguan penyerapan nutrisi (malabsorpsi). Gangguan penyerapan nutrisi ini pada umumnya terjadi pada vitamin yang larut dalam lemak, yaitu vitamin A, D, E, dan K. Komplikasi lainnya pada anak yang cukup berat adalah gagal tumbuh dan keluarnya usus besar dari anus.
Komplikasi lainnya yang mungkin dapat dilihat di awal adalah sindroma disentri trichuris. Kondisi ini merupakan gejala yang terjadi apabila jumlah cacing di dalam usus terlalu banyak, dan lebih banyak ditemukan pada anak-anak. Gejalanya dapat berupa diare, rasa ingin BAB terus-menerus (meskipun baru saja selesai BAB), anemia akibat kekurangan zat besi, serta pertumbuhan lambat akibat kekurangan nutrisi.
Pencegahan
Trichuriasis merupakan penyakit yang dapat dicegah. Umumnya, infeksi pada orang serumah lebih jarang terjadi. Penularan seperti ini sering terjadi apabila pasien buang air di tanah, atau kotoran manusia digunakan sebagai pupuk. Skrining dapat dilakukan pada orang serumah untuk mengetahui adanya infeksi meskipun tidak bergejala. Pencegahan infeksi terutama dilakukan dengan meningkatkan kebersihan diri dan menyediakan tempat pembuangan kotoran yang memadai. Peningkatan dan perbaikan sistem pembuangan kotoran untuk suatu daerah dapat dilakukan pula dengan bekerja sama dengan pemerintah setempat untuk mencegah penularan. Selain itu, di daerah dengan tingkat infeksi yang tinggi, sebaiknya sayuran dan buah-buahan dicuci secara hati-hati karena adanya kemungkinan telur cacing menempel pada sayuran dan buah-buahan tersebut.
Kapan Harus ke Dokter?
Segeralah ke dokter apabila Anda atau anak Anda mengalami gejala-gejala trichuriasis seperti BAB cair pada malam hari, BAB berdarah, nyeri perut, atau adanya bagian usus yang keluar dari anus. Selain itu, apabila anak Anda tidak tumbuh seperti anak pada umumnya, sebaiknya Anda berkonsultasi kepada tenaga kesehatan terdekat. Hal ini dapat menjadi petunjuk adanya trichuriasis, namun dapat pula menunjukkan keberadaan kondisi lainnya seperti kekurangan nutrisi yang dapat disebabkan oleh kurangnya asupan atau penyakit lainnya.
Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Hanifa Rahma
CDC - DPDx - Trichuriasis (2017). Retrieved 3 January 2022, from https://www.cdc.gov/dpdx/trichuriasis/index.html.
Donkor, K. (2018). Trichuris Trichiura (Whipworm) Infection (Trichuriasis): Background, Pathophysiology, Epidemiology. Retrieved 3 January 2022, from https://emedicine.medscape.com/article/788570-overview#showall.
Viswanath, A., Yarrarapu, S., & Williams, M. (2021). Trichuris Trichiura. Retrieved 3 January 2022, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK507843/.