Mata Juling (Strabismus)

Mata Juling (Strabismus)

Bagikan :


Definisi

Strabismus atau juling adalah ketika mata tidak sejajar dan melihat ke arah yang berbeda. Satu mata mungkin melihat lurus ke depan, sementara mata lainnya berputar ke dalam, ke luar, ke atas, atau ke bawah. Strabismus biasanya terjadi pada bayi dan anak-anak, terutama di usia tiga tahun. Namun, orang dewasa juga dapat mengalami kondisi ini.

Mata dapat bergerak karena ada otot yang menggerakkan. Terdapat enam otot mata yang berperan pada gerak mata. Satu otot menggerakkan mata ke kanan dan satu otot menggerakkan mata ke kiri. Empat otot lainnya menggerakkan mata ke atas, ke bawah, dan ke masing-masing sudut. Untuk fokus pada satu gambar, keenam otot mata harus bekerja sama.

Kedua mata harus mengarah ke tempat yang sama untuk melihat dengan benar. Sehingga, kondisi strabismus akan menimbulkan gangguan penglihatan. Jika mata terletak sejajar selama masa kanak-kanak, penglihatan akan berkembang dengan baik. Tetapi jika mata tidak sejajar dalam waktu lama, kondisi yang disebut ambliopia dapat berkembang. Ambliopia adalah ketika mata yang tidak sejajar mengalami penurunan penglihatan dan lebih lemah dibanding mata yang sejajar.

 

Penyebab

Untuk mensejajarkan kedua mata pada satu fokus, semua otot mata harus bekerja sama. Pada strabismus, masalah yang terjadi dapat berasal dari otot mata, saraf yang mempersarafi otot mata, atau otak sebagai pusat kontrol pergerakan mata. Sehingga, anak dengan strabismus mungkin juga memiliki gangguan yang mempengaruhi otaknya. Beberapa gangguan di otak, antara lain:

  • Palsi serebral (lumpuh otak, gangguan gerakan dan koordinasi tubuh)
  • Sindrom Down
  • Hidrosefalus (penumpukan cairan di otak)
  • Tumor otak
  • Lahir prematur

Kondisi katarak (kekeruhan pada lensa mata) dan cedera mata juga dapat menyebabkan strabismus.

Pada orang dewasa, orang dengan strabismus biasanya memiliki penyakit lain yang mempengaruhi otot mata, seperti:

  • Diabetes, penyakit tiroid, myasthenia gravis, tumor otak, atau stroke
  • Kecelakaan atau cedera kepala
  • Kerusakan otot mata yang di dapat setelah menjalani operasi mata

 

Faktor Risiko

Faktor risiko berkembangnya strabismus antara lain:

  • Riwayat keluarga. Pasien yang memiliki orang tua atau saudara kandung dengan strabismus akan lebih berpeluang mengalami strabismus
  • Gangguan refraksi. Orang dengan penglihatan jarak jauh yang lebih jelas (hiperopia), jika tidak dikoreksi dapat timbul gangguan strabismus

 

Gejala

Pada penglihatan yang normal, kedua mata mengarah ke tempat yang sama. Otak kita menggabungkan dua gambar dari mata menjadi satu gambar tiga dimensi. Inilah yang membuat kita dapat mengetahui seberapa dekat atau jauh sesuatu dari kita.

Ketika mata tidak sejajar, otak akan menerima dua gambar yang berbeda. Pada awalnya, hal ini akan menyebabkan pandangan ganda pada penderita. Namun lama kelamaan, otak akan belajar mengabaikan gambar dari mata yang tidak sejajar. Jika tidak segera ditangani, mata yang tidak sejajar akan menjadi lebih lemah dan mengalami mata malas.

Beberapa tanda strabismus pada anak antara lain mata melihat ke arah yang berbeda pada saat yang bersamaan, kedua mata tidak bergerak bersama, anak menutup satu mata atau memiringkan kepala saat melihat suatu objek, anak menyipitkan satu mata saat berada di bawah sinar matahari yang cerah, serta persepsi tiga dimensi yang buruk.

Berdasarkan arah belok mata, strabismus dibedakan menjadi:

  • Esotropia, yaitu mata berbelok ke dalam (mendekati hidung)
  • Exotropia, yaitu mata berbelok ke luar (menjauhi hidung)
  • Hypertropia, yaitu mata berbelok ke atas
  • Hypotropia, yaitu mata berbelok ke bawah

Pada orang dewasa, tanda dan gejala yang muncul mirip dengan strabismus pada anak. Tanda yang paling jelas adalah mata tampak tidak sejajar. Tanda dan gejala lainnya meliputi:

  • Merasa seperti ada sesuatu yang menarik di sekitar mata 
  • Perubahan penglihatan, seperti penglihatan ganda, penglihatan kabur, kesulitan membaca, atau kehilangan persepsi tiga dimensi
  • Terus-menerus memiringkan atau memutar kepala untuk melihat gambar dengan jelas

Ada kondisi lain yang mirip dengan strabismus, yaitu pseudostrabismus atau juling palsu. Pseudostrabismus adalah mata anak terlihat juling, padahal sebenarnya letaknya sejajar. Kondisi ini sering terjadi saat anak berusia kurang dari satu tahun. Biasanya terjadi jika anak memiliki hidung lebar dan rata atau lipatan kulit di kelopak mata bagian dalam. Tampilan mata juling akan hilang setelah wajah anak bertumbuh.

Cara membedakan strabismus dengan pseudostrabismus adalah dengan mengarahkan cahaya ke mata anak. Jika pantulan cahaya sejajar pada kedua pupil mata (bagian tengah mata), berarti anak hanya mengalami pseudostrabismus. Sedangkan jika pantulan cahaya salah satu mata berada di luar pupil, anak tersebut mengalami strabismus. Anak dapat melihat dengan baik pada pseudostrabismus, namun tidak pada strabismus.

 

Diagnosis

Dokter mata dapat menegakkan diagnosis strabismus melalui beberapa pemeriksaan, meliputi:  

  • Riwayat kesehatan pasien. Dokter akan menanyakan tanda dan gejala yang dialami pasien, masalah kesehatan lainnya, obat-obatan yang dikonsumsi, atau faktor lingkungan yang berperan
  • Ketajaman penglihatan. Dokter mata akan mengukur ketajaman penglihatan untuk mengetahui seberapa besar penglihatan yang terganggu
  • Refraksi. Dokter akan menentukan kekuatan lensa yang sesuai untuk mengoreksi gangguan refraksi yang ada
  • Tes kesejajaran dan fokus. Dokter akan memeriksa seberapa baik fokus, gerak, dan kerjasama kedua mata pasien
  • Pemeriksaan kesehatan mata secara menyeluruh, dari bagian luar hingga dalam mata untuk menyingkirkan masalah mata lainnya yang berkaitan dengan timbulnya strabismus

 

Tata Laksana

Dokter dapat merekomendasikan satu atau lebih jenis perawatan strabismus tergantung pada usia dan kesejajaran mata anak. Bayi dan anak-anak yang sangat kecil dengan mata esotropia dapat dilakukan pembedahan atau menggunakan kacamata. Operasi pada otot mata akan membantu menyelaraskan mata dan memungkinkan penglihatan yang lebih baik.

Anak-anak di atas 2 tahun dengan esotropia, biasanya akan diresepkan kacamata khusus untuk membantu fokus dan meluruskan mata. Terkadang lensa prisma juga dapat digunakan untuk membantu fokus. Prisma adalah lensa bening berbentuk baji yang membiaskan sinar cahaya. Prisma dapat dilekatkan pada kacamata atau dibuat sebagai bagian dari lensa. Lensa spesial pada prisma yang lebih tebal pada satu sisi akan membiaskan cahaya dan mengurangi mata untuk berbelok ke arah yang salah saat sedang fokus melihat objek.

Menutup atau mengaburkan mata yang sejajar dan lebih kuat dapat disarankan untuk membantu memperkuat mata yang tidak sejajar dan lebih lemah. Anak akan diberikan penutup mata atau menggunakan obat tetes mata untuk mengaburkan penglihatan. Hal ini akan memaksa anak untuk menggunakan mata yang lebih lemah dan membantu memperkuatnya perlahan-lahan.

Anak akan diajarkan untuk melakukan latihan otot mata tertentu untuk membantu memfokuskan kedua mata. Jika kacamata, prisma, penutup mata, atau latihan mata tidak membantu, operasi dapat dilakukan.

Operasi Strabismus

Pembedahan dilakukan untuk memperbaiki kesejajaran mata anak. Anak akan dibius umum agar dapat tertidur sepenuhnya. Lalu dokter mata akan membuat sayatan kecil pada jaringan yang menutupi mata untuk mencapai otot mata. Otot-otot tersebut kemudian diposisikan ulang untuk membantu mata melihat ke arah yang sejajar. Tindakan ini dapat dilakukan pada satu atau kedua mata. Pada beberapa anak, mungkin diperlukan operasi kedua. Setelah operasi, sebagian besar anak dapat kembali beraktivitas dalam beberapa hari.

Operasi strabismus merupakan cara yang aman dan efektif untuk mengobati ketidaksimetrisan mata. Namun, operasi tidak dapat menggantikan perawatan lainnya seperti penggunaan kacamata ataupun penutup mata jika dokter merekomendasikannya juga. Beberapa jenis perawatan mata dapat dilakukan secara bersamaan untuk memperkuat otot mata anak dan menjaga agar tetap sejajar. Pada orang dewasa, penanganan strabismus hampir sama dengan kasus pada anak, yaitu meliputi latihan otot mata, menggunakan kacamata prisma, dan operasi.

 

Komplikasi

Strabismus yang tidak ditangani dengan segera dapat menimbulkan komplikasi ambliopia, yaitu mata yang tidak sejajar akan mengalami penurunan penglihatan dan lebih lemah dibanding mata yang sehat.

 

Pencegahan

Strabismus tidak dapat dicegah. Komplikasi dapat dicegah jika strabismus terdeteksi lebih awal. Usia minimum anak perlu melakukan skrining kesehatan mata adalah 6 bulan dan diulang lagi pada 3-5 tahun.

 

Kapan Harus ke Dokter?

Jika Anda menemukan tanda dan gejala strabismus pada anak atau keluarga Anda, segera konsultasi ke dokter mata untuk pemeriksaan mata lengkap.

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

Writer : dr Aprilia Dwi Iriani
Editor :
  • dr Ayu Munawaroh, MKK
Last Updated : Minggu, 16 April 2023 | 21:38