Burnout di tempat kerja seringkali terlambat disadari. Burnout adalah kondisi kelelahan emosional, mental dan fisik yang dirasakan akibat kewalahan terhadap beban kerja atau aktivitas yang dijalani. Burnout umumnya terjadi di lingkungan kerja, namun sebenarnya kondisi ini juga bisa dialami oleh setiap orang seperti ayah atau ibu rumah tangga dan pelajar.
Penyebab Burnout
Burnout dapat disebabkan oleh banyak faktor, tidak hanya terbatas pada kapasitas dan kemampuan kerja Anda. Dilansir dari WebMD, beberapa hal yang dapat menyebabkan burnout di antaranya:
- Terlalu sering lembur
- Tidak memiliki kendali atas situasi kerja Anda
- Kurangnya dukungan sosial seperti bantuan dan penghargaan
- Jenis pekerjaan yang monoton atau terlalu dinamis
- Tanggung jawab pekerjaan yang kurang jelas
Tips Mencegah Burnout
Meskipun tanda-tandanya mirip, namun burnout berbeda dengan stres. Ketika stres, Anda cenderung menjadi hiperaktif dan mencoba menyelesaikan semuanya lebih cepat. Saat stres, Anda masih memiliki motivasi untuk menyelesaikan pekerjaan dengan baik. Situasi ini berbeda dengan burnout, dimana orang merasa tidak lagi punya motivasi untuk bekerja dan merasa kehilangan energi.
Stres pada pekerjaan seringkali tidak dapat dihindari namun Anda dapat mencegah burnout jika mengenali tanda-tandanya seperti kehilangan semangat bekerja, terus-menerus merasa kelelahan, ingin mengisolasi diri, tidak mudah puas, bersikap sinis dan sulit tidur.
Dilansir dari Healthline, tips untuk mencegah burnout antara lain:
1. Rutin Berolahraga
Olahraga bukan hanya baik untuk kesehatan fisik namun juga dapat memberi dorongan emosional yang baik di saat Anda sedang mengalami stres. Ketika di kantor, sempatkan melakukan peregangan ringan di tengah-tengah pekerjaan ketika Anda mulai merasa lelah.
Sedangkan untuk aktivitas harian, lakukan olahraga rutin 150 menit per minggu atau sekitar 30 menit per hari dalam 5 hari. Olahraga ringan seperti jogging, jalan pagi, berenang dan senam bisa menjadi pilihan bagi Anda yang sibuk.
2. Mengonsumsi Makanan Sehat
Burnout dapat dipicu oleh stres yang berkepanjangan. Untuk mencegahnya, Anda bisa mengonsumsi makanan yang mengandung asam lemak omega-3 yang mengandung antidepresan alami seperti kenari, ikan-ikanan berlemak, tiram, Chia seed, flax seed, dan kedelai. Selain itu, Anda juga dianjurkan mengonsumsi makanan yang kaya akan magnesium untuk menurunkan hormon stres seperti alpukat, pisang, brokoli, dan bayam.
3. Menerapkan Pola Tidur yang Baik
Setelah lelah beraktivitas seharian, tubuh memerlukan waktu untuk beristirahat dan mengatur ulang stamina tubuh. Untuk itu, upayakan agar memenuhi kebutuhan tidur selama 8 jam per hari. Demi menciptakan suasana tidur yang nyenyak, batasi penggunaan gawai dan hindari mengonsumsi kafein sebelum tidur. Biasakan tidur dalam keadaan lampu remang-remang atau dimatikan agar tidur lebih nyenyak.
4. Meminta Bantuan Orang Lain
Salah satu penyebab burnout adalah Anda merasa kewalahan atas pekerjaan, baik itu disebabkan oleh keterbatasan kemampuan dan kapasitas Anda maupun delegasi tugas yang tidak tepat. Untuk mencegah burnout semakin parah, Anda perlu menyadari kapan perlu meminta bantuan pada orang lain.
Jika pekerjaan di kantor membuat stres, cobalah berbagi tugas dengan tim. Begitu juga jika Anda menemui kendala saat bekerja, jangan ragu membicarakannya dengan rekan sekantor atau atasan Anda untuk mendapatkan bantuan.
5. Menerapkan Self-Care
Ketika stres melanda, jangan lupa mengambil waktu untuk relaksasi seperti liburan, meditasi, bersantai, atau melakukan hal-hal yang Anda sukai. Lakukan hal-hal baru yang menarik perhatian Anda di luar kesibukan kantor. Dengan melakukan kegiatan yang menyenangkan, diharapkan dapat mengendurkan emosi dan kelelahan fisik yang Anda rasakan.
Stres dalam pekerjaan memang tidak dapat dihindari. Namun jika dikelola dengan baik, hal ini dapat membantu mencegah Anda mengalami burnout dan mengalami risiko depresi berat. Apabila upaya pencegahan burnout di atas tidak efektif, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan psikolog dan psikiater agar segera mendapat penanganan.
Silakan kunjungi laman ini untuk mendapat informasi menarik lainnya seputar gaya hidup dan kesehatan Anda!
- dr Anita Larasati Priyono