• Beranda
  • Nutrisi
  • Smoothie Diet, Amankah untuk Menurunkan Berat Badan?

Smoothie Diet, Amankah untuk Menurunkan Berat Badan?

Smoothie Diet, Amankah untuk Menurunkan Berat Badan?
Ilustrasi smoothie. Credit: Freepik

Bagikan :


Smoothie adalah salah satu minuman bernutrisi dan menyegarkan yang terbuat dari campuran buah dan sayur. Saat ini dikenal metode 21-Day Smoothie Diet yang diklaim efektif untuk menurunkan berat badan. Bagaimana metode ini dilakukan dan apa efek sampingnya bagi kesehatan? Simak ulasannya berikut ini.

 

Apa Itu Smoothie Diet?

Metode 21-Day Smoothie Diet atau yang lebih dikenal dengan Smoothie Diet adalah metode menurunkan berat badan yang disusun oleh konsultan kesehatan Drew Sgoutas. Dalam buku digital yang berjudul The Smoothie Diet, Sgoutas menyajikan resep smoothie beserta contoh jadwal menu makanan sehari-hari. Pada metode smoothie diet ini, Anda perlu mengganti menu makan berat dengan smoothie, 2 kali sehari selama 21 hari. 

Smoothie diet bekerja dengan menciptakan defisit kalori, yaitu membakar kalori lebih banyak dari yang Anda konsumsi setiap hari. Bahan smoothie yang dikonsumsi terdiri dari sayur dan buah-buahan yang tinggi serat sehingga dapat membantu mengatur ulang indera perasa agar mengurangi keinginan mengonsumsi gula.

Menurut Sgoutas, metode ini memiliki berbagai fungsi bagi kesehatan, di antaranya:

  • Meningkatkan pola makan sehat
  • Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
  • Memperbaiki kesehatan kulit dan usus
  • Meningkatkan kadar energi
  • Mendorong penurunan berat badan

Metode ini bisa diikuti selama 3 minggu atau 21 hari, namun bisa Anda ulang hingga mencapai berat badan yang Anda targetkan. Sejumlah pelaku diet melaporkan berhasil menurunkan berat badan hingga 4 kilogram hanya dalam waktu 3 hari.

Baca Juga: Benarkah Minum Jus Nanas Efektif Meredakan Batuk?

 

Cara Melakukan Smoothie Diet

Metode smoothie diet dilakukan dengan mengganti dua porsi makan Anda setiap hari dengan smoothie sesuai resep yang dicantumkan dalam e-book The Smoothie Diet. Berikut panduannya:

  • Mengganti makanan berat dengan minum smoothie 2 kali sehari
  • Boleh makan makanan berat sekali per hari dengan ketentuan makanan berupa makanan sehat dan berupa makanan utuh (bukan ultra-proses)
  • Mengonsumsi camilan sehat yang rendah gula dan tinggi serat sekitar 150-200 kalori per porsi
  • Diperbolehkan melakukan cheat day, dimana Anda boleh tidak minum smoothie, namun makanan berat yang dikonsumsi harus terdiri dari makanan utuh yang diproses secara minimal

Makanan yang dianjurkan

  • Buah-buahan: pisang, pir, apel, jeruk, nanas, stroberi
  • Sayuran: bayam, kangkung, kembang kol, wortel, brokoli
  • Protein: ayam, kalkun, salmon, telur, kacang-kacangan
  • Biji-bijian utuh: beras merah, quinoa, oat
  • Kacang-kacangan dan biji-bijian: flaxseed, almon, kenari, biji chia, selai kacang

Makanan yang harus dihindari

  • Daging olahan: bacon, ham, pepperoni, potongan daging dingin, salami
  • Biji-bijian olahan: nasi putih, pasta putih, roti putih, tortilla
  • Makanan yang digoreng
  • Makanan olahan: makanan instan, cake, keripik
  • Minuman manis: soda, teh manis, minuman olahraga, minuman berenergi

Baca Juga: Bukan Hanya Fokus pada Kalori, ini Cara Diet yang Benar

 

Efek Samping Smoothie Diet bagi Kesehatan

Smoothie diet dianggap sebagai diet ketat dan sulit untuk dilakukan, sehingga tidak disarankan untuk dijalani dalam jangka panjang. Beberapa kelemahan dan efek samping diet ini antara lain: 

Risiko kekurangan nutrisi

Mengganti porsi makanan berat dengan smoothie berisiko menyebabkan kekurangan nutrisi lainnya. Selain itu, meskipun diet ini mengklaim menyediakan sekitar 1.500 kalori per hari, sebagian besar resep smoothie sangat rendah kalori dan mungkin tidak menyediakan kalori yang cukup untuk memenuhi kebutuhan kalori orang dewasa umumnya. 

Berisiko mengandung gula tinggi

Beberapa buah-buahan dan bahan makanan pada smoothie diet mengandung gula tinggi seperti madu, granola, dan beberapa jenis buah lainnya. Menu diet ini mungkin tidak dianjurkan bagi pengidap diabetes. 

Kurang bukti ilmiah

Salah satu kelemahan terbesar dari metode smoothie diet adalah tidak adanya penelitian yang mendukungnya. Smoothie dapat menjadi tambahan yang bagus untuk diet yang menyeluruh, tetapi tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa mengonsumsi smoothie sebagai pengganti makanan padat nutrisi lainnya dapat meningkatkan kesehatan kulit, kesehatan usus, atau fungsi kekebalan tubuh, seperti yang diklaim dalam diet tersebut.

 

Smoothie diet mungkin terdengar sehat dan menyegarkan, namun belum banyak penelitian yang mengungkapkan manfaat metode diet ini. Jika Anda ingin melakukan diet, sebaiknya konsultasikan dengan ahli gizi atau dietisien. Anda juga bisa memanfaatkan fitur konsultasi pada aplikasi Ai Care yang bisa diunduh melalui App Store dan Play Store.

 

Mau tahu informasi seputar nutrisi, makanan dan tips diet lainnya? Cek di sini, ya!

Writer : Ratih AI Care
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Selasa, 1 Oktober 2024 | 17:26