Seperti Inilah Gejala Penyakit Polio 

Credits: Freepik. Infeksi polio dapat menyebabkan kelumpuhan.

Bagikan :


Polio atau disebut juga poliomelitis adalah penyakit menular yang sebenarnya sudah langka. Namun pada awal November 2022, polio dilaporkan ditemukan lagi di kabupaten Pidie, Aceh.
 
Kasus tersebut ditemukan melalui penelusuran RT-PCR, di mana seorang anak berusia 7 tahun 2 bulan mengalami gejala kelumpuhan pada kaki kiri dan demam, setelah dilakukan pemeriksaan, ternyata benar ditemukan adanya konfirmasi polio tipe 2. 
 

Apa itu Penyakit Polio?

Penyakit polio adalah jenis penyakit menular yang disebabkan oleh virus polio. Virus ini menyebar dengan mudah dari orang ke orang, dengan atau tanpa gejala apapun. 
 
Sebenarnya, sejak vaksin polio ditemukan pada tahun 1955, penyakit ini hampir musnah. Namun karena di beberapa negara tidak memiliki akses vaksin, atau adanya penolakan terhadap vaksin, maka virus ini berisiko muncul kembali. 
 
Polio disebabkan oleh virus bernama poliovirus yang menginfeksi tenggorokan dan usus. Gejalanya mirip seperti flu dan dapat menyebar ke otak dan tulang belakang, yang dapat menyebabkan kelumpuhan. 
 
 

Jenis-Jenis Polio 

Polio memengaruhi tubuh dengan berbagai cara yang berbeda, sehingga penyakit ini dikategorikan berdasarkan di mana lokasi virus berkembang dan menyerang. Adapun pembagiannya adalah sebagai berikut:
  • Poliomielitis abortif - infeksi polio yang menyebabkan timbulnya gejala seperti flu dan masalah pencernaan, yang berlangsung selama beberapa hari dan tidak menyebabkan masalah jangka panjang 
  • Poliomielitis non-paralitik - infeksi polio yang menyebabkan meningitis aseptik, atau pembengkakan di sekitar area otak. Gejalanya cenderung lebih berat dan membutuhkan perawatan di rumah sakit
  • Poliomielitis paralitik - infeksi polio yang terjadi ketika virus polio menyerang otak dan sumsum tulang belakang, sehingga menyebabkan kelumpuhan pada otot-otot yang berfungsi untuk bernapas, berbicara, menelan, dan menggerakkan anggota tubuh 
  • Polioensefalitis - infeksi polio langka yang kebanyakan menyerang bayi dan menyebabkan pembengkakan di otak 
  • Sindrom pasca-polio - gejala infeksi polio yang kembali muncul setelah bertahun-tahun lalu terinfeksi polio 

Baca Juga: Kapan Harus ke Dokter saat Bergejala Polio 

 

Gejala Penyakit Polio 

Poliovirus masuk ke dalam tubuh melalui mulut atau hidung kemudian memperbanyak diri di dalam tenggorokan dan usus.
 
Pada beberapa kasus, virus akan masuk ke dalam otak dan sumsum tulang belakang hingga menyebabkan kelumpuhan. Kelumpuhan dapat memengaruhi lengan, kaki atau otot yang mengontrol pernapasan. 
 
Sebagian besar orang yang terinfeksi polio tidak memiliki gejala atau memiliki gejala ringan yang mirip dengan flu. Gejalanya pun cenderung berbeda-beda, tergantung di bagian mana virus menyerang tubuh. 
 

Gejala poliomielitis abortif 

Gejala poliomielitis abortif mirip dengan penyakit lain pada umumnya, di mana gejala mulai muncul 3-7 hari setelah terinfeksi. Gejalanya sebagai berikut: 
  • Kelelahan 
  • Demam 
  • Sakit kepala 
  • Muntah
  • Diare 
  • Sembelit 
  • Sakit tenggorokan 

 

Gejala poliomielitis non-paralitik

Gejala poliomielitis non-paralitik kurang lebih sama dengan gejala poliomielitis abortif, hanya saja, ada gejala lain yang menyertai, di antaranya seperti: 
  • Kekakuan pada leher 
  • Kaki dan lengan terasa seperti ditusuk-tusuk jarum 
  • Sakit kepala parah 
  • Sensitif terhadap cahaya 

 

Gejala poliomielitis paralitik

Gejala poliomielitis paralitik juga mirip seperti gejala 2 jenis polio di atas, hanya ada beberapa tambahan gejala lain seperti: 
  • Kelemahan otot di seluruh tubuh
  • Sensitif terhadap sentuhan 
  • Kejang otot 
  • Kelumpuhan pada lengan dan kaki 
  • Kesulitan dalam bernapas, menelan dan berbicara 

 

Gejala polioensefalitis

Gejala polioensefalitis mirip seperti gejala flu, yang biasanya disertai dengan kelelahan ekstrem, kecemasan, kesulitan berkonsentrasi dan juga kejang.
 
 
Polio sangat mudah menyebar bahkan melalui kontak langsung dengan droplets saat orang yang terinfeksi berbicara, batuk, maupun bersin. Kemudahan penularan dan penyebarannya dapat ditekan dengan mendapatkan vaksin polio sejak dini, sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan. 
 
Jika anak Anda mengalami gejala seperti yang telah disebutkan di atas, maka sebaiknya periksakan diri ke dokter. Gunakan masker dan juga bersihkan semua permukaan yang mungkin terkontaminasi serta rutin mencuci tangan untuk mencegah penularan.
 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

 
Writer : Agatha Writer
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Jumat, 14 April 2023 | 04:39
 
Cleveland Clinic (2022). Polio. Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/15655-polio
 
Sehat Negeriku (2022). Pemerintah Bergerak Cepat Tangani Kasus Polio di Kabupaten Pidie. Available from: https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20221119/1841809/pemerintah-bergerak-cepat-tangani-kasus-polio-di-kabupaten-pidie/