Ulkus Pedis

Gambaran ulkus pedis pada kaki.

Bagikan :


Definisi

Ulkus pedis merupakan suatu luka terbuka pada kaki yang sulit untuk sembuh atau akan kambuh dalam jangka waktu yang lama. Kata “ulkus” berasal dari Bahasa Latin yang berarti “tukak”, sedangkan kata “pedis” memiliki arti “kaki”. Ulkus pedis timbul sebagai hasil dari kerusakan kulit dan jaringan kaki. Pada ulkus pedis biasanya dijumpai pembengkakan, rasa terbakar, dan nyeri pada luka.

Ulkus pedis termasuk salah satu masalah kesehatan global utama. Diperkirakan setiap tahunnya terdapat sekitar 4 juta orang yang mengalami ulkus pedis. Ulkus pedis pada dasarnya ditimbulkan akibat cedera pada kaki yang dikombinasikan dengan kerusakan saraf dan masalah sirkulasi darah.

Ulkus pedis dapat terbagi menjadi beberapa jenis berdasarkan penampilan, lokasi, dan efeknya pada kulit, yaitu:

  • Ulkus vena (ulkus statis) yang memengaruhi bagian kaki di bawah lutut dan sering terjadi pada orang dengan riwayat pembengkakan kaki dan gangguan pada pembuluh darah vena. Pembuluh darah vena dapat rusak, tersumbat, atau memungkinkan terjadinya aliran darah mundur sehingga menyebabkan darah menggenang (tidak bersirkulasi), mengakibatkan luka terbuka yang lambat sembuh.
  • Ulkus neurotropik (kaki diabetes) sering terjadi pada telapak bawah kaki pada penderita diabetes akibat adanya kerusakan saraf yang menimbulkan gangguan sensasi pada kaki. Ketika seseorang mengalami cedera, lecet, atau retak pada kaki, mereka tidak dapat merasakannya sehingga cedera mungkin tidak diperhatikan dan tidak diobati, dan pada akhirnya menyebabkan ulkus pedis.
  • Ulkus arteri (iskemik) yang dapat berkembang di seluruh kaki pada penderita dengan sirkulasi yang buruk. Gangguan sirkulasi pembuluh darah akan mencegah proses penyembuhan kulit dan jaringan karena berkurangnya suplai darah sehingga dapat mencetuskan ulkus jenis ini.

 

Penyebab

Terdapat banyak kemungkinan penyebab timbulnya ulkus pedis, antara lain:

  • Neuropati (kerusakan saraf tepi) akibat diabetes.
  • Selulitis, yaitu suatu infeksi bakteri pada kulit.
  • Cedera pada kaki atau jari kaki.
  • Sirkulasi (aliran darah) yang buruk (disebabkan oleh berbagai kondisi).
  • Penyakit arteri perifer.
  • Jari kaki yang terbentuk tidak biasa.
  • Cara berjalan yang tidak biasa yang memberi terlalu banyak tekanan pada satu bagian kaki atau jari kaki Anda.
  • Tekanan yang berkepanjangan pada kulit dan gesekan yang berlebihan, seperti gesekan kaki atau jari kaki Anda dengan sepatu Anda.
  • Memiliki kelainan bentuk kaki, seperti hammertoe, mallet toe, dan claw toe.
  • Raynaud’s phenomenon, yaitu episode penurunan aliran darah ke jari tangan dan kaki yang terjadi secara tiba-tiba.
  • Kelainan pada tulang atau otot kaki seperti patah tulang atau radang sendi yang parah.
  • Gangguan pembuluh darah vena, seperti insufisiensi vena.
  • Kanker kulit, misalnya karsinoma sel skuamosa.
  • Hipertensi.
  • Penyakit radang termasuk vaskulitis, lupus, dan skleroderma.
  • Infeksi seperti herpes simpleks, kusta, HIV, dan virus Epstein Barr.
  • Kelainan genetik seperti penyakit Charcot Marie Tooth.

 

Faktor Risiko

Ulkus pedis pada dasarnya dapat terjadi pada siapa saja, tetapi risikonya mungkin akan meningkat pada:

  • Orang kulit hitam, penduduk asli Amerika, dan Hispanik.
  • Berusia lanjut.
  • Merokok.
  • Konsumsi alkohol.
  • Memiliki riwayat ulkus pedis sebelumnya.
  • Memiliki masalah dalam cara berjalan.
  • Menggunakan sepatu yang tidak pas.
  • Menderita kondisi medis lain, seperti:
    • Diabetes.
    • Gangguan sirkulasi darah.
    • Penyakit jantung.
    • Obesitas.
    • Kelainan bentuk kaki, seprti bunion atau hammertoe.
    • Penyakit ginjal.
    • Kadar kolesterol tinggi dalam darah
    • Hipertensi

 

Gejala

Gejala ulkus dapat berupa luka terbuka di kulit yang bisa memiliki berbagai bentuk. Pada ulkus pedis, luka mungkin akan berbentuk seperti kawah. Ulkus pedis dapat memiliki warna yang bervariasi, seperti:

  • Kuning.
  • Merah Jambu.
  • Merah.
  • Abu-abu.
  • Jika ulkus berwarna hitam, maka menandakan bahwa sel-sel di jaringan telah mati, yang disebut sebagai nekrosis (gangren).

 

Ukuran ulkus pedis dapat berbeda-beda, mulai dari sekecil 1 sentimeter (kira-kira seukuran kacang polong) dan dapat tumbuh seukuran seluruh kaki Anda jika tidak ditangani. Kedalaman ulkus juga bisa berubah-ubah. Terdapat beberapa sistem klasifikasi yang berbeda untuk menentukan kedalaman suatu ulkus. Sebagai contoh, dikenal The Wagner Diabetic Foot Ulcer Grade Classification System, yang memiliki enam tingkatan, yaitu:

  • Derajat 0: Kulit Anda utuh (tidak rusak).
  • Derajat 1: Ulkus bersifat “dangkal”, artinya kulit pecah tetapi lukanya dangkal (di lapisan atas kulit).
  • Derajat 2: Ulkus berupa luka yang “dalam”.
  • Derajat 3: Bagian dari tulang di kaki Anda dapat terlihat.
  • Derajat 4: Bagian depan kaki Anda (bagian yang paling dekat dengan jari kaki Anda) mengalami gangren (nekrosis).
  • Derajat 5: Seluruh kaki mengalami gangren.

 

Ketika ulkus pedis mulai berkembang, Anda mungkin akan melihat perubahan pada kulit, seperti:

  • Kulit kering.
  • Kulit pecah-pecah.
  • Kulit bersisik.
  • Kemerahan.
  • Timbul ruam.

 

Jika ulkus terus berkembang menjadi makin parah, maka luka akan makin lebar dan lebih dalam. Pada tahap lanjut, Anda mungkin mengalami gejala berupa:

  • Timbulnya sebuah kalus.
  • Terdapat lingkaran (cincin) di sekitar bagian tengah luka yang terasa lebih keras daripada kulit di sekitarnya.
  • Adanya nanah/cairan (Anda mungkin menemukannya di kaus kaki saat melepasnya), yang merupakan tanda bahwa Anda mungkin mengalami infeksi.
  • Perubahan warna menjadi kecoklatan.
  • Bau yang menyengat.

 

Diagnosis

Dalam mendiagnosis ulkus pedis, dokter akan mulai dengan melakukan wawancara dengan Anda. Dokter akan menanyakan gejala apa saja yang Anda alami, sejak kapan gejala timbul, di lokasi mana saja timbulnya gejala, bagaimana perkembangan/perjalanan tampilan luka, serta mencari faktor-faktor risiko yang mungkin berperan dalam timbulnya ulkus pedis pada diri Anda. Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dengan melihat langsung tampilan dari luka dan menilai kedalaman, tepi, dan warna dari luka. Dokter juga mungkin akan meraba pembuluh darah arteri pada kaki dan pergelangan kaki untuk menilai adanya kelainan pada tekanan nadi. Pemeriksaan saraf sensorik dengan menggunakan Nylon Monofilament juga mungkin dilakukan untuk menilai fungsi saraf pada telapak kaki Anda. Pada pemeriksaan ini, dokter akan menggunakan semacam kawat Nylon tipis yang akan ditekankan pada telapak kaki Anda. Jika Anda masih bisa merasakan sentuhannya, kemungkinan saraf telapak kaki Anda masih berfungsi dengan baik. Selain itu, dokter juga mungkin menyarankan beberapa pemeriksaan penunjang lainnya, seperti:

  • Kultur luka, dengan mengambil sedikit sampel dari luka untuk menentukan jenis bakteri yang terlibat jika dicurigai terdapat suatu infeksi.
  • Tes darah, untuk mencari bukti infeksi dalam darah atau mendeteksi penyakit dasar lainnya.
  • Penilaian aliran darah, seperti pemeriksaan Ultrasound Doppler arteri dan tes ankle-brachial pressure dapat membantu dalam menegakkan diagnosis ini.
  • Pemeriksaan X-Ray, CT-scan, atau MRI untuk mencari kerusakan tulang yang terletak di bawah ulkus.

 

Tata Laksana

Tujuan dari tata laksana ulkus pedis adalah untuk menyembuhkan luka dan menghilangkan rasa sakit. Rencana tata laksana Anda akan disesuaikan secara individual berdasarkan kondisi medis apa yang menyebabkan timbulnya ulkus pedis. Jika Anda tidak dapat mengatasi penyebab dasar ulkus pedis, maka kemungkinan kondisi ini akan kambuh lagi setelah perawatan.

Terdapat perawatan bedah dan non-bedah untuk mengatasi ulkus pedis. Pada kasus ulkus pedis tahap awal, perawatan non-bedah mungkin dapat berhasil. Ulkus yang lebih parah, terutama yang terinfeksi, mungkin memerlukan pembedahan.

Tata laksana non-bedah meliputi:

  • Perawatan luka dengan menjaga kebersihan, kelembapan luka, dan menutup luka.
  • Pemberian obat antibiotik dan antiplatelet (antipembekuan darah).
  • Penggunaan prostetik atau ortotik.
  • Menghilangkan tekanan dari area yang terkena dengan menggunakan gips, sepatu, atau alat penyangga tertentu. Anda mungkin perlu menggunakan kruk atau kursi roda. Cara ini disebut nonsurgical off-loading.
  • Mengangkat kaki lebih tinggi dari permukaan tubuh.

 

Tata laksana bedah meliputi:

  • Debridement (pengangkatan jaringan yang terinfeksi).
  • Perbaikan kelainan bentuk kaki.
  • Plantar exostectomy (pengangkatan bagian telapak kaki).
  • Pemanjangan tendon Achilles (peregangan tendon).
  • Osteotomi metatarsal (tulang metatarsal jempol kaki dipotong dan disejajarkan kembali).
  • Memotong atau menghilangkan tulang.
  • Tenotomi (pengangkatan jaringan parut).
  • Bedah rekonstruktif menggunakan cangkok kulit.

 

Komplikasi

Jika tidak diobati, ulkus pedis dapat menimbulkan komplikasi berupa:

  • Peningkatan ukuran dan kedalaman luka.
  • Ulkus yang terinfeksi
  • Berkurangnya fungsi pada kaki dan dalam beberapa kasus, bahkan memerlukan amputasi.

 

Pencegahan

Beberapa langkah berikut dapat Anda lakukan untuk mencegah timbulnya ulkus pedis, seperti:

  • Atasi penyakit lain yang mendasarinya. Kontrol yang tepat dari gula darah, kolesterol dan trigliserida dapat menurunkan risiko ulkus pedis.
  • Periksa kaki setiap hari apakah terdapat luka, lecet, atau kapalan.
  • Jaga kebersihan kaki. Cuci kaki setiap hari dengan air hangat dan keringkan dengan baik, terutama di sela-sela jari kaki.
  • Oleskan lotion di bagian atas dan bawah kaki untuk mencegah kekeringan.
  • Potong kuku kaki Anda secara lurus.
  • Jangan bertelanjang kaki. Selalu gunakan kaus kaki dan sepatu untuk menghindari menginjak sesuatu dan melukai kaki Anda.
  • Pastikan sepatu Anda pas dan kenakan kaus kaki yang lembut untuk menghindari lecet.
  • Berolahraga secara teratur untuk meningkatkan sirkulasi darah, yang penting untuk melawan infeksi.
  • Berhenti merokok.
  • Jika Anda memiliki kapalan atau mata ikan, tanyakan kepada dokter tentang cara merawatnya.
  • Jika Anda kelebihan berat badan, ikuti rencana untuk menurunkan berat badan.
  • Kontrol suhu kaki dapat mencegah terjadinya ulkus pada penderita diabetes.

 

Kapan Harus ke Dokter?

Konsultasikan diri Anda ke dokter jika mengalami gejala ulkus pedis, seperti luka terbuka pada kaki yang sulit untuk sembuh.

Writer : dr Dedi Yanto Husada
Editor :
  • dr Anita Larasati Priyono
Last Updated : Senin, 17 April 2023 | 05:38

Chowdhary, Sunita. Foot Ulcer. (2017). Retrieved 19 Mei 2022, from https://www.medindia.net/patientinfo/foot-ulcer.htm

Foot and Toe Ulcers. (2022). Retrieved 19 Mei 2022, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/17169-foot-and-toe-ulcers

Foot Ulcers. (2022). Retrieved 19 Mei 2022, from https://www.drugs.com/health-guide/foot-ulcers.html

Feet Ulcer. Retrieved 19 Mei 2022, from https://www.cvmus.com/vascular-treatment/feet-ulcers-treatment-causes

Foot Ulcers. Retrieved 19 Mei 2022, from https://www.upmc.com/services/orthopaedics/conditions-treatments/foot-ulcer#overview

What is Foot Ulcer: Symptoms, Causes, Diagnosis, and Treatment. Retrieved 19 Mei 2022, from https://www.docdoc.com/medical-information/conditions/foot-ulcers