Para ahli mengatakan bahwa berhubungan intim selama kehamilan aman dilakukan. Namun, berhubungan intim seperti apa yang aman dan tidak berbahaya bagi ibu dan janin?
Berhubungan Intim di Trimester Pertama Kehamilan
Menurut penelitian, gairah seksual ibu hamil mungkin menurun di trimester pertama karena perubahan fisik yang dialaminya. Gejala kehamilan seperti mual, kelelahan, rasa takut akan infeksi atau rasa takut akan keguguran bisa memengaruhi gairah seksual.
Sebaliknya, beberapa wanita mungkin justru memiliki hasrat seksual yang tinggi. Di trimester pertama kehamilan, semua posisi seksual aman dilakukan namun Anda tetap perlu berhati-hati agar tidak berlebihan dan mengutamakan kenyamanan.
Baca Juga: Ketahui Penyebab Gatal di Area Genital Setelah Berhubungan Intim
Berhubungan Intim di Trimester Kedua Kehamilan
Hasrat seksual ibu hamil di trimester kedua juga bervariasi. Namun, selama tahap ini sebagian pasangan menemukan kembali kenyamanan berhubungan intim.
Berhubungan intim di trimester kedua kehamilan membantu Anda tetap aktif, meningkatkan suasana hati, meningkatkan ikatan dengan pasangan serta membantu mencapai orgasme dengan lebih baik. Karena ukuran perut yang mungkin sudah membesar, Anda perlu memilih posisi seksual yang aman seperti cowgirl style, side-lying position, atau women on top.
Berhubungan Intim di Trimester Ketiga Kehamilan
Di trimester ketiga kehamilan, ukuran perut telah makin besar sehingga pergerakan Anda makin terbatas. Aktivitas seksual secara keseluruhan makin menurun.
Karena Anda mungkin sudah kesulitan dan tidak nyaman dengan posisi on top, maka Anda disarankan menggunakan posisi side by side atau rear entry.
Penelitian menemukan bahwa ejakulasi di dalam mungkin menstimulasi kontraksi rahim, tetapi tidak menyebabkan persalinan.
Perlu dicatat bahwa seks oral aman dilakukan selama trimester kehamilan berapapun, namun pasangan perlu menghindari meniupkan udara ke dalam vagina ibu hamil karena dapat menyebabkan emboli udara. Emboli udara membentuk gelembung udara yang mungkin menyumbat pembuluh darah. Meskipun kasus ini jarang dilaporkan, emboli udara bisa mengancam nyawa ibu dan juga janin.
Baca Juga: Pendarahan Setelah Berhubungan Intim, Ketahui Penyebabnya
Kapan Sebaiknya Menghindari Hubungan Intim Selama Kehamilan
Tidak semua wanita hamil aman dan diperbolehkan berhubungan intim selama kehamilan. Ada beberapa kondisi yang menyebabkan Anda perlu menghindari hubungan intim selama kehamilan, di antaranya:
- Ketika ada masalah dengan serviks yang meningkatkan kemungkinan keguguran dan persalinan prematur
- Saat Anda hamil kembar
- Saat mengalami plasenta previa, yaitu di mana plasenta menutupi seluruh atau sebagian mulut rahim
- Saat mengalami inkompetensi serviks, yaitu leher rahim yang terbuka terlalu dini selama kehamilan
- Memiliki riwayat persalinan prematur
- Kehilangan banyak darah atau mengalami perdarahan yang tidak dapat dijelaskan
- Bocornya ketuban atau ketuban telah pecah yang dapat meningkatkan risiko infeksi bila melakukan hubungan intim
Sangatlah penting untuk berhubungan intim dengan menggunakan kondom untuk mencegah infeksi menular seksual. Diskusikan dengan dokter terkait keamanan melakukan aktivitas seksual selama kehamilan berdasarkan kondisi Anda.
Ingin mengetahui lebih lanjut mengenai kesehatan kehamilan atau mengalami gejala yang tidak biasa selama hamil? Konsultasikan dengan dokter melalui aplikasi Ai Care yang bisa diunduh di ponsel Anda.
Mau tahu informasi seputar kehamilan, menyusui, kesehatan wanita dan anak-anak? Cek di sini, ya!
- dr. Monica Salim