• Beranda
  • Nutrisi
  • Hanya Mengonsumsi Protein Hewani, Ketahui Manfaat dan Risiko Diet Karnivora

Hanya Mengonsumsi Protein Hewani, Ketahui Manfaat dan Risiko Diet Karnivora

Hanya Mengonsumsi Protein Hewani, Ketahui Manfaat dan Risiko Diet Karnivora
Ilustrasi menu diet karnivora. Credit: Freepik

Bagikan :


Tidak semua metode diet mengharuskan Anda memperbanyak konsumsi buah dan sayuran. Pada metode diet karnivora, Anda dianjurkan mengonsumsi produk hewani seperti daging merah, daging unggas, dan produk olahan susu. Bagaimana dampak diet karnivora bagi kesehatan dan apakah efektif diet karnivora untuk menurunkan berat badan? Yuk, cari tahu dalam artikel berikut. 

 

Apa Itu Diet Karnivora?

Diet karnivora adalah diet ketat yang hanya membolehkan Anda mengonsumsi protein hewani seperti daging merah, ikan, telur, dan beberapa produk susu lainnya. Diet ini juga tidak menganjurkan Anda mengonsumsi sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, biji-bijian dan karbohidrat.

Metode diet ini berasal dari keyakinan kontroversial bahwa manusia di masa purba hanya makan daging dan ikan, serta mengonsumsi karbohidrat merupakan penyebab tingginya penyakit kronis di masa kini.

Para ahli yang mendukung diet ini mengungkapkan bahwa diet ini dapat menurunkan risiko depresi, gangguan kecemasan, dan penyakit kronis lainnya. Meskipun saat ini masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut mengenai efek samping diet karnivora pada kesehatan. 

Baca Juga: Bukan Hanya Fokus pada Kalori, ini Cara Diet yang Benar

 

Cara Melakukan Diet Karnivora

Menu makanan pada diet karnovira fokus pada semua makanan protein hewani seperti daging, ikan, telur, dan produk susu rendah laktosa. Beberapa makanan yang bisa dikonsumsi, seperti daging sapi, ayam, babi, domba, kalkun, jeroan, berbagai jenis ikan, mentega, sumsum tulang, dan keju.

Diet karnivora juga membolehkan minum air putih dan kaldu tulang tetapi tidak menganjurkan minuman yang berasal dari tumbuhan seperti teh, kopi, dan minuman herbal lainnya.

Baca Juga: Kesalahan Dalam Diet yang Bikin Berat Badan Tidak Turun

 

Efektifkah untuk Menurunkan Berat Badan?

Beberapa penelitian mengungkapkan pola makan tinggi protein dan rendah karbohidrat seperti pada diet karnivora dipercaya dapat membantu menurunkan berat badan. Protein dan lemak dapat membantu Anda merasa lebih kenyang sehingga menurunkan asupan kalori dan mendukung penurunan berat badan.

Asupan protein juga meningkatkan laju metabolisme yang akan membakar lebih banyak kalori. Secara keseluruhan, diet karnivora akan membuat Anda mengonsumsi lebih sedikit kalori dalam jangka pendek.

Metode diet serupa yang tinggi lemak dan protein seperti diet keto dan diet rendah karbohidrat terbukti membantu penurunan berat badan. Pada diet keto, tubuh menggunakan lemak sebagai sumber energi sehingga membantu menurunkan berat badan dan memberi rasa kenyang.

 

Kelebihan dan Kekurangan Diet Karnivora

Belum banyak penelitian mengenai kelebihan dan kekurangan diet karnivora sehingga sulit menentukan manfaat diet tersebut. Manfaat diet karnivora selama ini hanya berdasarkan asumsi mengenai pengetahuan dan penelitian tentang gizi makro lainnya, misalnya:

  • Bermanfaat bagi kesehatan kardiovaskular: Tidak adanya asupan karbohidrat olahan dalam diet karnivora, maka pelaku diet mungkin akan merasakan manfaat seperti tekanan darah lebih baik, berkurangnya lemak perut, dan kesehatan kardiovaskular yang lebih baik.
  • Antiperadangan: Diet karnivora dianggap berpotensi sebagai diet antiperadangan bagi orang-orang dengan kondisi autoimun.  Pelaku diet karnivora mengungkapkan bahwa diet daging sapi, garam, dan air mengurangi risiko dan keparahan gejala artritis reumatoid, depresi, kecemasan, refluks lambung, dan psoriasis.

Namun, keduanya belum ada bukti ilmiah yang mendukung dan untuk diet antiperadangan umumnya terdiri dari makanan nabati. 

Sementara itu kekurangan diet karnivora di antaranya:

  • Tinggi lemak, kolesterol, dan garam yang berpotensi meningkatkan kolesterol jahat dan risiko penyakit jantung. Asupan garam berlebihan juga dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi dan penyakit ginjal. Konsumsi daging merah dan daging olahan juga sering dikaitkan dengan terjadinya kanker jenis tertentu yang lebih tinggi seperti kanker usus besar dan rektum.
  • Risiko kekurangan serat. Serat merupakan jenis karbohidrat yang tidak dapat dicerna dan baik bagi kesehatan pencernaan. Jika seseorang kekurangan serat dalam jangka panjang, hal ini dapat meningkatkan risiko masalah pencernaan seperti kanker usus. 

 

Diet karnivora termasuk diet ketat dengan pilihan makanan terbatas. Belum banyak penelitian mengenai metode diet ini sehingga jika Anda ingin beralih ke diet karnivora sebaiknya konsultasi terlebih dahulu ke dokter atau ahli gizi. Anda juga bisa memanfaatkan fitur konsultasi pada aplikasi AI Care yang bisa diunduh melalui App Store dan Play Store.

 

Mau tahu informasi seputar nutrisi, makanan dan tips diet lainnya? Cek di sini, ya!

Writer : Ratih AI Care
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Rabu, 2 Oktober 2024 | 11:13