Separation Anxiety

Separation Anxiety

Bagikan :


Definisi

Separation anxiety (kecemasan terhadap perpisahan) merupakan kondisi ketika seseorang takut dipisahkan dari orang terdekat, atau bahkan hewan peliharaan tertentu. Separation anxiety termasuk dalam tahap perkembangan normal pada bayi dan balita berusia antara 8 dan 12 bulan, dan biasanya menghilang sekitar usia 2 tahun. Anak pada usia ini belum mengerti bahwa ketika orang tua pergi, mereka masih ada di dekatnya dan akan kembali lagi.

Pada beberapa kasus, separation anxiety adalah tanda dari suatu kondisi yang lebih serius dan dikenal sebagai separation anxiety disorder (gangguan kecemasan terhadap perpisahan). Pada gangguan ini, kecemasan anak tampak lebih intens atau berkepanjangan, dan dapat mengganggu aktivitas di sekolah atau kegiatan sehari-hari lainnya atau terjadi serangan panik atau masalah kejiwaan lainnya. Gangguan ini paling sering berkaitan dengan kecemasan anak terhadap orang tuanya, tetapi bisa juga berhubungan dengan pengasuh terdekat lainnya.

Pada kasus yang lebih jarang, separation anxiety juga dapat terjadi pada remaja dan orang dewasa, dan menyebabkan masalah yang signifikan ketika meninggalkan rumah atau pergi bekerja.

 

Penyebab

Penyebab pasti timbulnya separation anxiety pada seseorang belum diketahui dengan jelas. Terkadang, separation anxiety dapat dipicu oleh masalah dalam kehidupan yang menyebabkan terjadinya perpisahan dengan orang yang dicintai. Faktor genetik juga dapat berperan dalam berkembangnya gangguan tersebut.

Pada orang dewasa, separation anxiety dapat berasal dari orang tua, pasangan, atau anak yang pindah. Kecemasan mereka mungkin juga terkait dengan kondisi kesehatan mental lain yang mendasarinya, seperti delusi dari gangguan psikotik, atau ketakutan akan perubahan yang berkaitan dengan gangguan spektrum autisme.

 

Faktor Risiko

Separation anxiety paling sering dimulai pada masa kanak-kanak, tetapi dapat juga berlanjut hingga masa remaja dan terkadang hingga dewasa. Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko separation anxiety, yaitu:

  • Masalah dalam kehidupan (stres) atau kehilangan yang mengakibatkan perpisahan, seperti orang yang dicintai sakit, meninggal, atau bercerai, kehilangan hewan peliharaan tercinta, perceraian orang tua, pindah rumah atau pindah ke sekolah baru
  • Masalah temperamen tertentu, sehingga mereka lebih rentan menderita gangguan kecemasan daripada orang lain
  • Riwayat keluarga, termasuk kerabat sedarah yang memiliki masalah dengan kecemasan atau gangguan kecemasan dan depresi, menunjukkan bahwa sifat-sifat tersebut dapat diwariskan
  • Masalah lingkungan, seperti mengalami beberapa jenis bencana yang menyebabkan perpisahan
  • Berkepribadian pemalu
  • Status sosial ekonomi rendah
  • Memiliki orang tua yang terlalu protektif
  • Kurangnya interaksi dengan orang tua, atau sering terjadi konflik pertengkaran pada orang tua
  • Memiliki masalah berteman dengan anak-anak sebaya
  • Memiliki gangguan mental lain, seperti gangguan obsesif kompulsif (OCD), fobia sosial, gangguan panik, atau agorafobia (takut keluar rumah)
  • Berjenis kelamin perempuan
  • Memiliki riwayat peristiwa traumatis pada masa kanak-kanak, seperti pelecehan
  • Faktor selama kehamilan, seperti ibu merokok, konsumsi alkohol selama kehamilan, dan berat badan bayi lahir rendah

 

Gejala

Gejala-gejala dari separation anxiety mungkin meliputi hal-hal berikut:

  • Kecemasan berulang dan berlebihan ketika berada jauh dari rumah atau orang yang dicintai
  • Kekhawatiran yang konstan dan berlebihan tentang kehilangan orang tua atau orang yang dicintai karena suatu penyakit atau bencana
  • Kekhawatiran terus-menerus bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi, seperti hilang atau diculik sehingga menyebabkan perpisahan dengan orang tua atau orang lain yang dicintai
  • Menolak untuk pergi jauh dari rumah karena takut berpisah
  • Tidak ingin sendirian di rumah dan tanpa orang tua atau orang tersayang lainnya di rumah
  • Keengganan atau menolak untuk tidur jauh dari rumah tanpa orang tua atau orang terdekat lainnya
  • Mimpi buruk berulang tentang perpisahan
  • Gejala fisik, seperti sakit kepala, sakit perut, atau gejala lain ketika akan berpisah dengan orang tua atau orang terkasih lainnya
  • Selalu berpegang dan berdekatan dengan orang tua
  • Menangis yang ekstrim atau mengamuk ketika akan berpisah dengan orang terdekat
  • Menolak untuk pergi ke sekolah
  • Prestasi di sekolah yang buruk
  • Tidak dapat berinteraksi secara sehat dengan anak-anak lain yang sebaya
  • Menolak untuk tidur sendiri

 

Diagnosis

Dalam mendiagnosis separation anxiety, dokter akan mulai dengan melakukan wawancara pada orang tua atau pengasuh anak untuk menanyakan gejala-gejala yang dialami. Jika ditemukan gejala yang mengarah ke separation anxiety, dokter akan menanyakan riwayat kesehatan anak Anda secara lengkap dan melakukan pemeriksaan fisik, dengan mengamati langsung sikap dan perilaku anak Anda.

Meskipun tidak ada pemeriksaan laboratorium yang secara khusus dapat mendiagnosis separation anxiety, dokter dapat menggunakan berbagai pemeriksaan, seperti tes darah dan tindakan laboratorium lainnya, untuk menyingkirkan penyakit fisik atau efek samping obat sebagai penyebab timbulnya gejala. Berikut beberapa kriteria yang digunakan dalam mendiagnosis separation anxiety:

  • Kecemasan yang tidak biasa ketika dipisahkan dari seseorang atau hewan peliharaan
  • Kekhawatiran berlebihan bahwa orang lain akan dicelakai jika ditinggalkan sendirian
  • Meningkatnya ketakutan dan kekhawatiran berlebih terhadap kesendirian
  • Mengalami gejala fisik ketika anak tahu akan segera berpisah dari orang lain
  • Merasa perlu tahu keberadaan pasangan atau orang yang dicintai setiap saat

Gejala-gejala ini dapat berlangsung selama 6 bulan atau lebih pada orang dewasa dan dapat menyebabkan penderita mengalami tekanan yang signifikan. Tekanan tersebut dapat memengaruhi fungsi sosial, pekerjaan, atau akademik.

 

Tatalaksana

Sebagian besar kasus separation anxiety yang ringan tidak memerlukan perawatan medis. Dalam kasus yang lebih parah, atau ketika anak menolak untuk pergi ke sekolah, pengobatan mungkin diperlukan. Tujuan tatalaksana adalah untuk mengurangi kecemasan pada anak, mengembangkan rasa aman pada anak dan pengasuh, dan mendidik anak dan keluarga/pengasuh tentang perlunya perpisahan alami. Tatalaksana yang diberikan dapat berupa:

Terapi perilaku kognitif (Cognitive Behavioral Therapy-CBT)

Juga dikenal sebagai terapi berbicara, merupakan bentuk utama pengobatan untuk separation anxiety. Fokusnya adalah untuk membantu anak menangani perpisahan dari pengasuhnya tanpa pemisahan yang menyebabkan penderitaan atau mengganggu fungsi dalam aktivitas sehari-hari. Terapi ini berfungsi untuk membentuk kembali pemikiran (kognisi) anak sehingga perilakunya menjadi lebih sesuai. Terapi pada keluarga juga dapat membantu mengajari keluarga memahami tentang gangguan tersebut dan membantu anggota keluarga mendukung anak dengan lebih baik selama periode kecemasan.

Obat-obatan

Antidepresan atau obat anti-kecemasan lainnya dapat digunakan untuk mengobati kasus separation anxiety yang parah.

Intervensi di sekolah

Kerjasama dengan guru atau praktisi kesehatan mental di sekolah anak Anda juga dapat membantu mengelola gejala.

Kerjasama dan dukungan orang tua 

Bicaralah dengan terapis anak Anda untuk lebih memahami bagaimana separation anxiety memengaruhi anak dalam kehidupan sehari-hari. Pastikan anak Anda dapat menghadiri janji terapi sesuai jadwal. Perawatan secara teratur akan memberikan hasil yang lebih baik. Cari tahu apa yang memicu gejala kecemasan anak Anda, dan terapkan teknik terapi untuk membantu anak Anda mengelola perasaannya di rumah atau di sekolah.

 

Komplikasi

Separation anxiety dapat menyebabkan timbulnya stres dan masalah sosial, baik di sekolah dan tempat kerja. Selain itu, separation anxiety juga biasanya disertai dengan gangguan mental lainnya, seperti:

  • Gangguan kecemasan lainnya, seperti gangguan kecemasan umum, serangan panik, fobia, gangguan kecemasan sosial atau agorafobia
  • Gangguan obsesif kompulsif
  • Depresi

Pada anak-anak, separation anxiety dapat memengaruhi perkembangan emosional dan sosial. Hal ini menyebabkan seorang anak menghindari atau melewatkan pengalaman-pengalaman penting untuk perkembangan normalnya. Separation anxiety juga dapat memengaruhi kehidupan bekeluarga, karena orang tua atau pengasuh cenderung terlalu fokus pada penderita, sehingga dapat menyebabkan masalah-masalah, seperti:

  • Aktivitas keluarga yang dibatasi oleh perilaku negatif anak
  • Kurangnya waktu yang dimiliki orang tua untuk diri mereka sendiri atau satu sama lain, sehingga bisa mengakibatkan timbulnya frustrasi
  • Saudara kandung yang menjadi iri dengan perhatian ekstra yang diberikan kepada anak dengan separation anxiety

 

Pencegahan

Belum diketahui cara pasti untuk mencegah timbulnya separation anxiety, tetapi dengan mengenali dan bertindak ketika gejala muncul dapat mengurangi kesulitan dan mencegah masalah yang terkait dengan tidak maunya anak pergi ke sekolah. Selain itu, memperkuat kemandirian dan rasa percaya diri anak melalui dukungan dan persetujuan dapat membantu mencegah episode kecemasan di masa depan.

 

Kapan Harus ke Dokter

Jika gejala separation anxiety anak Anda menyebabkan mereka sangat tertekan, mereka kesal atau sedih untuk waktu yang lama setelah Anda meninggalkan mereka, atau telah berlangsung selama lebih dari beberapa minggu, konsultasikan masalah tersebut dengan dokter untuk mendapatkan bantuan.

Writer : dr Dedi Yanto Husada
Editor :
  • dr Hanifa Rahma
Last Updated : Rabu, 16 Februari 2022 | 06:55

Febriante, J., et al. Separation Anxiety. (2021). Retrieved 12 Februari 2022, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK560793/

Nall, R. What is Separation Anxiety Disorder in Adults?. (2018). Retrieved 12 Februari 2022, from https://www.medicalnewstoday.com/articles/322070

Nazario, B. Separation Anxiety Disorder. (2020). Retrieved 12 Februari 2022, from https://www.webmd.com/parenting/separation-anxiety

Separation Anxiety. (2018). Retrieved 12 Februari 2022, from https://www.nhs.uk/conditions/baby/babys-development/behaviour/separation-anxiety/

Separation Anxiety Disorder. (2021). Retrieved 12 Februari 2022, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/separation-anxiety-disorder/symptoms-causes/syc-20377455

Johnson, S. Separation Anxiety Disorder. (2018). Retrieved 12 Februari 2022, from https://www.healthline.com/health/anxiety/separation-anxiety