Ulkus Mole (Chancroid)

Ulkus Mole (Chancroid)

Bagikan :


Definisi

Ulkus mole (chancroid, soft chancre) merupakan infeksi bakteri yang termasuk dalam kelompok infeksi menular seksual (IMS) dan ditandai dengan luka pada alat kelamin. Penyakit ini sangat menular namun dapat disembuhkan. Dahulu, angka kejadian ulkus mole tinggi di banyak negara di dunia, namun adanya peningkatan kesadaran dan perubahan gaya hidup terkait dengan aktivitas seksual dibarengi dengan perkembangan pada diagnosis dan terapinya, membuat angka kejadiannya menurun drastis. Namun, penyakit ini masih sering ditemukan pada negara berkembang seperti Afrika, dan Karibia. Pada area ini, wabah terjadi pada kelompok berisiko, seperti yang bekerja di bidang industri seks.

Adanya ulkus mole meningkatkan risiko tertular dan menularkan HIV secara signifikan. Pada ulkus mole, terjadi kerusakan kulit pada alat kelamin. Hal ini meningkatkan risiko akses vius HIV ke pembuluh darah dan sel imun. Dengan kata lain, ulkus ini merupakan tempat masuk dan bertumbuhnya bakteri dan virus.

World Health Organization (WHO) memperkirakan bahwa adanya IMS berbentuk luka kelamin meningkatkan risiko HIV sebanyak 10-50% pada wanita dan 50-300% pada pria.

 

Penyebab

Ulkus mole disebabkan oleh bakteri Haemophilus ducreyi yang sangat infeksius. Bakteri ini masuk ke dalam tubuh melalui kulit atau selaput lendir yang mengalami kerusakan mikro ataupun luka lalu menyebabkan reaksi peradangan. Bakteri lalu memproduksi toksin yang memiliki efek merusak sehingga menyebabkan luka atau ulkus.

H. ducreyi ditularkan melalui aktivitas seksual yaitu dengan kontak langsung dengan ulkus atau dengan masuknya bakteri ke mata dan kulit yang luka.

 

Faktor Risiko

Faktor risiko yang dapat meningkatkan risiko terkena ulkus mole adalah:

  • Orang kulit gelap. Meskipun tidak terbukti dipengaruhi oleh ras, namun ulkus mole paling sering ditemukan pada orang berkulit gelap. Hal ini dikarenakan kejadian penyakit ini lebih banyak di Afrika dan Karibia
  • Pria yang belum disirkumsisi (sunat). Terdapat studi yang menunjukan bahwa sirkumsisi menurunkan risiko infeksi sifilis dan ulkus mole. Namun, hal ini masih membutuhkan penelitian lebih lanjut
  • Status sosioekonomi rendah
  • Pekerja seks komersial
  • Penyalahgunaan obat
  • Pelaku perjalanan dari area dengan kejadian ulkus mole yang tinggi
  • Menderita infeksi menular seksual lainnya
  • Usia muda. Meskipun ulkus mole dapat menyerang siapapun, namun biasanya ditemukan pada orang usia muda yang aktif secara seksual. Kelompok usia paling banyak adalah 21 sampai 30 tahun

 

Gejala

Gejala ulkus mole timbul sekitar 1 hari sampai 2 minggu (rata-rata 5-7 hari) setelah terinfeksi. Penyakit ini umumnya dimulai dengan adanya bintik kecil kemerahan yang nyeri pada alat kelamin. Selang beberapa hari, bintik tersebut akan terisi nanah dan mengalami erosi kemudian membentuk luka dalam yang sangat nyeri dan terlihat kotor, yang disebut dengan ulkus mole. Dasar luka biasanya tertutup oleh cairan berwarna kuning keabuan yang berbau. Jumlah ulkus bisa tunggal atau multipel dengan ukuran bervariasi dari 1-20 mm (rata-rata 1-2 cm).

Ulkus ini dapat disertai dengan pembesaran kelenjar getah bening yang nyeri pada lipat paha (bubo), biasanya pada salah satu sisi. Bubo ini terjadi pada sekitar 50% dari kasus ulkus mole dan lebih sering pada pria. Bubo biasanya timbul dalam 1 sampai 2 minggu.

Orang yang menderita HIV sekaligus ulkus mole lebih mungkin untuk memiliki luka kelamin yang multipel dan berlangsung lama (kronis), serta pembesaran kelenjar getah bening.

Pada wanita, infeksi H. ducreyi biasanya tidak menimbulkan gejala. Jika ada, gejala yang timbul biasanya adalah nyeri buang air kecil, nyeri saat berhubungan seksual, keputihan, atau keluar cairan dari anus. Ulkus biasanya timbul pada bibir vagina, lubang vagina, klitoris, leher rahim, dan anus. Selain itu, pada wanita, setelah terbentuk bintik lebih mungkin untuk sembuh dan tanpa menjadi luka.

Pada pria maupun wanita, ulkus yang berdekatan dapat bergabung menjadi satu ulkus yang besar.

 

Diagnosa

Tidak ada pemeriksaan laboratorium yang dapat mengkonfirmasi diagnosis ulkus mole. Diagnosis pasti berdasarkan kultur bakteri, yang dilakukan dengan mengambil sampel cairan ulkus dan menumbuhkannya di laboratorium. Namun, pemeriksaan ini jarang tersedia. Saat ini diperkirakan pemeriksaan PCR menjanjikan dalam diagnosa ulkus mole.

CDC menerbitkan definisi kasus probable ulkus mole, yaitu seluruh kriteria dibawah ini terpenuhi:

  • Satu atau lebih luka atau ulkus kelamin yang nyeri
  • Ulkus dan pembesaran kelenjar getah bening yang timbul merupakan tipikal ulkus mole
  • Tidak terbukti adanya infeksi sifilis yang juga dapat menyebabkan luka kelamin
  • Hasil PCR atau kultur menandakan tidak ada infeksi virus herpes simpleks yang juga dapat menyebabkan luka kelamin

Diagnosa ulkus mole pada wanita lebih sulit dibandingkan pria. Oleh karena gejalanya tidak khas, ulkus mole pada wanita sering salah terdiagnosa sebagai infeksi saluran kemih.

Selain pemeriksaan untuk ulkus mole, dokter juga mungkin akan menyarankan penderita ulkus mole untuk menjalani pemeriksaan IMS lainnya, seperti sifilis, HIV, gonore, dan klamidia.

 

Tata Laksana

Ulkus mole mudah diterapi dengan menggunakan antibiotik yang tepat, meskipun pada penderita HIV dibutuhkan terapi yang lebih lama. Terapi yang tepat dapat menyembuhkan infeksi, mengurangi komplikasi, dan mencegah penularan. Jika Anda sedang menjalani terapi, maka Anda tidak boleh berhubungan seksual tanpa pengaman.

Terapi harus dimulai sesegera mungkin setelah diagnosis ulku mole dibuat berdasarkan pemeriksaan fisik, karena tidak ada pemeriksaan laboratorium yang cukup tepat, cepat, dan sensitif. Penderita ulkus mole akan menerima terapi antimikroba untuk H. ducreyi serta untuk IMS yang umum lainnya. Pilihan antibiotik yang digunakan adalah azitromisin, sftriakson, siprofloksasin, dan eritromisin.

Pasangan seksual dari penderita ulkus mole harus diperiksa dan diterapi meskipun tidak bergejala, jika berhubungan seksual dalam 10 hari sebelum gejala muncul.

Untuk bubo dapat dilakukan pengeluaran isi dengan menyedot menggunakan jarum (aspirasi jarum), ataupun dengan bedah (insisi dan drainase). Teknik insisi drainase lebih dipilih karena dapat mencegah kekambuhan.

Infeksi ulkus mole tidak menimbulkan imunitas seumur hidup terhadap penyakit ini, sehingga dapat terjadi infeksi ulang.

 

Komplikasi

Ulkus mole bukan merupakan penyakit yang mematikan dan tidak menyebabkan infeksi seluruh tubuh, bahkan pada penderita HIV. Namun, pada penderita HIV dapat timbul gejala yang lebih berat, yaitu ulkus yang lebih banyak, penyembuhan yang lebih lama, respon yang lebih buruk terhadap terapi standar, bahkan kegagalan terapi.

Tanpa terapi, ulkus pada kelamin akan menghilang sendiri dalam satu sampai tiga bulan dan mungkin dapat menimbulkan komplikasi seperti penumpukan nanah pada bubo. Bubo juga dapat pecah secara spontan dan membentuk luka dalam pada lipat paha yang sulit sembuh dan terus menerus mengeluarkan cairan seperti nanah. Ulkus juga dapat terinfeksi lebih lanjut sehingga menyebabkan kematian jaringan. Infeksi ini dapat menyebar dengan cepat ke lapisan kulit atau jaringan yang lebih dalam, menyebabkan kerusakan cepat pada alat kelamin.

 

Pencegahan

Ulkus mole dapat dicegah dengan memakai kondom atau pengaman lainny saat berhubungan seksual. Cara lain untuk mencegahnya adalah:

  • Melakukan aktivitas seksual yang aman, misalnya tidak berganti-ganti pasangan
  • Menghindari aktivitas yang meningkatkan risiko tekrena ulkus mole atau IMS lainnya
  • Beritahu pasangan Anda jika Anda terkena ulkus mole sehingga mereka dapat diperiksa dan diterapi dengan baik.
  • Sirkumsisi dikatakan dapat menurunkan kejadian ulkus mole pada pria

 

Kapan Harus ke Dokter?

Anda sebaiknya berkonsultasi ke dokter jika:

  • Anda mengalami gejala ulkus mole
  • Anda berhubungan seksual dengan orang yang menderita IMS
  • Anda melakukan hubungan seksual berisiko

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : dr Tea Karina Sudharso
Editor :
  • dr Anita Larasati Priyono
Last Updated : Rabu, 30 Oktober 2024 | 12:01

Chancroid Medication: Antibiotics. Emedicine.medscape.com. (2022). Retrieved 27 May 2022, from https://emedicine.medscape.com/article/214737-medication.

Irizarry, L., Velasquez, J., & Wray, A. (2022). Chancroid. Ncbi.nlm.nih.gov. Retrieved 27 May 2022, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK513331/.

Chancroid. CDC. (2021). Retrieved 27 May 2022, from https://www.cdc.gov/std/treatment-guidelines/chancroid.htm.

What is Chancroid?. Healthline. (2022). Retrieved 27 May 2022, from https://www.healthline.com/health/chancroid#prevention.

Chancroid. UF Health, University of Florida Health. (2022). Retrieved 27 May 2022, from https://ufhealth.org/chancroid.