Definisi
Keganasan kelopak mata merupakan tumor ganas yang tumbuh pada kulit kelopak mata. Dari seluruh keganasan pada kulit, 5-10% terjadi pada kelopak mata. Tumor ganas dikelompokkan berdasarkan asal tumornya. Dari seluruh keganasan pada kelopak mata, 90% merupakan jenis karsinoma sel basal, sekitar 7% merupakan jenis karsinoma sel skuamosa, sekitar 3% merupakan jenis sebasea, dan <1% sisanya merupakan jenis keganasan lainnya.
Penyebab
Keganasan pada kelopak mata terjadi akibat ketidakmampuan sel untuk berhenti membelah diri. Ketidakmampuan ini pada umumnya terjadi akibat adanya mutasi, atau kerusakan pada gen, yang mengatur pembelahan sel. Mutasi ini dapat terjadi akibat adanya radiasi, misalnya oleh sinar ultraviolet B dari matahari, penuaan, merokok, paparan zat-zat beracun, dan virus. Mutasi gen ini dapat terjadi pada berbagai sel tubuh, di antaranya adalah sel-sel pada kulit. Sel yang seringkali menjadi asal dari keganasan pada kelopak mata adalah sel basal pada lapisan kulit. Sel basal memiliki fungsi utama sebagai sel yang akan membelah untuk menghasilkan sel-sel kulit baru. Selain sel basal, sel yang sering menjadi asal dari keganasan kelopak mata adalah sel skuamosa atau sel gepeng. Sel ini berbentuk pipih dan berfungsi untuk melapisi berbagai bagian tubuh, termasuk kulit. Selain pada sel kulit, keganasan juga dapat berasal dari kelenjar minyak (kelenjar sebasea) pada mata.
Faktor Risiko
Faktor risiko umum keganasan kelopak mata adalah penuaan, paparan terhadap radiasi seperti ultraviolet dari sinar matahari yang berkepanjangan, merokok, paparan zat beracun yang cukup sering, adanya bekas luka yang tidak sembuh dengan sempurna, serta penekanan sistem imun. Penekanan sistem imun misalnya dilakukan pada orang-orang yang baru saja menerima transplantasi organ. Infeksi virus seperti Human Papilloma Virus (HPV) dan Human Immunodeficiency Virus (HIV) dapat meningkatkan risiko keganasan pada kelopak mata. Selain itu, ada beberapa kondisi yang membuat seseorang menjadi rentan mengalami mutasi pada sel kulitnya, seperti xeroderma pigmentosum, yaitu sebuah kondisi yang menyebabkan kulit sangat sensitif terhadap paparan sinar matahari. Kondisi lainnya dapat berupa actinic keratosis, yaitu bagian kulit yang kering, pecah-pecah, dan bersisik akibat paparan sinar matahari bertahun-tahun. Kondisi albino dapat pula menjadi faktor risiko keganasan pada kelopak mata, karena pada albino, kulit tidak memiliki pigmen melanin yang berfungsi untuk melindungi sel-sel kulit dari radiasi. Orang-orang yang berkulit terang juga memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami keganasan kelopak mata dibandingkan dengan orang yang berkulit gelap.
Gejala
Gejala yang umum dikeluhkan pada keganasan kelopak mata adalah adanya benjolan pada kelopak mata yang mudah berdarah, luka yang tidak kunjung sembuh, kulit bersisik, nyeri atau kebas pada bagian kulit yang mengalami keganasan, serta rontoknya bulu mata (madarosis). Benjolan atau luka yang ada dapat meluas dengan cepat. Benjolan lebih sering muncul pada kelopak mata bawah karena lebih banyak terpapar sinar matahari. Pada keganasan akibat kelenjar minyak, biasanya gejala yang muncul adalah adanya penebalan kulit kelopak mata berwarna kekuningan. Selain itu, gejala dapat berupa pembengkakan kelopak mata yang tidak kunjung sembuh, yang dapat disertai dengan peradangan konjungtiva (lapisan tipis yang melapisi bagian putih mata) dan kelopak mata bagian dalam.
Diagnosis
Sebelum mendiagnosis keganasan pada kelopak mata, dokter dapat melakukan pemeriksaan pada mata berupa gerak dari kelopak mata dan pergerakan bola mata. Hal ini diperlukan untuk mencari perluasan keganasan ke dalam rongga orbita (ruang yang ditempati oleh mata dan struktur-struktur di sekitarnya seperti otot, saraf, dan jaringan ikat). Dokter juga akan memeriksa bagian luar mata untuk mencari adanya kerontokan pada bulu mata (madarosis) dan pelebaran pembuluh darah dekat permukaan kulit (telangiektasis). Dokter juga akan membalikkan kelopak mata untuk melihat adanya perluasan keganasan ke konjungtiva pada bagian dalam kelopak mata. Dokter juga akan melakukan pemeriksaan kelenjar getah bening untuk menentukan perluasan keganasan.
Pemeriksaan utama yang dibutuhkan untuk menentukan jenis keganasan adalah biopsi. Biopsi adalah pengambilan jaringan. Pada kasus keganasan, biopsi dilakukan pada bagian kelopak mata yang diduga mengalami keganasan. Biopsi jaringan kulit kelopak mata merupakan pemeriksaan baku emas untuk menegakkan diagnosis keganasan, karena dengan biopsi, sel asal keganasan dapat dilihat di bawah mikroskop. Dokter juga akan melakukan pemeriksaan imunohistokimia, yang bertujuan untuk menentukan tipe-tipe sel pada keganasan yang dapat memengaruhi terapi.
Selanjutnya, ukuran tumor, perluasan baik ke jaringan sekitar dan kelenjar getah bening, serta hasil biopsi akan digunakan untuk menentukan stadium keganasan. Stadium ini dapat digunakan sebagai pertimbangan terapi dan perkiraan sembuh dan sakit kembali.
Tata Laksana
Tata laksana keganasan kelopak mata utamanya adalah untuk mengontrol pertumbuhan sel yang rusak agar tidak meluas ke jaringan sekitarnya. Tata laksana ini akan sangat tergantung kepada jenis keganasan. Namun, pada umumnya, terapi dapat menggunakan obat ataupun pembedahan. Pada karsinoma sel basal, obat oles dapat diberikan untuk menghancurkan tumor, namun terkadang tidak seefektif pembedahan. Pembedahan yang dapat dilakukan bertujuan untuk mengangkat tumor. Pada karsinoma sebasea, terapi utama adalah pembedahan untuk mengangkat jaringan tumor.
Sementara itu, terapi pada karsinoma sel skuamosa lebih beragam. Krioterapi atau penggunaan nitrogen cair untuk membekukan sel tumor dapat menjadi alternatif pada keganasan yang lebih jinak. Terapi lainnya untuk jenis yang lebih jinak dapat berupa terapi fotodinamik, yang menggunakan obat yang membuat tumor lebih sensitif terhadap cahaya, kemudian tumor akan disinari cahaya dan diberikan oksigen agar hancur. Terapi radiasi dapat pula dilakukan jika pasien terlalu berisiko untuk dioperasi. Pembedahan bertujuan untuk mengangkat tumor, namun dapat dilakukan dengan memberikan cangkok kulit agar kulit pada daerah tersebut dapat tumbuh dengan normal kembali. Terapi dengan obat oles juga dapat diberikan pada beberapa kasus lainnya. Jika keganasan sudah meluas ke daerah lain pada tubuh, terapi yang tersisa adalah kemoterapi, yaitu terapi menggunakan obat-obatan yang akan bekerja pada seluruh tubuh.
Komplikasi
Seluruh keganasan pada kelopak mata memiliki risiko untuk muncul kembali. Semakin besar ukuran awal, semakin luas jangkauan keganasan, semakin buruk kemungkinannya untuk sembuh dan semakin tinggi pula risikonya untuk muncul kembali. Pada stadium yang tinggi, karsinoma sebasea dapat berisiko menyebabkan kematian. Sementara itu, karsinoma sel basal dan sel skuamosa dapat diprediksi lebih baik.
Pencegahan
Pencegahan utama pada keganasan kelopak mata adalah penggunaan pelindung kulit saat beraktivitas di luar. Pelindung kulit pada mata dapat berupa kacamata hitam atau produk tabir surya yang dioleskan pada kelopak mata. Selain itu, kebiasaan merokok dan minum alkohol juga sebaiknya dihindari karena dapat meningkatkan risiko keganasan.
Kapan Harus ke Dokter?
Jika Anda melihat adanya benjolan, pembengkakan, atau bintitan pada mata yang tidak kunjung sembuh, berkonsultasilah pada dokter. Hal ini perlu dilakukan lebih cepat apabila benjolan tersebut mudah berdarah, atau disertai dengan gejala seperti mata merah, kelopak mata turun, dan kesulitan menggerakkan bola mata.
Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Nadia Opmalina