Diplopia

Diplopia
Diplopia atau pandangan ganda (double vision) merupakan keluhan subjektif seperti melihat dua gambar pada waktu yang bersamaan

Bagikan :


Definisi

Diplopia atau pandangan ganda (double vision) merupakan keluhan subjektif seperti melihat dua gambar pada waktu yang bersamaan. Kondisi ini bukan merupakan penyakit/diagnosis, melainkan sebuah gejala dari penyakit lain. Mengidentifikasi dan mengobati penyakit yang menyebabkan diplopia dapat membantu mengembalikan penglihatan dan mencegah gejala diplopia berulang kembali.

Terdapat dua jenis diplopia, yaitu diplopia monokular dan diplopia binokular. Untuk menentukan tipe diplopia mana yang sedang Anda alami, Anda dapat melakukan pemeriksaan yang sederhana. Ketika Anda sedang mengalami pandangan ganda, coba tutup salah satu mata Anda. Jika pandangan ganda masih menghilang ketika sedang menutup salah satu mata, kondisi Anda disebut diplopia binokular. Pada diplopia monokular, pandangan ganda akan hilang ketika mata yang 'sakit' ditutup dan akan kembali jika mata yang sehat ditutup. Diplopia monokular disebabkan oleh masalah pada salah satu mata Anda. Masalah yang berasal dari mata, otak, dan saraf yang mempersarafi mata Anda menyebabkan diplopia binokular. Setelah dokter Anda menentukan tipe diplopia yang sedang Anda alami, dokter Anda akan mencari tahu penyebab kondisi tersebut.

Diplopia merupakan keluhan yang umum terjadi di poliklinik maupun emergensi. Studi melaporkan 805000 kasus diplopia pada poliklinik dan 50000 kasus diplopia pada emergensi di Amerika Serikat. Walaupun kondisi diplopia dapat menyebabkan panik, namun dari hanya 16% kasus diplopia yang memiliki penyakit dasar yang mengancam jiwa.

 

Penyebab

Terdapat banyak kondisi dari mata, lensa, otot, saraf, dan otak yang dapat menyebabkan diplopia.

  • Pada kornea, katarak, keratoconus, infeksi, perlukaan, dan mata kering dapat menyebabkan diplopia.
  • Pada otot, diplopia dapat disebabkan oleh penyakit imun seperti Myasthenia gravis dan Grave's disease.
  • Pada sistem saraf, multiple sclerosis, Guillain-Barre syndrome, dan diabetes dapat mengganggu penglihatan, salah satunya menyebabkan diplopia. 
  • Pada otak, stroke, aneurisma, tumor, trauma kepala, dan migrain dapat menyebabkan diplopia.

 

Diplopia Monokular

Penyebab diplopia monokular berasal dari salah satu mata dan lebih jarang dibandingkan diplopia binokular. Pasien dengan diplopia monokular umumnya melaporkan adanya gambaran yang sangat jelas disertai dengan gambaran yang lebih buram. Penyebab dari diplopia, antara lain:

  • Astigmatisma berat, disebabkan oleh kelengkungan kornea yang kurang baik dan tidak teratur, sehingga menyebabkan pandangan buram dan pandangan ganda
  • Perubahan struktur kornea (keratoconus), masalah penglihatan mata terjadi ketika kornea menipis dan menonjol ke depan. Penonjolan ini dapat menyebabkan pandangan ganda, pandangan buram, dan nyeri ketika melihat cahaya (fotosensitivitas). Perlukaan dan pembengkakan kornea (edema kornea) juga dapat menyebabkan perubahan penglihatan.
  • Katarak, lensa yang ada pada mata Anda harusnya jernih, namun jika Anda mengalami katarak, lensa tersebut menjadi tidak jernih lagi. Perubahan ini dapat menyebabkan mata buram dan pandangan ganda
  • Mata kering, mata Anda secara konstan memproduksi air mata untuk melembabkan mata. Jika air mata tersebut berkurang atau pembentukannya terganggu, Anda akan merasakan sensasi perih, gatal, dan perubahan pada penglihatan Anda.
  • Pterigium, yaitu adanya selaput putih yang tidak normal pada mata.

 

Diplopia Binokular

Jika Anda mengalami diplopia binokular, pandangan ganda Anda tidak akan menghilang sekalipun Anda telah menutup salah satu mata. Hal tersebut disebabkan oleh:

  • Kerusakan saraf, saraf mata yang berfungsi menghubungkan mata dengan otak mengalami peradangan
  • Diabetes, diabetes dapat merusak saraf, termasuk saraf mata sehingga menyebabkan gangguan penglihatan, salah satunya diplopia
  • Lumpuh saraf, kelumpuhan saraf otak yang berfungsi untuk pergerakan bola mata dapat mengganggu penglihatan Anda. Penyebab dari kelumpuhan saraf ini adalah diabetes dan tekanan darah tinggi
  • Myasthenia gravis merupakan penyakit kondisi imun yang mempengaruhi komunikasi antara saraf dan otot pada seluruh tubuh. Pada mata, hal ini dapat menyebabkan mata mudah lelah dan pandangan ganda
  • Graves's disease, penyakit sistem imun yang disebabkan oleh tingginya aktivitas tiroid. Sekitar 30% penderita penyakit grave's mengalami gangguan penglihatan
  • Strabismus, penyakit dasar yang menyebabkan pandangan ganda paling sering pada anak. Otot pada mata mengalami kerusakan sehingga terhambat untuk bekerja secara bersamaan. Hal ini dapat menyebabkan berbagai jenis gangguan penglihatan, termasuk pandangan ganda dan kebutaan permanen. 

 

Faktor Risiko

  • Pasien berusia lebih dari 50 tahun memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami kelumpuhan saraf otak.
  • Memiliki penyakit vaskular, seperti hipertensi dan diabetes.
  • Memiliki penyakit imun, seperti Myasthenia gravis dan Grave's disease.
  • Mengalami astigmatisme berat.

 

Gejala

Jika Anda mengalami diplopia, Anda juga dapat merasakan beberapa gejala berikut:

  • Salah satu mata tidak segaris (bersilangan).
  • Nyeri ketika menggerakkan mata.
  • Nyeri di sekitar bola mata, seperti pelipis dan alis.
  • Nyeri kepala.
  • Mual.
  • Kelemahan pada mata Anda atau bagian tubuh Anda yang lain.
  • Kelopak mata turun.

 

Diagnosis

Dokter akan menentukan apakah kondisi Anda merupakan diplopia binokular atau monokular. Dokter juga akan menanyakan mengenai kapan awal Anda mengeluhkan diplopia, riwayat trauma kepala, kapan diplopia muncul–sepanjang hari atau setiap hari, dan apakah keluhan ini terjadi pada salah satu mata atau kedua mata saja. Dokter akan melakukan pemeriksaan lapang pandang dan gerak bola mata untuk menentukan keterlibatan otot mata Anda.

Pemeriksaan lanjutan yang diperlukan untuk menemukan penyakit yang mendasari diplopia adalah CT scan dan MRI. Dokter Anda dapat melakukan pemeriksaan lain untuk melihat kondisi tubuh Anda secara keseluruhan, seperti darah lengkap, pemeriksaan dengan slit lamp, dan pemeriksaan gula darah.

 

Tata Laksana

Terapi Medis

  • Menggunakan lensa tambahan untuk mengoreksi gangguan mata (fresnel prism).
  • Eye patch atau penutup mata pada salah satu mata.
  • Latihan orthoptic untuk mencegah mata lelah.

 

Operasi

Jika terjadi strabismus atau keterlibatan otot mata, dokter Anda dapat menyarankan untuk melakukan operasi.

 

Aktivitas dan Evaluasi Lanjutan

Jika Anda mengalami diplopia, Anda tidak diperbolehkan untuk menyetir atau mengoperasikan mesin hingga penglihatan Anda kembali normal atau Anda dapat melihat dengan jelas dengan eye cover pada salah satu mata. Anda perlu memeriksakan diri kembali ke dokter untuk evaluasi lebih lanjut.

 

Komplikasi

Komplikasi dari diplopia, baik monokular maupun binokular, dapat menyebabkan mual dan vertigo akibat adanya gangguan penglihatan. Sebagian besar yang lain mengalami mata lelah dan sensitivitas terhadap cahaya serta suara. Kondisi mengancam jiwa lainnya seperti infeksi dan tumor otak dapat menyebabkan pandangan ganda, namun kondisi ini lebih jarang terjadi. Pada anak, diplopia dapat menyebabkan ambliopia atau mata malas.

 

Pencegahan

Diplopia tidak dapat dicegah, namun beberapa penyakit dasar dari diplopia dapat dicegah. Gunakan seat belt dan kacamata pelindung ketika Anda melakukan aktivitas yang dapat melukai mata Anda, seperti olahraga dan bekerja. Jika Anda memiliki diabetes, kontrol gula darah Anda untuk mencegah kerusakan saraf.

 

Kapan Harus ke Dokter?

Kondisi pandangan ganda harus dievaluasi oleh dokter untuk menentukan penyakit dasarnya. Pandangan ganda merupakan tanda adanya gangguan pada mata, otak, atau sistem saraf Anda. Kondisi ini umumnya membutuhkan evaluasi yang lengkap untuk menentukan dan mengobati penyakit dasarnya. Pada sebagian besar kasus, kondisi ini merupakan kondisi yang dapat diobati. Namun, perubahan dan gangguan penglihatan yang tiba-tiba membutuhkan pertolongan medis segera. Beberapa kondisi lain dapat menyebabkan kebutaan permanen dan kondisi mengancam jiwa. Jika Anda mengalami pandangan ganda disertai dengan nyeri kepala hebat, segera periksakan diri Anda ke fasilitas kesehatan terdekat.

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

Writer : Tannia Sembiring S Ked
Editor :
  • dr Ayu Munawaroh, MKK
Last Updated : Sabtu, 15 April 2023 | 13:42

Marcin J. (2017). What causes diplopia (double vision)?. Healthline. Retrieved 13 November 2021, from https://www.healthline.com/health/diplopia.

Najem K, Margolin E. Diplopia. [Updated 2021 Aug 22]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK441905/

Selthman W. (2020). Diplopia (Double Vision). WebMD. Retrieved 13 November 2021, from https://www.webmd.com/eye-health/double-vision-diplopia-causes-symptoms-diagnosis-treatment

Dudee J. (2019). Diplopia (Double Vision) Treatment & Management. Medscape. Retrieved 13 November 2021, from https://emedicine.medscape.com/article/1214490-treatment#d6