Faktor genetik memberikan pengaruh besar terhadap ciri-ciri fisik, termasuk tinggi badan. Namun, sebenarnya, tinggi badan anak dipengaruhi oleh berbagai hal.

Jika anak Anda sulit tumbuh tinggi, mungkin ini penyebabnya.

Penyebab Anak Sulit Tumbuh Tinggi

Tidak Mendapatkan Cukup Kalori

Seperti dicatat oleh Cleveland Clinic, 90% kasus anak-anak yang pertumbuhan tingginya terganggu disebabkan karena tidak mendapatkan cukup kalori tubuh. Hal ini bisa terjadi misalnya ketika anak makan dalam jumlah yang terlalu sedikit atau tidak tertarik pada makan.

Anak memiliki kebutuhan kalori yang harus dicukupi setiap hari berdasarkan usianya. Menurut American Heart Association, berikut adalah kebutuhan kalori anak berdasarkan usianya:

• Usia 1 tahun membutuhkan 900 kcal/hari
• Usia 2-3 tahun membutuhkan 1.000 kcal/hari
• Usia 4-8 tahun membutuhkan 1.200 kcal/hari
• Usia 9-13 tahun membutuhkan 1.600 kcal/hari
• Usia 14-18 tahun membutuhkan 1.800 kcal/hari

Baca Juga: Bukan Melulu Makanan Tinggi Kalori, Inilah Penyebab Obesitas Pada Anak

Porsi Makan Kurang

Kebutuhan kalori anak tidak tercukupi salah satunya disebabkan porsi makan yang kurang. Hal ini bisa disebabkan karena faktor kemiskinan, susu yang terlalu encer, remaja yang menolak makanan karena takut gemuk atau anak-anak yang mengalami gangguan makan seperti anoreksia.

Adanya Masalah Mulut atau Saraf

Anak tidak mendapatkan pertumbuhan yang maksimal karena mungkin mengalami gangguan mulut dan juga saraf. Problem saraf seperti cerebral palsy misalnya dapat memengaruhi kemampuan mengunyah dan menelan makanan. Pada akhirnya, anak tidak mendapatkan cukup asupan kalori sesuai kebutuhan harian tubuh.

Muntah

Beberapa anak mungkin muntah lebih sering daripada anak seumurannya. Hal ini bisa disebabkan berbagai hal seperti refluks asam, gangguan saraf, mengalami gangguan pencernaan, diare dan problem kesehatan lainnya.

Mengalami Gangguan Pankreas

Gangguan pankreas mungkin dapat menyebabkan anak tidak dapat menambah berat dan tinggi badan sebagaimana mestinya. Dalam hal ini anak mungkin mengalami sakit perut terus-menerus, mual, muntah, penurunan berat badan, diare dan juga buang air besar yang berminyak.

Gangguan Tiroid pada Anak

Gangguan tiroid pada anak dapat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak, termasuk tinggi badan. Gangguan tiroid seperti hipotiroid atau hipertiroid sama-sama menyebabkan masalah pertumbuhan anak.

Tiroid berperan dalam proses metabolisme yang penting bagi pertumbuhan. Namun, bila ditangani dengan baik dan tepat waktu, maka anak-anak dengan gangguan tiroid dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.

Penyakit Jantung Bawaan

Penyakit jantung bawaan pada bayi dapat memengaruhi tinggi badannya di kemudian hari. Beberapa jenis penyakit jantung bawaan juga mungkin menyebabkan masalah di aliran darah yang kemudian memengaruhi pertumbuhan anak.

Selain itu, anak dengan penyakit jantung bawaan juga mungkin mengalami masalah dalam pengambilan oksigen yang juga memengaruhi pertumbuhan anak.

Baca Juga: Mengenal Kardiomiopati Postpartum, Salah Satu Gangguan Jantung Setelah Melahirkan

Kapan Perlu Khawatir Soal Pertumbuhan Tinggi Badan Anak?

Seperti dijelaskan di atas, ada banyak faktor yang memengaruhi pertumbuhan tinggi badan anak. Namun, Anda perlu mewaspadai beberapa tanda-tanda sebagai berikut:

• Anak terlihat memiliki bentuk fisik kerdil
• Anak terlihat tidak enerjik, sering mengalami sembelit, kulit kering, batang rambut kering, kesulitan menjaga suhu tubuh tetap hangat
• Adanya gangguan pada hormon pertumbuhan yang ditandai dengan wajah yang terlihat muda secara abnormal
• Sering mengalami gangguan buang air besar, ada darah di tinja, diare, sembelit, mual dan muntah

Anak Anda memiliki tanda-tanda seperti yang disebutkan di atas? Konsultasikan dengan dokter ahli melalui aplikasi AI Care.

Mau tahu informasi seputar kehamilan, menyusui, kesehatan wanita dan anak-anak? Cek di sini, ya!