• Beranda
  • Penyakit
  • Jam Kerja Terlalu Panjang Hingga Kualitas Udara Buruk, Penyebab Penyakit Kardiovaskular

Jam Kerja Terlalu Panjang Hingga Kualitas Udara Buruk, Penyebab Penyakit Kardiovaskular

Credits: Freepik

Bagikan :


Penyakit kardiovaskular adalah sekelompok penyakit yang tidak hanya memengaruhi jantung namun juga pembuluh darah. Kelompok penyakit ini bisa menyebabkan penyempitan pembuluh darah baik di jantung dan organ lain, katup jantung tidak bekerja sebagaimana mestinya, atau masalah denyut jantung yang tidak teratur.

Penyakit kardiovaskular menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia. Tahukah kalian bahwa salah satu penyumbang angka penyakit kardiovaskular ternyata terkait dengan faktor pekerjaan? Simak faktanya di bawah ini.

 

Faktor di Lingkungan Kerja yang Meningkatkan Risiko Penyakit Kardiovaskular

CDC mencatat beberapa faktor pekerjaan yang turut memengaruhi peningkatan risiko penyakit kardiovaskular, di antaranya sebagai berikut:

 

Jam kerja yang terlalu panjang

Jam kerja yang terlalu panjang hingga 55 jam per minggu atau pekerjaan dengan pembagian shift bergilir meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular. WHO mencatat adanya 745 ribu kematian akibat stroke dan penyakit jantung iskemik pada tahun 2016 akibat jam kerja yang panjang.

Banyak kasus penyakit terkait beban kerja yang dialami oleh pria dan pekerja paruh baya dalam rentang usia 45-74 tahun, di mana mereka bekerja 55 jam atau lebih setiap minggunya. Jam kerja yang panjang sekitar 55 jam atau lebih setiap minggunya dikaitkan dengan peningkatan risiko stroke sebesar 35% dan kematian akibat penyakit jantung iskemik sebesar 17%.

Demikian pula pekerjaan dengan shift bergilir juga meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular hingga 5-10%.

 

Stres pekerjaan

Stres pekerjaan yang disebabkan oleh tuntutan pekerjaan yang tinggi, upaya kerja tinggi dengan imbalan rendah, kekerasan di lingkungan kerja, ketimpangan pendapatan, hilangnya hak dan perlindungan pekerja turut menyumbangkan risiko penyakit kardiovaskular.

Stres pekerjaan bisa ditandai dengan gejala fisik seperti kelelahan, sakit kepala, ketegangan otot, kesulitan tidur, atau denyut jantung tidak teratur.

Baca Juga: Tips Mengelola Stres Agar Tetap Betah di Tempat Kerja

 

Aktivitas fisik yang terlalu berat

Aktivitas fisik yang terlalu berat di tempat kerja dalam waktu lama selain meningkatkan risiko cedera juga dapat memicu kerja berat pada jantung. Bila jantung mengalami stres akibat aktivitas fisik yang ekstrem dalam waktu lama, bisa terjadi perubahan bentuk jantung, di mana dinding jantung menjadi menebal. Hal ini bisa meningkatkan risiko penyakit jantung.

 

Paparan asap, debu dan zat kimia berbahaya

Paparan polusi seperti asap dan debu serta zat kimia tertentu terus-menerus di lingkungan kerja juga dapat menyebabkan penyakit kardiovaskular. Misalnya saja paparan ftalat, bahan kimia yang digunakan dalam pembuatan plastik yang sering dikaitkan dengan risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular.

Ftalat banyak digunakan dalam pengolahan industri makanan, peralatan medis, produk bangunan dan produk perawatan pribadi seperti sampo atau losion. Penelitian menunjukkan paparan ftalat juga dikaitkan dengan peningkatkan risiko obesitas dan diabetes.

Baca Juga: Waspadai Tanda-Tanda Penyakit Jantung Koroner

 

Paparan asap rokok

Menghirup asap rokok di lingkungan kerja menempatkan Anda sebagai perokok pasif atau sekunder. Dilaporkan setiap tahunnya ada sekitar 34 ribu kematian akibat penyakit jantung koroner yang dialami perokok pasif.

Paparan asap rokok ini juga menyebabkan kematian akibat stroke lebih dari 8 ribu orang setiap tahunnya. Menghirup asap rokok dapat memengaruhi fungsi normal jantung, darah dan sistem vaskular yang meningkatkan risiko serangan jantung.

Paparan asap rokok juga dapat menyebabkan kerusakan pada dinding pembuluh darah sehingga dinding menjadi lengket. Perubahan ini dapat memicu serangan jantung pada perokok pasif.

 

Konsultasikan dengan dokter melalui aplikasi Ai Care apabila Anda mengalami tanda-tanda seperti nyeri di dada, kelelahan parah, sering merasakan kram atau bengkak di kaki. Pengobatan dini akan membantu mencegah gejala yang lebih buruk dan berkembangnya penyakit.

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : Agatha Writer
Editor :
  • dr Hanifa Rahma
Last Updated : Selasa, 9 Mei 2023 | 15:56

CDC (2023). Cardiovascular Disease and Work. Available from: https://www.cdc.gov/niosh/topics/heartdisease/ 

Cleveland Clinic (2022). Cardiovascular Disease. Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/21493-cardiovascular-disease 

WHO (2021). Long working hours increasing deaths from heart disease and stroke: WHO, ILO. Available from: https://www.who.int/news/item/17-05-2021-long-working-hours-increasing-deaths-from-heart-disease-and-stroke-who-ilo 

An-Yi Hung, et all (2023). Association between shift rotation and 30-year Framingham risk of cardiovascular disease among male workers in a medium-sized manufacturing factory. Available from: https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/35249896/ 

Better Health Channel. Work-related stress. Available from: https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/healthyliving/work-related-stress#symptoms-of-work-related-stress 

Cleveland Clinic (2020). Heart Risks Associated With Extreme Exercise. Available from: https://health.clevelandclinic.org/can-too-much-extreme-exercise-damage-your-heart/ 

Mayo Clinic (2023). Heart arrhythmia. Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/heart-arrhythmia/symptoms-causes/syc-20350668 

Julie Corliss (2022). Chemical in plastics and personal care products linked to heart disease. Available from: https://www.health.harvard.edu/heart-health/chemical-in-plastics-and-personal-care-products-linked-to-heart-disease 

CDC (2020). Heart Disease and Stroke. Available from: https://www.cdc.gov/tobacco/basic_information/health_effects/heart_disease/index.htm