Benarkah Kafein dapat Menurunkan Tingkat Kesuburan?

Benarkah Kafein dapat Menurunkan Tingkat Kesuburan?

Bagikan :


Kopi merupakan salah satu minuman favorit bagi masyarakat Indonesia. Khasiat kopi yang membuat tubuh terasa lebih berenergi dapat membuat minuman ini banyak digemari baik pria maupun wanita. Banyak orang yang memilih minum kopi untuk menghilangkan rasa lelah serta membuat tubuh dan pikiran tetap terjaga. Meskipun dapat membantu meningkatkan produktivitas, para ahli menyarankan untuk tidak mengonsumsi kopi secara berlebihan karena dapat memengaruhi kesuburan. Bagaimana faktanya?

Penelitian pengaruh kafein pada kesuburan

Hingga kini pengaruh konsumsi kafein pada kesuburan masih menjadi perdebatan di kalangan para ahli. Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa konsumsi dapat berpengaruh pada tingkat kesuburan seseorang namun para ahli belum bisa menjelaskan bagaimana hal tersebut dapat terjadi. Dilansir dari Very Well Family, pemikiran bahwa konsumsi kopi dapat memengaruhi kesuburan berawal dari penelitian di tahun 1988 yang mengungkapkan bahwa perempuan yang mengonsumsi secangkir kopi per hari cenderung mengalami kesulitan untuk hamil. Meskipun penelitian ini banyak dikutip dalam penelitian berikutnya, namun hingga kini belum ada penelitian yang memiliki hasil yang mirip atau sama dengan penelitian tersebut.

Sebuah penelitian di Denmark menyebutkan bahwa perempuan yang mengonsumsi kafein lebih dari 300 mg atau lebih dari 1 cangkir kopi per hari, tidak memiliki tingkat kesuburan yang berbeda dibanding perempuan yang tidak mengonsumsi kafein kurang dari 100 mg atau tidak mengonsumsi kopi sama sekali setiap harinya. Namun sebuah penelitian mengungkap risiko keguguran pada perempuan yang mengonsumsi kafein lebih dari satu cangkir per hari.

Sebuah penelitian lain yang dilakukan di tahun 2017 mencoba meneliti hubungan antara konsumsi kafein dan keberhasilan program hamil. Dalam penelitian tersebut terungkap bahwa perempuan yang minum kopi lebih dari 300 mg per hari meningkatkan risiko keguguran di awal kehamilan. Risiko keguguran juga akan meningkat ketika konsumsi kafein meningkat menjadi dua kali lipat (600 mg).

Faktor lain yang memengaruhi kesuburan

Hubungan antara konsumsi kafein dan tingkat kesuburan masih membutuhkan penelitian lebih lanjut. Salah satu kendala yang dihadapi dalam penelitian antara kafein dan kesuburan di antaranya adalah perbedaan dosis dan jenis kopi yang dikonsumsi responden. Selain itu, kendala lain dalam penelitian ini adalah apakah ketidaksuburan seseorang benar-benar dipengaruhi oleh kopi atau gaya hidup yang lain. Namun para ahli meyakini bahwa tingkat kesuburan manusia sangat kompleks dan bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk gaya hidup.

Dilansir dari Mayo Clinic, tingkat kesuburan pada perempuan dipengaruhi oleh banyak hal seperti usia, gangguan ovulasi, tersumbatnya tuba falopi, emdometriosis, dan kondisi medis lainnya. Selain konsumsi kafein, beberapa gaya hidup yang juga ikut berpengaruh di antaranya adalah:

  • Kebiasaan merokok 

Rokok bukan hanya dikaitkan dengan kerusakan paru-paru dan sistem pernapasan namun juga tingkat kesuburan. Merokok dapat mengurangi produksi sel telur dan sel telur menua sebelum waktunya, serta menyebabkan kerusakan DNA pada folikel ovarium.

  • Kebiasaan minum alkohol

Konsumsi alkohol pada laki-laki dan perempuan dapat meningkatkan risiko keguguran dan bayi lahir tidak sehat. Sedangkan pada pasangan yang sedang menjalani program kehamilan, konsumsi alkohol juga dapat memengaruhi keberhasilan program kehamilan.

  • Olahraga berlebihan

Terlalu banyak olahraga atau berolahraga terlalu berat juga dapat menekan hormon progesteron sehingga memengaruhi tingkat keberhasilan program hamil. Bagi pasangan yang sedang menjalani program hamil tidak disarankan untuk berolahraga melebihi 5 jam dalam seminggu.

  • Sering terpapar polusi

Polutan seperti debu, asap kendaraan dan zat-zat berbahaya lainnya juga berpengaruh pada kesuburan, baik pada pria maupun wanita.

Tingkat kesuburan seseorang dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, baik kondisi fisik maupun gaya hidup. Apabila Anda memiliki rencana untuk segera hamil, sebaiknya konsultasikan dengan dokter mengenai program hamil yang sesuai dan apa saja yang perlu dilakukan demi kelancaran program hamil tersebut.

Writer : Ratih AI Care
Editor :
  • dr Hanifa Rahma
Last Updated : Rabu, 12 April 2023 | 05:21

Gurevich, R (2020). Does Caffeine Affect Fertility?. Available from: https://www.verywellfamily.com/caffeine-and-fertility-1960253

Mayo Clinic Staff (2021). Infertility. Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/infertility/symptoms-causes/syc-20354317