Vaksin Apa Saja yang Aman bagi Ibu Hamil?

Credit: Freepik

Bagikan :


Selama hamil, kondisi kesehatan ibu akan sangat berpengaruh terhadap perkembangan janin. Asupan nutrisi yang disantap oleh ibu hamil juga akan disalurkan ke janin melalui plasenta. Begitu pun jika ibu hamil mendapatkan vaksin, maka ibu bukan hanya melindungi dirinya sendiri tetapi juga memberi perlindungan bagi si kecil.

 

Pentingnya Imunisasi bagi Ibu Hamil

Imunisasi yang didapatkan ibu sebelum dan selama kehamilan berperan penting dalam menjaga kondisi kesehatan ibu hamil dan janin yang berada dalam kandungan. Dengan menerima vaksin, sistem kekebalan ibu akan membentuk antibodi terhadap penyakit tersebut. Perlindungan ini juga akan dirasakan manfaatnya bagi si kecil hingga ia mampu memperoleh vaksinasi untuk dirinya sendiri.

Idealnya, pemberian vaksin sebaiknya dilakukan sebelum ibu mendapatkan kehamilan. Namun, ada beberapa jenis vaksin yang tetap bisa diberikan pada ibu hamil. Vaksin yang aman bagi ibu hamil adalah vaksin yang berisi bakteri tidak aktif. Sebaliknya, vaksin yang berisi virus atau bakteri yang dilemahkan dapat memiliki risiko pada perkembangan janin.

 

Jenis-Jenis Imunisasi yang Aman bagi Ibu Hamil

Tidak semua vaksin aman diberikan bagi ibu hamil. Beberapa vaksin yang boleh diberikan pada ibu hamil antara lain:

1. Tetanus toksoid (Vaksin TT)

Vaksin tetanus toksoid (vaksin TT) berfungsi melindungi ibu hamil dari bahaya infeksi bakteri Clostridium tetani, bakteri penyebab tetanus. Pada ibu hamil, infeksi tetanus dapat terjadi karena proses persalinan menggunakan alat-alat yang tidak steril termasuk ketika memotong tali pusar.

Jika bayi terinfeksi tetanus melalui tali pusar yang tidak steril, hal ini dapat menyebabkan gangguan saraf pada bayi yang dapat mengakibatkan kematian.

2. Vaksin influenza

Penyakit influenza termasuk penyakit yang sudah umum terjadi di masyarakat Indonesia. Akibatnya, banyak yang meremehkan penyakit tersebut. Padahal, infeksi influenza pada ibu hamil dapat menyebabkan risiko persalinan prematur, berat badan bayi lahir rendah hingga menyebabkan kematian walaupun sangat jarang terjadi.

Vaksin influenza dapat diberikan sekali dalam setahun. Pemberian vaksin influenza pada ibu hamil juga dapat memberikan perlindungan pada bayi selama 6 bulan pertama kehidupannya.

3. Vaksin TDap (Difteri, Tetanus dan Pertusis)

Vaksin TDap digunakan untuk melindungi diri dari tetanus, difteri dan aselular pertusis. Vaksin ini memiliki manfaat yang sama dengan vaksin DTP namun memiliki komposisi antigen yang berbeda untuk menghadapi infeksi pertusis.

Dilansir Immunize, vaksin ini dianjurkan diberikan pada ibu hamil pada awal trimester akhir. Vaksin TDap ini dapat memberi perlindungan pada bayi dari batuk rejan hingga beberapa bulan pertama kelahirannya.

4. Vaksin pneumokokus

Vaksin pneumokokus melindungi Anda dari keparahan infeksi pneumokokus yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus pneumoniae. Infeksi pneumokokus dapat menyebabkan pneumonia, sepsis (infeksi darah) dan meningitis.

Dilansir dari NHS, vaksin pneumokokus aman untuk diberikan pada ibu hamil dan menyusui. Namun ibu hamil dianjurkan untuk menunggu hingga hari persalinan tiba untuk mendapat vaksin pneumokokus kecuali dokter menganjurkan untuk pemberian vaksin tersebut di masa kehamilan.

5. Vaksin meningokokus

Vaksin meningokokus berfungsi unuk melindungi diri Anda dari penyakit meningitis. Pada ibu hamil, komplikasi meningitis rentan meningkatkan risiko kelahiran prematur, keguguran dan infeksi serius pada bayi. Sebelum mendapatkan vaksin meningitis, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter mengenai dosis dan waktu pemberian vaksin.

6. Vaksin hepatitis A dan B

Dokter dapat menyarankan Anda untuk mendapat vaksin hepatitis A dan B di masa kehamilan jika Anda dianggap memiliki risiko tinggi rentan terkena hepatitis. Hepatitis merupakan infeksi hati serius yang dapat menyebabkan kerusakan hati dan meningkatkan risiko kanker hati. Pada ibu hamil infeksi virus hepatitis dapat menular pada janin yang dikandung.

7. Vaksin Covid-19

Ibu hamil berisiko mengalami sakit parah jika terinfeksi virus Covid-19. Pemberian vaksin Covid-19 pada ibu hamil dapat melindungi janin di dalam rahim setidaknya hingga 6 bulan. Karenanya, ibu hamil yang belum mendapatkan vaksin Covid-19 disarankan untuk segera melengkapi vaksin Covid-19. Jenis vaksin yang diperbolehkan untuk ibu hamil di antaranya Sinovac, Moderna, dan Pfizer.

 

Pemberian vaksin pada ibu hamil bukan hanya dapat melindungi ibu dari berbagai risiko penyakit, namun juga memberi kekebalan pada janin yang ada dalam kandungan. Sebelum mendapatkan vaksin, konsultasikan terlebih dahulu mengenai jenis vaksin yang aman untuk hamil dan kapan waktu pemberian vaksin yang tepat.

Mau tahu informasi seputar kehamilan, menyusui, kesehatan wanita dan anak-anak? Cek di sini, ya!

 

Writer : Ratih AI Care
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Kamis, 13 April 2023 | 12:53

March of Dimes. Vaccinations and Pregnancy. Available from: https://www.marchofdimes.org/pregnancy/vaccinations-and-pregnancy.aspx

Immunize. Vaccinations Needed During Pregnancy. Available from: https://www.immunize.org/catg.d/p4040.pdf

NHS. Vaccinations in Pregnancy. Available from: https://www.nhs.uk/pregnancy/keeping-well/vaccinations/

Mother to Baby. Tetanus, Diphtheria and Pertussis (Tdap) Vaccine. Available from: https://mothertobaby.org/fact-sheets/tetanus-diphtheria-pertussis-tdap-vaccine-pregnancy/

Mother to Baby. Meningococcal Disease (Bacterial Meningitis) Vaccine. Available from: https://mothertobaby.org/fact-sheets/meningococcal-disease-bacterial-meningitis-vaccine-pregnancy/

CDC. Vaccines During and After Pregnancy. Available from: https://www.cdc.gov/vaccines/pregnancy/vacc-during-after.html

 

NHS. Pneumococcal vaccine overview. Available from: https://www.nhs.uk/conditions/vaccinations/pneumococcal-vaccination/#