Mengapa Fenomena "I Hate Monday" Terjadi?

Mengapa Fenomena "I Hate Monday" Terjadi?
Ilustrasi monday blues. Credits: Freepik.

Bagikan :


Fenomena "I hate Monday" atau rasa tidak suka terhadap hari senin sebenarnya dikenal dengan istilah Monday blues. Istilah ini digunakan untuk menggambarkan perasaan negatif dan sedih yang terjadi di awal minggu bekerja, terutama pada hari Senin. Fenomena ini umum dialami banyak orang meskipun bukan termasuk kondisi medis yang bisa didiagnosis dan tidak tercantum dalam DSM-5.

Namun, penelitian mengenai Monday blues pernah dilakukan. Sebuah studi yang dilakukan tahun 2020 pernah meneliti para pekerja terkait hal ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa para pegawai mengalami kepuasan bekerja yang lebih rendah dan tingkat stres bekerja yang lebih tinggi di hari Senin. Mengapa fenomena seperti ini bisa terjadi?

 

Penyebab Monday Blues

Fenomena Monday blues sendiri bisa terjadi karena berbagai faktor dan penyebab, di antaranya:

Ketidakpuasan dan burnout

Ketidakpuasan dan burnout dalam bekerja dapat menjadi penyebab fenomena Monday blues dan perasaan negatif lain yang terkait pekerjaan. Ketidakpuasan kerja atau burnout bisa disebabkan oleh banyak faktor seperti tekanan kerja yang berlebihan, bekerja terlalu keras, konflik di tempat kerja, atau perasaan tidak dihargai. Hal ini bisa memengaruhi suasana hati seseorang ketika Senin datang. 

Monday blues juga umumnya lebih dihubungkan dengan orang-orang yang memiliki waktu kerja 5 hari dalam seminggu serta 2 hari libur pada Sabtu dan Minggu.

Burnout bisa berkembang lebih lama dan memengaruhi kesejahteraan fisik dan mental. Monday blues menunjukkan bahwa Anda mungkin terus menerima banyak tekanan sehingga mengalami burnout, perasaan negatif dan ketidakpuasan.

Baca Juga: Tanda-Tanda Fisik Bila Mengalami Burnout Pekerjaan

 

Distorsi kognitif

Distorsi kognitif merujuk pada pola pikir negatif yang berlebihan, yang dapat memengaruhi cara pandang seseorang dan berperan dalam kemunculan Monday blues. Misalnya, bila seseorang berpikir bahwa minggu depan akan ada banyak pekerjaan yang menumpuk, maka perasaan stres dan ketidakpuasan di awal minggu akan meningkat.

Selain itu, pikiran yang terlalu menggeneralisir, memiliki asumsi terburuk terhadap suatu situasi, serta pola pikir yang "hitam-putih" dan terkotak-kotak bisa membuat Anda langsung berasumsi buruk terhadap hari Senin yang akan datang. Pikiran-pikiran buruk ini bisa membuat Anda mengalami Monday blues.

Baca Juga: Jam Kerja Terlalu Panjang Hingga Kualitas Udara Buruk, Penyebab Penyakit Kardiovaskular

 

Kebiasaan akhir pekan yang kurang sehat

Karena biasanya sepanjang minggu sibuk, banyak orang menghabiskan akhir pekan dengan cara yang kurang sehat, misalnya begadang dan menonton film maraton, mengonsumsi minuman beralkohol, bermalas-malasan sepanjang hari, atau menghabiskan banyak waktu bermain game sepanjang malam.

Kebiasaan negatif ini bisa memengaruhi produktivitas di awal minggu yang membuat Anda merasa lelah sebelum memulai hari. Untuk itu, Anda perlu memastikan bahwa Anda memiliki rutinitas tidur yang konsisten termasuk sebelum hari Senin datang, menjauhi konsumsi alkohol atau zat lainnya, dan merencanakan akhir pekan dengan kegiatan yang positif dan menyenangkan.

 

Fenomena Monday blues bukanlah kondisi medis yang membutuhkan pengobatan spesifik. Namun, bila Anda merasa hal ini memengaruhi produktivitas dan kualitas pekerjaan Anda, maka Anda perlu mendapatkan pertolongan dari dokter, psikolog atau psikiater. Mereka mungkin akan merekomendasikan terapi yang dapat membantu mengatasi kecemasan dan ketakutan Anda akan hari Senin.

Anda juga bisa memanfaatkan layanan konsultasi kesehatan dengan mengunduh aplikasi Ai Care melalui App Store atau Play Store.

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : Agatha Writer
Editor :
  • dr Hanifa Rahma
Last Updated : Senin, 6 November 2023 | 09:16