Waktu tidur bayi yang baru lahir seringkali membuat orang tua kewalahan. Meskipun bayi baru lahir lebih banyak menghabiskan waktu untuk tidur, namun bayi baru lahir umumnya terjaga di tengah malam dan tidur di siang hari. Sebenarnya, berapa lama durasi tidur yang normal pada bayi?
Lama Tidur Bayi Baru Lahir
Jika diperhatikan, bayi baru lahir biasanya memiliki jam tidur yang panjang. Pada beberapa bayi, bayi justru tidur terus hingga malas untuk menyusu. Hal ini terkadang membuat orang tua kewalahan karena bayi memiliki pola tidur yang berbeda dengan orang dewasa sehingga bayi baru aktif ketika orang tua sudah memasuki jam istirahat malam.
Bayi baru lahir memang lebih banyak menghabiskan waktunya dengan tidur. Salah satu penyebabnya adalah karena bayi masih beradaptasi dengan lingkungan sejak ia berada dalam kandungan. Bagi bayi yang baru lahir, ia masih belum mengenal siang dan malam. Itulah sebabnya bayi masih belum bisa menyesuaikan jam tidur dengan orang dewasa.
Bayi baru lahir juga memiliki REM atau rapid eye movement yang berbeda dengan orang dewasa. Dilansir dari Stanford Children’s Health, fase REM bayi lebih singkat dan membutuhkan waktu yang lama. Bayi butuh waktu lama untuk dapat masuk ke fase tidur nyenyak sehingga jam tidur bayi lebih panjang.
Biasanya, bayi baru lahir tidur 16 jam selama sehari, yaitu 8 jam di pagi atau siang hari dan 8 jam di malam hari. Sebagian besar bayi juga akan terbangun setiap 3 jam sekali untuk menyusu. Namun pola tidur bayi dapat berbeda-beda antara bayi yang satu dengan yang lain.
Semakin besar usia bayi, waktu tidur yang dibutuhkan akan berkurang. Misalnya, bayi berusia 1-3 bulan butuh waktu tidur 15 jam, kemudian usia 6 bulan 14 jam. Di usia 1 bulan, bayi mulai bisa dilatih mengenal jadwal pagi dan malam sehingga memiliki jam biologis yang sama dengan orang dewasa. Orang tua tak perlu lagi kewalahan menghadapi bayi yang terjaga di malam hari.
Tips Mengatur Jadwal Tidur Bayi Baru Lahir
Bagi Anda yang ingin mengatur jadwal tidur bayi baru lahir, beberapa cara yang bisa Anda coba antara lain:
1. Mengenalkan Siang dan Malam
Mengatur jadwal tidur bayi mencegah Anda mengalami kelelahan dan kurang tidur karena begadang. Untuk mengenalkan pagi dan malam pada bayi, Anda dapat mengajak bayi untuk lebih aktif di pagi dan siang hari, lalu mengajaknya tidur di malam hari.
Saat pagi, Anda dapat mengajak si kecil untuk berjemur atau jalan pagi. Sedangkan saat malam hari, Anda dapat mengondisikan kamar bayi menjadi lebih gelap dan tenang sehingga membuat bayi. Dengan cara ini, bayi akan terbiasa mengenali bahwa pagi adalah waktunya beraktivitas dan sebaliknya, malam adalah waktu untuk beristirahat.
2. Menciptakan Rutinitas Tidur
Menciptakan rutinitas tidur juga dapat membantu si kecil mengatur jadwal tidur. Misalnya, Anda dapat menyanyikan lagu pengantar tidur atau menggendongnya di tempat yang tenang. Ketika bayi mendengar nyanyian Anda, maka ia akan mengenali bahwa saat ini adalah waktu tidur.
3. Tidak Segera Merespon Bayi Ketika Terbangun
Seringkali orang tua terbangun di tengah malam karena bayi ikut menangis. Namun menurut para ahli, bayi yang terbangun di tengah malam tidak selalu membutuhkan sesuatu. Ketika bayi menangis, periksa apakah popok bayi penuh, tergigit nyamuk atau penyebab lainnya yang menyebabkan ia terbangun. Lakukan hal tersebut tanpa mengangkat bayi dari tempat tidurnya. Jika Anda mengangkat dan menimang si kecil, ia akan terbangun dan membuat Anda ikut terjaga setelahnya.
Di masa awal-awal kelahiran bayi, bayi membutuhkan waktu tidur lebih lama dibanding orang dewasa. Namun bayi terkadang terbangun setiap beberapa jam sekali untuk menyusu. Meskipun hal ini terkadang membuat orang tua kurang istirahat, tetapi orang tua dapat melatih si kecil untuk tertidur sesuai dengan jam biologis orang dewasa.
Mau tahu informasi seputar kehamilan, menyusui, kesehatan wanita dan anak-anak? Cek di sini, ya!
- dr Anita Larasati Priyono