• Beranda
  • Ibu & Anak
  • Hasil Test Pack Positif Tapi Tidak Hamil, Bagaimana Penjelasannya?

Hasil Test Pack Positif Tapi Tidak Hamil, Bagaimana Penjelasannya?

Bagikan :


Anda yang sedang merencanakan kehamilan tentu sangat bahagia ketika mendapati hasil test pack menunjukkan tanda positif. Namun sayangnya, ketika periksa ke dokter kandungan dan diperiksa dengan USG ternyata tidak ada tanda-tanda kehamilan. Mengapa bisa terjadi demikian? Apa yang menyebabkan test pack menunjukkan kehamilan padahal sebenarnya tidak hamil?

 

Cara Kerja Test Pack

Test pack adalah alat tes kehamilan yang dapat digunakan secara mandiri dan dijual bebas di pasaran. Test pack bekerja dengan cara memeriksa hormon hCG (human chorionic gonadotropin) yang diproduksi oleh jaringan trofoblas janin. Hormon ini mulai diproduksi ketika proses implantasi, yaitu menempelnya embrio ke dinding rahim, umumnya proses ini terjadi pada waktu 6-12 hari setelah pembuahan.

Saat hamil, hormon hCG meningkat pesat hingga dua kali lipat setiap 2-3 hari. Hormon ini terdapat di dalam urine maupun darah. Untuk mendapatkan hasil test pack yang akurat, lakukan tes dengan urin pertama setelah bangun tidur, dan lakukan setidaknya 1 minggu dari hari seharusnya haid. Misalkan seharusnya haid hari pertama jatuh pada tanggal 20 bulan ini, maka jika belum haid juga s/d tanggal 27, Anda dapat melakukan testpack dengan urin pertama setelah bangun tidur.

 

Penyebab Hasil test pack Positif tapi tidak hamil

Meskipun hasil test pack terbilang 90% akurat, namun ada kalanya hasil yang ditunjukkan berbeda. Pada kasus hasil test pack positif namun tidak terjadi kehamilan maka kondisi ini dikenal dengan istilah positif palsu atau false positive. Beberapa penyebab test pack positif namun tidak hamil di antaranya:

 

1. Kehamilan Kosong

Istilah kehamilan kosong atau kehamilan anembrionik, terjadi ketika kantung kehamilan terbentuk namun tidak disertai dengan pembentukan embrio atau tidak berkembang dengan baik. Kondisi ini juga seringkali disebut blighted ovum (BO). Terbentuknya kantung kehamilan menyebabkan naiknya hormon hCG yang terdeteksi oleh test pack di awal kehamilan. Umumnya kondisi ini dapat disebabkan oleh gangguan di dalam rahim atau kelainan bentuk rahim. Kekurangan hormon progesteron juga dapat memicu kondisi ini karena dapat mengurangi peluang embrio untuk tumbuh dan berkembang dengan baik.

 

2. Kehamilan Ektopik

Hamil ektopik adalah kehamilan yang terjadi di luar rahim, biasanya terjadi di tuba falopi. Sel telur yang dibuahi sel sperma secara alami seharusnya menempel pada dinding rahim. Namun karena kondisi tertentu, seperti infeksi; sel telur terjebak di tuba falopi dan embrio berimplantasi di sana, tidak turun ke dinding rahim. Selain tuba falopi, kehamilan ektopik juga bisa terjadi di mulut rahim, indung telur, hingga rongga perut. Embrio pada kondisi ini umumnya tidak berkembang, namun test pack tetap menunjukkan hasil positif, karena terbentuknya embrio.

 

3. Keguguran 

Pada perempuan yang baru saja mengalami keguguran, kebanyakan hormon hCG masih dapat bertahan sekitar 14 hari dalam urin dan darah. Hal ini yang disebabkan oleh lambatnya penurunan kadar hormon hCG pada urine dan darah, akibatnya hasil test pack masih dapat menunjukkan hasil positif meskipun sudah tidak terjadi kehamilan.

4. Kandungan Protein dalam Urine

Hasil test pack positif palsu juga bisa disebabkan adanya darah atau protein dalam urine. Kondisi ini bisa disebabkan oleh infeksi saluran kemih, kanker ovarium, penyakit ginjal dan masalah kelenjar pituitari.

5. Pengaruh Obat kesuburan

Bagi Anda yang sedang menjalani program hamil dan menggunakan obat kesuburan, jenis obat ini juga dapat menyebabkan terjadinya postif palsu pada hasil test pack. Beberapa obat kesuburan seperti Ovidrel, Novarel, Pregnyl dan Profasi mengandung hormon hCG buatan sehingga dapat terdeteksi pada tes kehamilan. Tunggu setidaknya 2 minggu setelah pemberian obat-obat tersebut sebelum melakukan test pack untuk menghindari hasil positif palsu.

6. Kesalahan Pemakaian

Saat menggunakan test pack, penting untuk mengikuti aturan penyimpanan dan pemakaian test pack agar mendapatkan hasil terbaik. Salah satu kesalahan paling umum saat penggunaan test pack adalah melakukan tes terlalu dini dari masa pembuahan, hal ini dapat menyebabkan hasil negatif palsu.

Kesalahan lain yang juga sering dilakukan adalah mengencerkan urine dengan air. Test pack akan bekerja maksimal justru dengan menggunakan urine yang pekat dan tidak diencerkan dengan air. Karenanya, gunakan test pack saat urine Anda sangat pekat seperti saat pertama kali bangun tidur di pagi hari.

Selain itu, kesalahan dalam penggunaan test pack adalah mendiamkan stik terlalu lama dalam urin. Jika dibiarkan terlalu lama, urine dapat menguap dan menimbulkan garis samar positif palsu. Sebaiknya, lakukan tes sesuai dengan cara pemakaian seperti anjuran dalam kemasan.

 

Dengan adanya berbagai kemungkinan hasil test pack positif palsu atau negatif palsu, sebaiknya setelah melakukan pemeriksaan dengan test pack, konfirmasikan hasil tersebut ke dokter kandungan dengan USG. Dengan memeriksakan diri ke dokter, Anda juga dapat berkonsultasi untuk menjalani kehamilan yang sehat.

 

Mau tahu informasi seputar kehamilan, menyusui, kesehatan wanita dan anak-anak? Cek di sini, ya!

 

 

 

Writer : Ratih AI Care
Editor :
  • dr Anita Larasati Priyono
Last Updated : Sabtu, 15 April 2023 | 14:15
  1. Chaudhry K, Tafti D, Siccardi MA. Anembryonic Pregnancy. 2021 Jan 7. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan–. PMID: 29763113.
  2. Raymond EG, Anger HA, Chong E, Haskell S, Grant M, Boraas C, Tocce K, Banks J, Kaneshiro B, Baldwin MK, Coplon L, Bednarek P, Shochet T, Platais I. "False positive" urine pregnancy test results after successful medication abortion. Contraception. 2021 Jun;103(6):400-403. doi: 10.1016/j.contraception.2021.02.004. Epub 2021 Feb 14. PMID: 33596414.
  3. Nwadike VR, Iftikhar N. How Long Does hCG Stay in Your System?. https://www.healthline.com/health/pregnancy/how-long-does-hcg-stay-in-your-system
  4. Mital R, Forster M, Alloghbi A, Kayyali A. A Case of a False-Positive Urine Pregnancy Test and Delayed Diagnosis of Obstructive Pyelonephritis. Am J Case Rep. 2020 Mar 25;21:e920440. doi: 10.12659/AJCR.920440. PMID: 32210220; PMCID: PMC7117853.
  5. Kay C, Marcin A. Everything You Need to Know About a Trigger Shot During IUI or IVF. https://www.healthline.com/health/infertility/trigger-shot