Ibu hamil tentu sangat familiar dengan istilah morning sickness, yaitu kondisi mual-mual yang dialami pada masa kehamilan. Meskipun populer dengan istilah morning sickness, namun mual bisa terjadi kapan saja baik pagi, siang maupun malam. Apa sebenarnya penyebab morning sickness dan bagaimana mengatasinya?
Penyebab morning sickness pada ibu hamil
Hampir sekitar 50 persen wanita hamil akan mengalami mual atau morning sickness di awal kehamilan. Kondisi ini dikenal dengan nama hiperemesis gravidarum dan biasa terjadi di trimester pertama kehamilan. Namun, ada juga wanita yang mengalami mual-mual sepanjang kehamilan.
Penyebab morning sickness hingga kini belum dapat diketahui dengan pasti namun para ahli menduga hal ini disebabkan oleh perubahan hormon hCG yang terjadi di kehamilan usia 8 minggu. Saat hamil, plasenta melepas hormon hCG dalam darah yang berfungsi untuk menjaga kehamilan dan perkembangan janin. Selain itu, peningkatan hormon estrogen dan progesteron juga menyebabkan menurunnya kerja otot lambung sehingga mudah memicu mual dan muntah.
Selain perubahan hormon yang melonjak, beberapa kondisi yang menyebabkan morning sickness di antaranya adalah faktor genetik dan riwayat hiperemesis gravidarum, hamil kembar, stres saat hamil, kehamilan anggur, serta kehamilan pada bumil di atas usia 30 tahun.
Cara mengatasi morning sickness
Mual dan muntah saat hamil perlu diperhatikan terutama jika sangat hebat karena dapat berdampak pada kesehatan ibu hamil dan janin. Mual dan muntah yang berkelanjutan ini dapat menyebabkan gangguan kesehatan seperti dehidrasi, ketidakseimbangan elektrolit dan kekurangan vitamin B6 dan B12. Pada kasus morning sickness parah, kondisi ini juga dapat berisiko bayi lahir dengan berat badan rendah atau prematur.
Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi morning sicknes di rumah antara lain:
1. Istirahat yang cukup
Pada beberapa kasus, mual dapat diredakan dengan istirahat yang cukup. Kurang tidur umumnya dapat memicu muntah dan mual. Saat bangun tidur, bangkitlah dari posisi tidur secara perlahan. Setelah duduk, barulah bangun dan berdiri namun jangan terburu-buru.
2. Perbanyak minum air putih dan camilan
Perut kosong bisa memicu perasan mual dan muntah. Untuk menguranginya, Anda bisa mengonsumsi camilan sehat untuk mencegah perut kosong. Beberapa camilan sehat yang bisa dikonsumsi antara lain biskuit, roti gandum, buah seperti apel, melon dan kacang-kacangan. Jangan lupa untuk tetap memenuhi kebutuhan cairan 1,5-2 liter per hari dan kurangi konsumsi kafein.
3. Gunakan pakaian yang nyaman
Di awal kehamilan ketika perut belum mulai membesar umumnya ibu hamil belum mengenakan baju hamil. Namun, jika baju dirasa mulai sempit dan terasa menekan, maka sebaiknya gunakan baju hamil yang nyaman dan pakaian dalam yang longgar. Mengenakan baju hamil yang tepat rmembantu mengurangi tekanan di area perut sehingga dapat mengurangi mual.
4. Tenangkan pikiran
Anda bisa mencoba berbagai kegiatan untuk menenangkan pikiran seperti senam kehamilan atau yoga. Saat bersantai di rumah, Anda juga bisa menggunakan aromaterapi untuk membuat badan lebih rileks.
Writer: Ratih
Editor: dr. Benita Arini Kurniadi
Last updated: 16/09/2021