Servikalgia

Servikalgia
Nyeri leher merupakan keluhan yang sering terjadi akibat postur yang kurang baik.

Bagikan :


Definisi

Servikalgia adalah sebutan yang digunakan untuk mendeskripsikan rasa nyeri atau tidak nyaman pada leher, terutama di sisi belakang atau samping. Kata lain yang sering digunakan adalah lumbago, untuk mendeskripsikan sensasi tidak nyaman pada punggung. 

Nyeri leher merupakan keluhan yang sering terjadi akibat postur yang kurang baik, seperti akibat terlalu lama menunduk. Menurut ahli, hampir semua orang yang berusia 65 tahun mengalami satu episode servikalgia. Data lain menunjukkan bahwa prevalensi kejadian servikalgia pada manusia mencapai sekitar 40–70%. Servikalgia lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pria.

Pada kondisi tertentu, nyeri leher juga merupakan gejala yang disebabkan oleh infeksi yang lebih serius. Hal ini terjadi jika nyeri leher diikuti oleh hilangnya sensasi pada tangan dan atau disertai kejang atau demam. Jika Anda mengalami hal tersebut, segera konsultasikan ke dokter.

 

Penyebab

Leher Anda merupakan organ yang fleksibel yang berfungsi menopang kepala. Karena itu, leher memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami cedera atau kondisi yang menyebabkan nyeri dan membatasi pergerakannya. Penyebab-penyebab tersebut antara lain:

  • Otot teregang. Regangan otot disebabkan oleh posisi yang kurang baik dalam waktu lama, menyebabkan otot-otot leher perlu menyeimbangkan leher dan teregang terus-menerus. Hal ini dapat menimbulkan nyeri pada leher.
  • Sendi kaku. Seperti sendi pada organ yang lain, sendi pada leher juga dapat mengalami osteoartritis. Osteoartritis merupakan rusaknya bantalan antara dua tulang. Osteoartritis pada leher menyebabkan otot tulang leher bergesekan satu sama lain dan menjadi nyeri ketika bergerak.
  • Saraf terjepit. Saraf yang terjepit akibat herniasi nukleus pulposus (HNP) dapat menyebabkan tekanan pada saraf yang keluar dari sumsum tulang belakang.
  • Kecelakaan. Kecelakaan lalu lintas dapat menyebabkan gerakan kepala ke depan dan ke belakang secara spontan dan cepat, sehingga dapat memicu adanya regangan otot dan nyeri.
  • Penyakit lain. Penyakit lain seperti artritis reumatoid, meningitis, atau keganasan dapat menyebabkan nyeri leher.

 

Faktor Risiko

Beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan mengalami servikalgia, antara lain:

  • Berhubungan dengan tempat kerja. Desain workspace yang kurang baik dapat menyebabkan posisi leher tidak nyaman
  • Menggunakan bantal tinggi
  • Kondisi psikososial yang dapat meningkatkan risiko mengalami servikalgia kronis, antara lain:
    • Memiliki ansietas (kecemasan) dan depresi
    • Sangat khawatir mengenai nyeri lehernya
    • Kurang menerima kondisi nyeri leher yang dialami
    • Masalah psikososial lain, seperti pekerjaan dan keluarga

 

Gejala

Gejala dari servikalgia antara lain adalah:

  • Nyeri yang diperberat oleh postur leher yang menetap untuk sementara waktu, seperti ketika menyetir atau ketika bekerja di depan komputer
  • Nyeri yang dipicu oleh pergerakan leher
  • Rasa tertekan dan berat pada leher
  • Sulit menggerakkan kepala
  • Nyeri kepala
  • Telinga berdenging

Servikalgia dapat terasa berat dan intens, namun umumnya ceservikalgia muncul di tempat yang sama di mana ceservikalgia selalu muncul. 

 

Diagnosis

Dokter akan mengumpulkan data perjalanan penyakit Anda dengan menanyakan keluhan, sejak kapan keluhan muncul, progresivitas penyakit, dan pengobatan apa yang telah dilakukan untuk mengatasi keluhan tersebut. Dokter juga akan memastikan ada atau tidaknya gejala penyerta lain seperti demam, kelemahan pada lengan atau tungkai, dan wajah tidak simetris untuk menyingkirkan kemungkinan lain dari servikalgia melalui pemeriksaan fisik neurologis (saraf).

Jika diperlukan, dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang lain seperti X-ray, CT-scan, atau MRI. Hal ini bertujuan untuk mencari adanya saraf terjepit, fraktur (patah tulang) kecil, atau jaringan sekitarnya. 

 

Tata Laksana

Servikalgia umumnya dapat merespon baik dengan perawatan sederhana di rumah selama dua hingga tiga minggu. Jika nyeri leher Anda tetap berlangsung tanpa bukti adanya penyakit lain, Anda dapat melakukan pilihan pengobatan lainnya seperti:

  • Terapi postur yang dilakukan dengan terapis terlatih untuk membenahi posisi postur tubuh, kelurusan leher, dan penguatan otot-otot leher.
  • Transcutaneous electrical nerve stimulation (TENS) dengan menempelkan elektroda pada bagian leher yang mengalami nyeri.
  • Traksi menggunakan beban. Latihan ini perlu dilakukan di bawah pengawasan profesional.
  • Imobilisasi sementara. Neck collar dapat digunakan untuk membantu memposisikan leher Anda dengan baik. Jangan menggunakan neck collar tanpa berkonsultasi dengan dokter.
  • Injeksi steroid. Jika dibutuhkan, dokter akan memberikan injeksi steroid pada pangkal saraf untuk mengurangi rasa nyeri.
  • Operasi. Pada beberapa kondisi tertentu yang tidak respon terhadap pengobatan di atas, operasi dibutuhkan untuk melepaskan jepitan saraf.

 

Perawatan diri di Rumah

  • Anda dapat mengonsumsi obat-obatan pereda nyeri seperti parasetamol atau ibuprofen sebanyak maksimal 3-4 tablet dalam jarak 6-8 jam. Pastikan Anda mengonsumsi makanan sebelum mengonsumsi ibuprofen.
  • Gunakan pereda nyeri dalam bentuk gel pada leher Anda atau menggunakan kompres hangat selama 10 menit. Pastikan kompres tidak terlalu panas agar tidak membakar kulit Anda.
  • Perbaiki postur Anda. Jangan duduk dengan membungkuk atau posisi dagu lebih maju ke depan. Hal ini dapat memicu nyeri pada leher Anda.
  • Gunakan bantal yang tidak terlalu tinggi dan padat.
  • Tetap lakukan aktivitas olahraga Anda seperti biasa.
  • Lakukan latihan untuk leher Anda. Lakukan gerakan-gerakan di bawah ini dengan perlahan. Ulangi setiap gerakan sebanyak 10 kali setiap 1-2 jam. Jangan putar leher Anda karena dapat menyebabkan nyeri yang berkelanjutan. Anda dapat mengonsumsi obat-obatan pereda nyeri terlebih dahulu sebelum melakukan latihan ini sehingga Anda menjadi lebih nyaman dalam bergerak. Latihan ini dilakukan dengan cara:
    • Mendongakkan kepala ke atas
    • Menggerakan kepala ke bawah
    • Menengok ke samping kanan serta kiri
    • Memutar bahu, menggerakan bahu ke atas dan ke bawah

 

Komplikasi

Servikalgia dapat membaik dalam beberapa hari dengan obat pereda nyeri dan latihan menggerakkan leher seperti di atas. Namun, pada beberapa kondisi, servikalgia dapat mengganggu aktivitas karena nyeri dapat bersifat hilang-timbul dalam beberapa waktu.

 

Pencegahan

Anda dapat mencegah servikalgia dengan cara-cara berikut:

  • Ketika tidur, pastikan kepala dan badan Anda berada pada tinggi yang sama
  • Gunakan kasur yang tidak terlalu empuk
  • Duduk dengan tegak, relaksasikan leher dan punggung Anda setelah bekerja, dan kembali duduk dengan tegak
  • Jangan posisikan leher Anda pada posisi yang sama untuk waktu yang lama, gerakkan leher Anda sesekali
  • Tidur dengan posisi yang baik. Hindari tidur tengkurap. Posisikan leher Anda sejajar dengan seluruh tubuh Anda
  • Perbaiki area kerja Anda, sehingga monitor berada sejajar dengan mata Anda
  • Berhenti merokok. Rokok dapat meningkatkan risiko mengalami nyeri leher

 

Kapan Harus ke Dokter?

Umumnya, nyeri leher atau servikalgia dapat membaik dengan perawatan di rumah. Namun, jika kondisi nyeri leher masih berlangsung dalam kurun waktu yang cukup lama, nyeri memberat, tidak mereda dengan konsumsi antinyeri (parasetamol dan ibuprofen), menyebabkan kekhawatiran tertentu, disertai dengan gejala lain seperti rasa baal atau kesemutan, tangan yang menjadi dingin. Segera periksakan diri Anda ke fasilitas kesehatan terdekat. Kondisi ini bisa merupakan tanda dari penyakit lain yang lebih serius.

 

Ingin tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : Tannia Sembiring S Ked
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Minggu, 16 April 2023 | 23:21