Laserasi Duktus Lakrimal

Laserasi Duktus Lakrimal

Bagikan :


Definisi

Laserasi duktus lakrimal yaitu kerusakan pada sistem saluran air mata akibat trauma fisik mendadak, baik secara langsung maupun tidak langsung yang juga dapat mengenai kelopak mata (laserasi palpebra). Banyak jenis trauma pada wajah yang dapat menyebabkan kerusakan pada sistem saluran kelenjar air mata. 

Penyebab

Laserasi duktus lakrimal dapat disebabkan oleh trauma langsung atau trauma tidak langsung. Trauma langsung yang mengenai bagian lakrimal dapat disebabkan oleh trauma berat seperti kaca, gantungan jas, pisau, gigitan anjing, cakaran kucing, kuku tangan, atau benda tajam lainnya. Trauma tidak langsung disebabkan oleh trauma tumpul yang mengenai daerah sekitar mata seperti pukulan pada wajah, senjata tumpul, atau benda tumpul.

Faktor Risiko

Sebagian besar cedera terjadi pada anak-anak atau dewasa muda. Pasien di bawah usia 4 tahun lebih rentan terhadap cedera gigitan anjing di wajah. Cedera akibat senjata baik tajam maupun tumpul serta trauma akibat benturan benda-benda tertentu, cenderung lebih sering terjadi pada orang dewasa muda. Faktor risiko lainnya, yaitu jenis kelamin. Laki-laki lebih sering terkena trauma duktus lakrimal daripada perempuan dan anak laki-laki lebih besar kemungkinan mengalami luka gigitan anjing di wajah daripada anak perempuan. Pria muda lebih banyak terlibat pertengkaran fisik daripada wanita muda.

Selain itu, faktor risiko juga bisa muncul dari lingkungan, paparan berbagai aktivitas, hewan, atau benda dapat meningkatkan risiko trauma. Pekerjaan yang berhubungan dengan benda-benda yang dapat masuk ke mata, pekerjaan sebagai petinju, juga merupakan penyebab paling umum trauma duktus lakrimal. Pada beberapa kasus, trauma lahir juga dapat menjadi salah satu faktor risiko laserasi duktus lakrimal.

Gejala

Untuk mengetahui gambaran klinis sejauh mana cedera ditimbulkan, kemungkinan kerusakan bola mata, tingkat kontaminasi, dan risiko masuknya benda asing ke dalam bola mata perlu diketahui mekanisme cedera, proyeksi objek dari luka menuju cedera intrakranial sampai studi pencitraan perlu dilakukan. Ruptur bola mata dan luka lain dari trauma okular harus diatasi dengan segera atau kurang dari 48 jam. Gejalanya dapat kemerahan pada bagian putih dari mata, perdarahan, terdapat luka, penurunan penglihatan, penurunan lapang pandang.

 

Diagnosis

Untuk menegakkan diagnosis, dapat dilakukan wawancara mendalam mengenai mekanisme trauma, trauma tumpul atau tajam, kekuatan cedera, benda asing (ini paling sering terjadi pada anak-anak), apakah terdapat cedera kepala, fraktur tulang maksilofasial, fraktur orbita,

Pemeriksaan diagnostik secara komprehensif juga perlu dilakukan untuk menegakkan diagnosis, yaitu pemeriksaan lapang pandang, kemudian pemeriksaan dengan menggunakan slit lamp dan funduskopi untuk melihat apakah terjadi kerusakan di dalam mata atau tidak. Pada anak-anak pemeriksaan ini mungkin memerlukan pembiusan secara umum. Bila terdapat luka penetrasi (luka tembus) walaupun kecil, harus diwaspadai terjadi juga penetrasi pada bola mata. Keadaan luka pada kelopak mata harus benar-benar diperhatikan karena keadaan tersebut akan menentukan jenis Teknik operasi. Derajat luka serta ada tidaknya jaringan yang hilang juga harus diperkirakan luasnya. Tes anel adalah tes yang dilakukan untuk melihat patensi atau ketiadaan obstruksi pada duktus lakrimalis. Tes anel apabila terjadi kebocoran pada cairan yang disuntikkan maka kemungkinan besar terjadi laserasi pada saluran lakrimalis.

Pemeriksaan penunjang seperti rontgen mata dan CT scan juga dapat dilakukan. Pemeriksaan rontgen mata dan CT scan harus dilakukan jika diduga suatu fraktur atau terdapatnya benda asing di dalam mata. Sebaiknya dilakukan dokumentasi terhadap luka yang terjadi serta kerusakan baik pada kelopak mata maupun bola mata.

Tata Laksana

Perbaikan luka pada laserasi duktus lakrimal harus dilakukan sesegera mungkin dalam waktu 48 jam. Penatalaksanaan pasien dengan laserasi lakrimal dibagi menjadi dua yaitu pemberian obat-obatan dan terapi pembedahan. Seseorang yang mengalami leaserasi duktus lakrimal perlu diberikan suntikan pencegahan tetanus apabila diduga adanya kontaminasi. Profilaksis atau pencegahan rabies dengan imunisasi aktif maupun pasif mungkin diperlukan dalam laserasi duktus lakrimal akibat gigitan anjing. Obat-obatan jenis antibiotik juga dapat diberikan pasca operasi. 

Terapi pembedahan dilakukan pada pasien yang kooperatif. Pada operasi tersebut dapat dilakukan pembiusan lokal atau umum. Jika luka nya besar dan terdapat kerusakan jaringan yang cukup luas serta melibatkan tulang, maka perlu dilakukan pembiusan umum. Teknik pembedahan untuk penyakit ini beragam dan bergantung pada sejauh mana cedera dan struktur yang terlibat. Prinsip utama yang dalam menentukan tatalaksana adalah sebagai pelindung mata, kemudian fungsinya dan akhirnya kosmetik. Dalam banyak kasus, sejumlah teknik rekonstruksi digabungkan untuk mencapai hasil yang maksimal. Tingkat penyembuhan laserasi duktus lakrimal ini sangat tergantung pada luas laserasi, lokasi, serta ketebalan jaringan yang rusak.

Komplikasi

Komplikasi yang dapat timbul dari laserasi duktus lakrimal, seperti konjungtivitis bakterial, abrasi kornea berulang, entropion atau ektropion sikatrikal, epifora (jumlah air mata yang berlebihan) kronis, keratitis (infeksi kornea), selanjutnya komplikasi dapat terjadi akibat teknik pembedahan yang buruk, terutama dalam hal penutupan luka dapat berupa jaringan parut, fibrosis, deformitas kelopak mata, dapat juga komplikasi akibat penyembuhan luka yang buruk, infeksi, rusaknya sistem nasolakrimal.

Pencegahan

Pencegahan laserasi duktus lakrimal dapat dilakukan dengan menggunakan pelindung mata ketika beraktivitas atau ditempat kerja yang memiliki risiko cedera mata tinggi, terutama ketika berhadapan dengan benda yang berisiko menimbulkan trauma. Menghindarkan atau mengawasi dengan ketat anak-anak terutama yang berusia kurang dari 4 tahun dari hewan seperti anjing, kucing untuk menghindari potensi tergigit atau tercakar. Selain itu, sebaiknya juga dapat menjauhkan benda-benda tajam dari jangkauan anak kecil.

Kapan Harus ke Dokter

Segera periksakan mata Anda ke dokter mata apabila terdapat gejala penglihatan berkurang mendadak, mata merah, nyeri, berair secara berlebihan, berdarah, riwayat terkena benda asing, dan terdapat luka di sekitar mata.

 

Untuk informasi seputar penyakit lainnya silakan kunjungi tautan ini ya!

Writer : dr Vega Audina
Editor :
  • dr Ayu Munawaroh, MKK
Last Updated : Minggu, 16 April 2023 | 16:56

 Canalicular Laceration (Trauma) - EyeWiki [Internet]. Eyewiki.aao.org. 2021 

Sadiq MA, Corkin F, Mantagos IS. Eyelid Lacerations Due to Dog Bite in Children. J Pediatr Ophthalmol Strabismus. 2015. 9:1-4

Ho, Thomas, and Vickie Lee. "National survey on the management of lacrimal canalicular injury in the United Kingdom." Clinical & experimental ophthalmology 34.1 (2006): 39-43.

Ann P. Murchison P. A Practical Approach to Canalicular Lacerations. Reviewofophthalmology.com. 2021