Cacar monyet adalah penyakit endemik dari Afrika Barat dan Afrika Tengah, yang disebabkan oleh infeksi virus human monkeypox (MPXV) orthopoxvirus dari famili poxviridae. Pada awalnya penyakit ini diderita oleh hewan, kemudian menular ke manusia dan menyebar dari manusia ke manusia.
Infeksi cacar monyet menyebar melalui kontak erat dengan hewan atau manusia yang terinfeksi atau benda yang terkontaminasi virus. Hingga saat ini belum diketahui berapa lama tepatnya cacar monyet dapat menular dari manusia ke manusia lain.
Seperti Apa Gejala Cacar Monyet?
Gejala cacar monyet bisa beragam antara orang yang satu dan yang lain. Beberapa orang memiliki gejala ringan, namun beberapa lainnya mengalami gejala berat yang bahkan memerlukan perawatan di fasilitas kesehatan.
Gejala cacar monyet di antaranya:
- Adanya ruam atau lesi kulit
- Demam
- Menggigil
- Kelelahan
- Sakit kepala
- Nyeri otot
- Sakit punggung
- Pembengkakan kelenjar getah bening (di leher, ketiak atau selangkangan)
Ciri-Ciri Ruam Cacar Monyet
Ruam atau lesi kulit pada cacar monyet biasanya baru muncul antara 1-3 hari setelah demam. Ruam ini akan berkembang dari bintik merah seperti cacar, lepuh berisi cairan bening, lepuh berisi nanah, lepuhan kemudian mengeras menjadi keropeng lalu rontok.
Menurut CDC, ruam atau lesi kulit pada cacar monyet memiliki ciri-ciri dan karakteristik tersendiri, diantaranya:
- Lesi terlihat padat dan kenyal
- Selama menjadi wabah global lesi seringkali ditemukan di area genital, anorektal, atau di area mulut
- Ruam atau lesi tidak muncul pada permukaan telapak tangan maupun kaki
- Lesi bisa muncul secara berkelompok atau tunggal
- Lesi terasa sangat sakit hingga fase penyembuhan dan terbentuknya keropeng
- Demam dan gejala prodromal lainnya (menggigil, pembengkakan kelenjar getah bening, nyeri otot, dan nyeri kepala) bisa muncul sebelum ruam atau sesudah ruam terbentuk, atau bahkan tidak muncul sama sekali
- Gejala seperti gangguan pernapasan juga dapat menyertai cacar monyet
Pada masa inkubasi sekitar 3-17 hari, Anda mungkin tidak akan merasakan gejala apapun. Kemudian gejalanya dapat berkembang dalam 2-4 minggu.
Ruam pada cacar monyet terdapat 4 tahapan, yang masing-masing tahapan berlangsung sekitar 1 hingga 2 hari. Tahapannya adalah sebagai berikut:
- Makula - lesi datar
- Papula - lesi tampak menonjol (benjolan)
- Vesikel - benjolan yang berisi cairan bening
- Pustula - benjolan yang meradang dan berisi nanah
Bolehkah Memencet Ruam/Lesi Cacar Monyet?
Jawabannya adalah tidak. Lesi cacar monyet cukup keras namun Anda tetap tidak disarankan untuk memencet lesi cacar monyet. Anda juga sebaiknya tidak menggaruk benjolan atau keropeng walau terasa sangat gatal dan sakit, karena justru dapat menyebabkannya menular ke bagian tubuh lain atau menular ke orang lain.
Tips Perawatan Terhadap Ruam/Lesi Cacar Monyet
Menurut CDC, ada beberapa cara yang disarankan untuk merawat ruam atau lesi cacar monyet, di antaranya:
- Untuk meredakan nyeri akibat lesi cacar monyet, Anda bisa mengonsumsi pereda nyeri seperti ibuprofen
- Untuk mengatasi ruam atau lesi di rongga mulut Anda bisa berkumur air garam setidaknya empat kali dalam sehari
- Gunakan gel yang mengandung benzocaine/lidocaine untuk meredakan nyerinya
- Gunakan losion calamine atau petroleum jelly untuk meredakan rasa gatalnya
- Anda juga disarankan berendam air hangat yang telah dicampur dengan oatmeal atau produk antiseptik untuk meredakan gatal
- Untuk lesi atau ruam yang muncul di area genital, Anda bisa membilasnya dengan povidone-iodine yang dapat menenangkan rasa nyeri dan gatalnya
- Segera cuci tangan dengan sabun dan air bersih setelah melakukan kontak dengan ruam atau lesi
Jika Anda melakukan kontak erat dengan orang yang terinfeksi cacar monyet, maka pantau diri dengan cermat selama 21 hari sejak terakhir kali terpapar. Lakukan isolasi diri dan segera hubungi fasilitas layanan kesehatan apabila ada gejala yang mulai dirasakan.
Selama waktu isolasi, jaga kebersihan tangan, batasi kontak dengan orang lain, gunakan masker medis, jangan berbagi peralatan makan, handuk dan tidur di tempat terpisah.
Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Nadia Opmalina
Claire Wolters (2022). What Does a Monkeypox Rash Look Like?. Available from: https://www.verywellhealth.com/what-does-monkeypox-rash-look-like-6455411
CDC (2022). Monkeypox symptoms. Available from: https://www.cdc.gov/poxvirus/monkeypox/symptoms/index.html
CDC (2022). Key Characteristics for Identifying Monkeypox. Available from: https://www.cdc.gov/poxvirus/monkeypox/clinicians/clinical-recognition.html
R. Manuhutu (2022). Frequently Asked Questions (FAQ) Monkeypox. Available from: https://infeksiemerging.kemkes.go.id/situasi-infeksi-emerging/frequently-asked-questions-faq-monkeypox
UPK Kemenkes (2022). Cacar Monyet Ditetapkan Sebagai Darurat Kesehatan Internasional. Available from: https://upk.kemkes.go.id/new/cacar-monyet-ditetapkan-sebagai-darurat-kesehatan-internasional
CDC (2022). What to Do If You Are Sick. Available from: https://www.cdc.gov/poxvirus/monkeypox/if-sick/what-to-do.html