Hipertensi Esensial Pada Anak

Kurangnya aktivitas fisik pada anak meningkatkan risiko anak mengalami hipertensi. Penggunaan gadget dalam jangka waktu lama merupakan salah satu penyebab kurangnya aktivitas fisik anak.

Bagikan :


Definisi

Hipertensi atau dalam bahasa awam disebut sebagai penyakit darah tinggi merupakan salah satu penyakit yang menyebabkan tingginya kematian bagi penderitanya. Hipertensi dapat menyerang segala usia, tanpa terkecuali anak-anak. Hipertensi pada anak bukan merupakan suatu hal yang baru. Dewasa ini, diketahui bahwa hipertensi pada anak dialami oleh 2-4% dari total populasi anak di dunia.

Berdasarkan penyebab terjadinya, hipertensi pada anak dibagi dalam 2 kelompok, yaitu hipertensi primer atau hipertensi esensial dan hipertensi sekunder. Hipertensi esensial merupakan salah satu jenis hipertensi yang paling sering menyerang anak. Secara terminologi, hipertensi esensial pada anak didefinisikan sebagai peningkatan tekanan darah pada anak lebih dari 95 persentil dibandingkan dengan anak dengan jenis kelamin, usia, dan tinggi badan yang sama tanpa diketahui penyebabnya.

Hipertensi esensial dapat ditemukan pada anak berusia lebih dari 6 tahun. Beberapa literatur menyebutkan bahwa kondisi ini pada umumnya sangat jarang ditemukan pada anak berusia kurang dari 10 tahun. Sekitar 85-90% kasus hipertensi esensial pada anak ditemukan pada anak berusia remaja.

Perlu diingat bahwa anak yang mengalami hipertensi esensial pada saat masa anak-anak memiliki risiko 4 kali lebih tinggi untuk mengalami hipertensi pada saat dewasa. Penting untuk mendeteksi hipertensi pada anak sejak dini agar anak dapat tumbuh dengan baik.

 

Faktor Risiko

Terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan meningkatnya risiko seorang anak mengalami hipertensi esensial, yaitu:

  • Riwayat hipertensi dalam keluarga. Adanya riwayat hipertensi pada keluarga dapat menurun secara genetik sehingga anak berisiko lebih besar mengalami hipertensi esensial pada kemudian hari. Selain riwayat hipertensi, adanya riwayat diabetes tipe 2 di keluarga juga dapat menjadi salah satu faktor risiko yang dapat menyebabkan meningkatnya kemungkinan anak mengalami hipertensi esensial,
  • Gaya hidup. Dewasa ini, anak-anak mengalami pergeseran gaya hidup menjadi tidak sehat. Anak cenderung mendapatkan asupan yang kaya akan garam, tinggi kalori dan tinggi kolesterol, jarang beraktivitas dan kurang bergerak karena lebih sering bermain dengan gadget (screen time yang lama). Penggunaan gadget yang tidak diawasi sehingga anak jarang melakukan aktivitas fisik dan olahraga serta asupan yang tidak baik kemudian akan menyebabkan terjadinya obesitas atau peningkatan berat badan berlebih pada anak. Lebih lanjut, obesitas ditambah dengan beberapa kebiasaan buruk lain seperti kebiasaan merokok baik secara aktif maupun pasif, stres emosional, serta kurang tidur dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya hipertensi esensial pada anak di kemudian hari,
  • Anak lahir prematur atau kurang bulan,
  • Anak berjenis kelamin laki-laki,
  • Anak lahir dengan berat badan rendah kurang dari 2500 gram,
  • Anak mengidap penyakit jantung bawaan,
  • Anak mengalami beberapa jenis gangguan ginjal sejak lahir. 

 

Penyebab

Hipertensi primer atau disebut juga sebagai hipertensi esensial merupakan suatu peningkatan tekanan darah yang tidak diketahui secara pasti penyebabnya.

 

Gejala

Pada umumnya, hipertensi esensial pada anak tidak menimbulkan gejala. Namun, jika hipertensi esensial pada anak menyebabkan munculnya gejala, beberapa gejala yang umumnya muncul pada anak dengan hipertensi esensial dapat berupa:

  • Sakit kepala,
  • Kejang,
  • Muntah,
  • Nyeri dada,
  • Denyut jantung cepat,
  • Nafas yang pendek. 

 

Berdasarkan usia, gejala hipertensi esensial dapat berupa:

  • Pada Bayi Baru Lahir
    Bayi terlihat sesak saat bernapas, bayi terlihat gelisah, perubahan warna kulit menjadi pucat atau kebiruan, adanya muntah hingga kejang. Gejala yang muncul dapat disertai dengan keluarnya keringat pada bayi.
  • Pada Anak Berusia Lebih Tua
    Anak merasa lelah, nyeri pada kepala, munculnya mimisan atau keluarnya darah dari dalam hidung, anak mengeluh penglihatan menjadi buram secara mendadak, serta mual. Dalam jangka panjang, anak dengan hipertensi esensial dapat mengalami gejala berupa kelumpuhan pada otot, peningkatan berat badan yang tidak adekuat (cepat turun kembali), serta perawakan yang cenderung pendek.

 

Diagnosis

Dalam menegakan diagnosis, dokter akan menanyakan riwayat kesehatan anak secara keseluruhan. Dokter akan menanyakan riwayat nutrisi anak, riwayat aktivitas fisik anak, screen time, riwayat penyakit pada keluarga, dan pertanyaan lain yang berkaitan dengan kondisi anak.

Setelah mengajukan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan kondisi anak, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik. Pemeriksaan fisik yang dilakukan berupa pengukuran tekanan darah. Pengukuran ini dilakukan di lingkungan yang tenang dengan kondisi anak yang nyaman dan tenang.

Tekanan darah anak akan diperiksa sebanyak 2 hingga 3 kali pada tiap kali kunjungan ke dokter. Tindakan ini dilakukan untuk memastikan akurasi pengukuran tekanan darah. Untuk penegakan diagnosis, dokter akan menyatakan anak mengalami hipertensi jika anak anda mengalami peningkatan tekanan darah setelah 3 kali kunjungan ke dokter.

Setelah penegakan diagnosis hipertensi ditegakkan, dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang untuk mengetahui penyebab terjadinya hipertensi pada anak. Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan oleh dokter dapat berupa:

  • Pemeriksaan laboratorium. Pada pemeriksaan laboratorium, dokter akan melakukan pengambilan sampel darah dan urin (urinalisis) untuk kemudian dianalisa di laboratorium. Pemeriksaan ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui fungsi ginjal, kadar elektrolit serta kolesterol pada anak.
  • Pemeriksaan radiologi. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran terhadap ginjal dan jantung anak yang dicurigai mengalami kelainan dan menyebabkan terjadinya hipertensi esensial. Terdapat dua jenis pemeriksaan yang dapat dilakukan oleh dokter, yaitu pemeriksaan echocardiogram dan pemeriksaan renal ultrasound. Pemeriksaan echocardiogram akan digunakan oleh dokter untuk mengetahui adanya kelainan pada jantung dan aliran darah melalui jantung. Selain itu, dokter juga dapat melakukan pemeriksaan renal ultrasound atau USG pada ginjal anak. Kedua pemeriksaan ini bersifat aman bagi anak.
  • Pemantauan ambulatori. Pemantauan ini dilakukan untuk memastikan peningkatan tekanan darah pada anak bukan disebabkan rasa cemas, stres, atau tertekan karena berhadapan dengan tenaga kesehatan atau berada di fasilitas kesehatan. Pemeriksaan ini dilakukan dengan cara memasangkan suatu alat pada anak. Alat tersebut kemudian akan mengukur tekanan darah anak sepanjang hari, termasuk pada saat tidur dan aktivitas lain. 

 

Tata Laksana

Pengobatan dan terapi hipertensi esensial pada anak dilakukan berdasarkan tingkat keparahan. Setelah dokter menegakan diagnosis dan menentukan penyebab terjadinya hipertensi pada anak, dokter juga akan menilai tingkat keparahan hipertensi esensial yang dialami oleh anak.

Pada kasus hipertensi esensial dengan derajat keparahan ringan hingga sedang, penatalaksanaan difokuskan pada usaha mengubah gaya hidup anak. Jika telah dilakukan usaha mengubah gaya hidup tapi tidak terjadi perubahan tekanan darah secara signifikan, dokter akan memberikan obat anti-hipertensi.

Pada kasus hipertensi esensial derajat berat, dokter akan melakukan pemberian obat antihipertensi dengan segera. Hal ini dilakukan guna mengurangi kemungkinan terjadinya komplikasi pada anak.

Terdapat berbagai macam jenis dan mekanisme kerja obat yang diberikan untuk menurunkan tekanan darah pada kasus anak dengan hipertensi esensial. Sebagian obat yang diberikan pada kasus hipertensi esensial menurunkan tekanan darah dengan cara merelaksasi otot pembuluh darah. Selain itu, juga terdapat obat yang berfungsi untuk menurunkan tekanan darah dengan cara mengeluarkan kandungan garam berlebih dalam tubuh anak. Proses pengeluaran kadar garam tersebut akan turut menarik air keluar bersama urine melalui ginjal. Penurunan volume air dalam tubuh tersebut akan turut menurunkan tekanan darah pada anak.

 

Komplikasi 

Anak yang mengalami hipertensi esensial memiliki kecenderungan 4 kali lebih besar untuk mengalami hipertensi pada saat dewasa. Jika anak mengalami hipertensi ketika dewasa, terdapat beberapa komplikasi yang dapat terjadi sebagai komplikasi, berupa serangan jantung, stroke, gagal jantung, gagal ginjal, hingga kematian.

 

Pencegahan 

Hipertensi esensial pada anak hingga saat ini belum diketahui secara pasti penyebabnya sehingga penting untuk melakukan tindakan pencegahan. Beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya hipertensi esensial pada anak berupa mengubah gaya hidup anak. Jika anak mengalami obesitas, penting untuk menurunkan berat badan dan mengatur asupan makanan yang dikonsumsi oleh anak.

Mengurangi konsumsi makanan tinggi garam, tinggi kolesterol, dan tinggi kalori serta perbanyak konsumsi makanan kaya serat dapat membantu menurunkan risiko terjadinya hipertensi esensial pada anak. Selain mengatur asupan makanan, mengatur screen time dan mengajak anak untuk lebih banyak beraktivitas di luar ruangan juga perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya hipertensi esensial.

Pada anak yang memiliki faktor risiko mengalami hipertensi esensial, seperti lahir prematur atau kurang bulan, lahir dengan berat badan rendah (kurang dari 2500 gram), memiliki penyakit jantung bawaan, pernah menjalani perawatan di ruang intensif atau ICU, perlu dilakukan pemeriksaan tekanan darah berkala sejak baru lahir. Pengecekan ini dilakukan agar dapat mendiagnosis dan mengobati hipertensi pada anak sejak dini sehingga anak dapat tubuh dengan baik.

 

Kapan Harus ke Dokter?

Idealnya, anak harus diukur tekanan darahnya secara rutin sejak berusia 3 tahun. Bawa anak ke dokter untuk dilakukan pemeriksaan tekanan darah rutin minimal 1 kali setahun.

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : dr Sherly Deftia Agustina
Editor :
  • dr Anita Larasati Priyono
Last Updated : Minggu, 16 April 2023 | 04:08

(IDAI, 2016) Hipertensi pada Anak. Diakses pada tanggal 16 Mei 2022 melalui https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/hipertensi-pada-anak

(Mayo clinic, 2021) High blood pressure in children. Diakses tanggal 16 mei 2022 melalui https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/high-blood-pressure-in-children/symptoms-causes/syc-20373440#:~:text=Primary%20(essential)%20hypertension&text=This%20type%20of%20high%20blood%20pressure%20occurs%20more%20often%20in,history%20of%20high%20blood%20pressure

(Mayo clinic, 2021) Diagnose and Treatment of High blood pressure in children. Diakses tanggal 16 mei 2022 melalui https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/high-blood-pressure-in-children/diagnosis-treatment/drc-20373446

(Medscape, 2017) Pediatric Hypertension. Diakses tanggal 16 mei 2022 melalui https://emedicine.medscape.com/article/889877-overview

Sabri, M., Gheissari, A., Mansourian, M., Mohammadifard, N., & Sarrafzadegan, N. (2019). Essential hypertension in children, a growing worldwide problem. Journal of research in medical sciences : the official journal of Isfahan University of Medical Sciences, 24, 109. https://doi.org/10.4103/jrms.JRMS_641_19