Gula adalah bahan yang sering digunakan dalam makanan dan minuman sehari-hari, baik saat memasak, membuat kopi, teh, kue, atau berbagai hidangan lainnya.

Gula memberikan rasa manis yang menyenangkan. Meskipun tampak tidak berbahaya, konsumsi gula berlebihan dapat menyebabkan kecanduan yang berdampak buruk bagi kesehatan. Pelajari lebih lanjut bagaimana gula bisa menyebabkan kecanduan, tanda-tanda yang perlu diwaspadai, dan cara mengatasinya.

Bagaimana Gula Menyebabkan Kecanduan?

Banyak orang tidak menyadari bahwa gula dapat menimbulkan efek mirip kecanduan zat berbahaya. Ketika dikonsumsi, gula merangsang pelepasan dopamin, senyawa kimia yang berperan dalam menciptakan perasaan senang. Dopamin yang dilepaskan akibat konsumsi gula membuat seseorang ingin mengulang perasaan positif tersebut.

Seiring waktu, otak menjadi terbiasa dengan stimulasi ini, sehingga timbul keinginan untuk terus mengonsumsi makanan manis lebih banyak demi merasakan kebahagiaan yang sama.

Baca Juga: Gemar Minuman Manis Kekinian, Waspada Penyakit Liver

Tanda-Tanda Kecanduan Gula

Gejala kecanduan gula bisa berbeda-beda pada setiap orang, namun secara umum, beberapa tanda yang sering muncul antara lain:

• Keinginan kuat untuk makan atau minum yang manis, bahkan setelah makan makanan yang lain.
• Dorongan untuk makan makanan manis meskipun tidak lapar, yang menandakan tubuh terbiasa dengan peningkatan energi cepat yang diberikan oleh gula.
• Kebiasaan makan makanan manis secara berlebihan.
• Merasa lelah atau kembung akibat lonjakan gula darah yang cepat.
• Perubahan suasana hati seperti kecemasan, mudah tersinggung, hingga depresi.
• Mengonsumsi makanan manis untuk mengatasi emosi.
• Menyembunyikan atau berbohong tentang seberapa banyak gula yang telah dikonsumsi.
• Berusaha keras mencari makanan atau minuman manis secara berlebihan.
• Mengalami gejala withdrawal saat mengurangi atau berhenti mengonsumsi gula, seperti sakit kepala ringan, kelelahan, mual, kebingungan, atau kesulitan fokus.

Baca Juga: Cara Mengurangi Asupan Gula dari Makanan Sehari-Hari

Cara Mengatasi Kecanduan Gula

Kecanduan dan konsumsi gula berlebih dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan jangka panjang, seperti obesitas, penyakit jantung, diabetes tipe 2, dan kerusakan gigi. Untuk mengatasi kecanduan gula, berikut adalah beberapa langkah yang bisa dilakukan:

Mengurangi secara bertahap

Berhenti mengonsumsi gula secara mendadak dapat membuat tubuh "kaget" sehingga mengalami gejala seperti pusing atau lelah. Sebaiknya, kurangi konsumsi gula secara perlahan dengan mengganti makanan manis dengan alternatif yang lebih sehat seperti buah-buahan.

Perbanyak konsumsi serat dan protein

Serat dan protein berperan penting dalam menjaga kadar gula darah tetap stabil dan mencegah lonjakan energi yang dapat memicu keinginan mengonsumsi gula. Untuk itu, sebaiknya perbanyak konsumsi kacang-kacangan, sayuran, dan daging tanpa lemak, yang dapat membantu mengurangi keinginan untuk makan makanan manis.

Minum cukup air putih

Sering kali, rasa lapar atau keinginan makan manis disebabkan oleh dehidrasi. Sebelum memilih makanan manis, pastikan Anda sudah minum cukup air untuk menghindari rasa lapar yang sebenarnya disebabkan oleh kekurangan cairan.

Kelola stres dengan baik

Stres atau tekanan tidak selalu harus diatasi dengan makanan atau minuman manis. Anda bisa mengelola stres dengan cara lain seperti meditasi, yoga, atau aktivitas fisik, yang jauh lebih bermanfaat dan berdampak positif bagi kesehatan jangka panjang.

Menghindari stok makanan manis di rumah

Menghindari godaan merupakan langkah penting dalam mengatasi kecanduan gula. Sebaiknya, hindari menyimpan stok makanan atau minuman manis di rumah, sehingga Anda bisa mengurangi kemungkinan mengonsumsinya.

Kecanduan gula adalah suatu hal yang nyata dan dapat berdampak negatif bagi kesehatan jangka panjang. Konsultasikan dengan dokter apabila Anda merasa memiliki gejala kecanduan gula. Anda juga bisa memanfaatkan layanan konsultasi kesehatan pada aplikasi Ai Care dengan mengunduhnya melalui App Store atau Play Store.

Mau tahu informasi seputar penyakit lainya? Cek di sini, yah!