Pengertian
Tumor dinding abdomen adalah pertumbuhan sel yang abnormal pada dinding perut. Tumor pada perut dapat berasal dari organ yang ada di abdomen dan panggul, seperti hati, kandung empedu, saluran cerna dan ovarium, serta dapat juga berasal dari dinding perut itu sendiri. Tumor ini dapat timbul dari beberapa proses seperti trauma atau cedera, infeksi, dan pertumbuhan sel abnormal. Bentuk tumor dinding perut yang paling sering ditemui adalah tumor desmoid, lipoma, penyebaran kanker, endometrioma, dan sarkoma.
Penyebab
Terdapat berbagai hal yang dapat menyebabkan adanya tumor atau massa pada dinding abdomen, antara lain:
- Tumor jaringan lunak, yang dapat berisi lemak ataupun padat. Jenis yang paling sering ditemui pada tumor dinding dada adalah tumor jaringan padat, contohnya adalah tumor desmoid, sarkoma (ganas), endometrioma (tumor lapisan dinding rahim). Sementara itu, tumor berisi lemak yang paling sering ditemui adalah lipoma. Lipoma merupakan tumor jinak yang dapat tumbuh di hampir seluruh bagian tubuh.
- Kista berisi cairan.
- Endometriosis, yaitu tumbuhnya jaringan endometrium (lapisan dinding dalam rahim) pada tempat yang tidak semestinya. Dinding perut depan merupakan salah satu tempat yang sering terdapat endometriosis, biasanya tumbuh di bekas luka operasi sectio caesarea. Hal ini dapat terjadi akibat saat operasi tersebut, sel punca dari rahim tertanam di tempat operasi.
- Hemangioma (tumor pembuluh darah) pada dinding perut, merupakan tumor yang mengandung pembuluh kapiler kecil dan paling sering ditemukan pada pria dewasa muda. Hemangioma tidak berpotensi menjadi ganas dan cenderung tidak timbul lagi setelah diangkat.
- Memar pada otot perut yang dapat timbul akibat adanya trauma tajam maupun tumpul, cedera, atau operasi pada dinding perut. Selain itu, memar juga dapat terjadi secara spontan pada orang yang mengkonsumsi obat pengencer darah atau pada orang dengan kekurangan trombosit (sel untuk pembekuan darah).
- Penyebaran kanker ke dinding perut. Tumor primer yang dapat menyebar ke dinding perut contohnya melanoma (kanker kulit), kanker pankreas, kanker paru, kanker saluran cerna, kanker saluran kemih dan reproduksi, limfoma. Keganasan dinding perut memang paling banyak disebabkan oleh penyebaran kanker dari tempat lain.
- Perluasan kanker pada rongga perut ke dinding perut atau akibat prosedur laparotomi.
- Infeksi luka dalam atau abses dinding abdomen. Abses adalah suatu kumpulan nanah. Biasanya abses dinding perut depan terjadi pasca operasi atau terbentuk dari memar yang terinfeksi. Meskipun jarang abses juga dapat terbentuk dari infeksi jamur atau tuberkulosis.
- Malformasi pembuluh darah arteri-vena.
- Hernia perut, di mana organ dalam perut, biasanya usus menonjol dari bagian dinding abdomen yang lemah. Hernia adalah penyebab paling sering adanya benjolan pada dindinig perut.
Faktor Risiko
- Jenis kelamin wanita. Wanita lebih sering terkena tumor desmoid dan hanya wanita yang dapat terkena endometrioma. Wanita dengan riwayat sectio caesaria atau operasi pengangkatan rahim lebih berisiko terkena endometrioma pada dinding perut.
- Riwayat personal tumor atau kanker
- Riwayat keluarga dengan tumor
- Riwayat operasi pengangkatan tumor
- Riwayat biopsi
Gejala
Gejala yang timbul bergantung pada penyebab terjadinya tumor pada dinding abdomen, seperti:
- Pada memar otot perut, akan teraba benjolan yang nyeri. Nyeri tersebut akan bertambah dengan gerakan yang memicu kontraksi otot perut. Selain itu, dapat juga ditemukan kemerahan pada kulit.
- Pada infeksi atau abses, gejala yang terlihat adalah adanya demam, kemerahan, nyeri, bengkak, dan kadang nanah dapat keluar dan terlihat.
- Pada hernia perut akan didapatkan benjolan yang dapat keluar masuk dengan spontan atau dengan dimasukkan. Benjolan terutama keluar jika mengedan. Namun, benjolan tersebut dapat juga tidak dapat dimasukan kembali pada stadium yang lebih lanjut. Hal ini dapat menyebabkan terjepitnya usus yang dapat menyebabkan sumbatan saluran cerna dan jika berlangsung lama dapat menyebabkan kerusakan bagian usus tersebut.
- Tumor jaringan lunak biasanya tidak menimbulkan gejala karena pertumbuhannya lambat. Biasanya gejala timbul jika ukuran sudah cukup besar. Gejala tersebut antara lain terabanya benjolan pada dinding perut, rasa tidak nyaman pada perut, dan lain-lain.
- Pada endometrioma dapat timbul gejala berupa nyeri yeng berkaitan dengan siklus menstruasi dan biasanya terjadi pada wanita usia reproduksi.
Diagnosis
Untuk mendiagnosis sebuah tumor dinding perut, dokter pertama akan menanyakan riwayat kesehatan Anda dan gejala yang Anda alami. Setelah itu dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, terutama pada perut untuk mengidentifikasi tumor.
Pemeriksaan tambahan yang mungkin dilakukan adalah pemeriksaan darah yang dapat menunjukkan adanya gangguan pembekuan darah (pada pengguna obat pengencer darah) maupun infeksi, yang menandakan kemungkinan tumor tersebut merupakan abses.
Pemeriksaan radiologi biasanya dilakukan untuk memeriksa tumor, seperti pemeriksaan USG, CT scan, dan MRI. USG dapat membedakan tumor padat atau tumor berisi cairan, serta dapat mengidentifikasi adanya hernia. Sementara itu, CT scan dapat membedakan isi benjolan tersebut, apakah berisi lemak, cairan (kista), atau jaringan padat. Pemeriksaan paling baik untuk mengevaluasi tumor jaringan lunak dan melihat adanya tanda keganasan adalah MRI.
Jika dokter menemukan adanya indikasi, maka mungkin akan dilakukan pemeriksaan biopsi untuk menentukan secara pasti jenis tumor apa yang Anda alami.
Tata Laksana
Penanganan tumor dinding abdomen berbeda-beda, berdasarkan pada penyebabnya, yaitu sebagai berikut:
- Infeksi atau abse dinding abdomen dapat ditangani dengan drainase nanah keluar dan pemberian antibiotik untuk menyembuhkan infeksi.
- Hernia membutuhkan tindakan operasi untuk mencegah berulang dan komplikasinya.
- Pada memar otot perut, dokter akan mengkontrol penggunaan obat-obatan terutama pengencer darah dan memperbaiki faktor pembekuan darah.
- Tumor jaringan lunak umumnya akan ditangani dengan operasi pengangkatan tumor dan sebagian jaringan sehat sekitarnya. Namun, pilihan terapi tetap akan disesuaikan dengan jenis (dengan melihat hasil biopsi), ukuran, dan lokasi tumor. Selain operasi, dapat juga dilakukan terapi radiasi untuk mengurangi risiko kekambuhan.
Komplikasi
Komplikasi dapat berasal dari tumor itu sendiri maupun akibat dari penanganan tumor. Tumor dapat menyebar ke tempat lain yang jauh dari tempat asalnya, terutama jika ukurannya besar, stadium tinggi, dan sering kambuh.
Sementara itu, operasi menyebabkan luka operasi yang dapat mengalami komplikasi seperti abses yang jika tidak tertangani akan menyebabkan infeksi luas. Komplikasi akibat operasi lainnya adalah terangkatnya kelenjar getah bening yang merupakan tempat drainase cairan dari tungkai bawah sehingga akan menyebabkan pembengkakan pada tungkai bawah.
Pencegahan
Tumor dinding abdomen dapat dicegah dengan penerapan pola hidup yang sehat seperti diet seimbang, olahraga, dan menghentikan kebiasaan merokok.
Kapan Harus ke Dokter?
Jika Anda merasakan adanya tumor atau benjolan pada dinding perut atau merasakan gejala tumor dinding abdomen, maka Anda disarankan untuk konsultasi ke dokter. Selain itu, jika Anda memiliki benjolan yang dapat keluar masuk yang disertai dengan gejala nyeri perut dan sulit buang air besar, maka anda disarankan segera ke fasilitas kesehatan karena kemungkinan akan membutuhkan terapi bedah segera.
- dr Ayu Munawaroh, MKK
Abdominal Wall Mass | Quick Answers Surgery | AccessSurgery | McGraw Hill Medical. Accesssurgery.mhmedical.com. (2022). Retrieved 25 January 2022, from https://accesssurgery.mhmedical.com/content.aspx?bookid=853§ionid=49661971.
RadioGraphics. RadioGraphics. (2022). Retrieved 26 January 2022, from https://pubs.rsna.org/doi/full/10.1148/rg.2020190170.
Li, M., Zhang, L., Xu, X., Shi, Z., & Zhao, X. (2022). CT and MRI features of tumors and tumor-like lesions in the abdominal wall. Qims.amegroups.com. Retrieved 26 January 2022, from https://qims.amegroups.com/article/view/30244/26548.