Tips Membesarkan Anak Tunggal

Ilustrasi anak yang tersenyum riang. Credits: Freepik.

ADS

287 x 220

Bagikan :


Pandangan umum tentang anak tunggal sering kali dipenuhi dengan mitos dan stereotipe yang tidak sepenuhnya akurat. Ada banyak pandangan yang salah tentang anak tunggal, seperti anak tunggal tumbuh sebagai anak yang manja karena seluruh perhatian orang tua  tercurahkan untuk dirinya, anak tunggal tumbuh sebagai anak yang egois, anak tunggal kurang dalam kemampuan sosial dan kemandirian, anak tunggal lebih sensitif secara emosional, dan lain sebagainya.

Penting untuk tidak menggeneralisir anak tunggal dengan stereotipe atau mitos yang tidak benar. Setiap anak memiliki sifat yang beragam serta berupa potensi untuk mengembangkan berbagai macam kemampuan, terlepas apakah anak tersebut memiliki saudara kandung atau tidak.

 

Tips Membesarkan Anak Tunggal

Anak tunggal umumnya menjadi satu-satunya fokus bagi orang tua baik dalam keuangan serta emosional. Selain itu, tidak anaknya saudara kandung mungkin bisa memengaruhi perkembangan kepribadian mereka, karena mereka tidak mengalami interaksi sosial yang dirasakan oleh anak lain dengan saudara kandungnya di rumah.

Ada beberapa tips yang bisa Anda lakukan untuk membantu membesarkan anak tunggal.

 

Mendorong interaksi sosial

Interaksi sosial memiliki peranan yang besar dalam perkembangan anak tunggal dan anak-anak secara umum. Dengan mengajaknya berinteraksi bersama anak-anak lain yang sebaya, anak tunggal dapat belajar bagaimana berkomunikasi, berbagi, berkolaborasi, membangun hubungan yang sehat serta mengatasi perasaan kesepian bila ada.

Menjadi contoh yang baik

Sebenarnya sama seperti anak lainnya, anak tunggal juga cenderung meniru perilaku yang dilihat di lingkungan, terutama orang tua atau tokoh penting dalam hidupnya. Melalui contoh tindakan dan perilaku sehari-hari, Anda bisa mengajarkan anak-anak tentang nilai-nilai penting seperti kejujuran, empati, kerja keras, tanggung jawab, dan penghargaan terhadap keberagaman.

Anda juga bisa menunjukkan keterampilan sosial yang baik dengan cara berkomunikasi dengan sopan dan efektif, mendengarkan penuh perhatian serta bekerja sama dalam tim dengan baik.

Baca Juga: Sindrom Anak Tunggal, Hanya Mitos atau Fakta?

Ajarkan anak-anak untuk melihat sisi lucu dalam situasi yang mungkin kurang menyenangkan atau kesalahan yang mereka buat. Ini bisa membantu mereka mengembangkan keterampilan mengatasi stres dan merasa lebih baik tentang diri mereka sendiri.

Salah satu cara terbaik untuk mengajari anak-anak tentang humor adalah dengan menunjukkan reaksi positif Anda terhadap lelucon dan situasi lucu, membaca anekdot ringan, atau menonton film lucu bersama. Senyum dan tertawalah bersama anak. Ketika Anda tertawa dan menunjukkan bahwa Anda menilai suatu hal lucu, mereka lebih mungkin menirunya.

Mengajarkan tanggung jawab

Terkadang orang tua memberikan perhatian ekstra pada anaknya. Namun, beberapa anak menjadi terlalu bergantung pada orang tua mereka dan membuat anak selalu meminta bantuan orang tua untuk hal-hal yang seharusnya mereka bisa kerjakan sendiri, seperti mengerjakan pekerjaan rumah.

Memberikan tanggung jawab kepada anak tunggal adalah langkah penting dalam membantu mereka mengembangkan kemandirian, keterampilan, dan tanggung jawab. Misalnya dengan:

  • Berbagi tugas rumah tangga
  • Merencanakan jadwal aktivitas harian
  • Mengajarkan bagaimana merapikan barang-barang pribadi mereka
  • Mengajarkan bagaimana mengelola uang saku
  • Melibatkan mereka dalam proyek-proyek sederhana di rumah
  • Memilih dan menyiapkan pakaian sendiri
  • Melibatkan anak dalam kegiatan-kegiatan di luar rumah seperti belanja bahan makanan
  • Mengatur waktu belajar
  • Mengajarkan anak agar bisa mengerjakan pekerjaan rumahnya sendiri

Menetapkan batasan

Sebagai anak tunggal yang mungkin banyak menghabiskan waktu bersama orang dewasa, bisa jadi hal ini membuat mereka berpikir bahwa mereka seperti orang dewasa. Hal yang tak kalah penting bagi orang tua adalah menetapkan batasan yang jelas hubungan antara orang tua dan anak. Meskipun penting untuk memberi suara pada anak, namun orang tua perlu menetapkan batasan yang jelas terkait keputusan-keputusan penting yang harus diambil orang tua.

Jelaskan pada anak dengan baik mengapa beberapa keputusan harus dibuat oleh orang tua, dan mengapa anak masih belum bisa memilih sendiri. Ajarkan anak tentang pentingnya batasan dalam hubungan dengan orang tua, bagaimana harus menghormati orang tua, tetapi juga membiarkan mereka mengungkapkan pendapat mereka dengan hormat.

Baca Juga: Kapan Anak Siap Ditinggal Sendiri di Rumah?

Tidak terlalu menuntut

Sangat pentung untuk tidak menuntut anak menjadi pribadi yang sempurna. Berikan mereka ruang untuk tumbuh, belajar, dan berkembang tanpa tekanan yang berlebihan. Beri pengakuan dan pujian atas usaha mereka, terlepas dari hasil akhirnya. Ini akan membantu anak merasa dihargai dan termotivasi.

Bicarakan tentang bagaimana upaya mereka dalam mengatasi tantangan dan mengembangkan keterampilan yang lebih penting daripada mencapai hasil yang sempurna. Ajarkan pula bahwa kegagalan adalah bagian alami dari belajar dan berkembang.

 

Terkadang membesarkan anak tunggal memang tidak mudah dan banyak tantangan. Apabila Anda mengalami kesulitan, Anda bisa meminta bantuan ahli baik dari psikolog anak maupun dokter anak. Anda juga bisa memanfaatkan layanan konsultasi kesehatan dengan mengunduh aplikasi Ai Care melalui App Store atau Play Store.

Mau tahu informasi seputar kehamilan, menyusui, kesehatan wanita dan anak-anak? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : Agatha Writer
Editor :
  • dr Hanifa Rahma
Last Updated : Kamis, 10 Agustus 2023 | 11:37

Susan Krauss Whitbourne, PhD, ABPP (2022). The Truth About Only Children. Available from: https://www.psychologytoday.com/us/blog/fulfillment-any-age/202204/the-truth-about-only-children 

Beth Sissons (2022). Is "only child syndrome" real?. Available from: https://www.medicalnewstoday.com/articles/only-child-syndrome 

Colleen Davis Gardephe (2022). 12 Tips for Raising an Only Child. Available from: https://www.parents.com/baby/development/sibling-issues/raising-an-only-child/