Tidur adalah waktu dimana seseorang beristirahat untuk memulihkan energi. Namun pada beberapa kasus, kematian dapat terjadi ketika seseorang tertidur. Biasanya, hal ini disebabkan oleh masalah kesehatan yang sebelumnya tidak pernah disadari.

Penyebab Seseorang Meninggal saat Tidur

Kematian saat tidur dikenal dengan kematian nokturnal. Kondisi ini sering dikaitkan dengan adanya masalah pada jantung seperti henti jantung (sudden cardiac arrest) dan gagal jantung. Tak hanya itu, gangguan pernapasan seperti keracunan gas berbahaya dan penyakit kronis stadium akhir juga dapat menyebabkan seseorang meninggal saat tidur.

Beberapa penyebab seseorang meninggal saat tidur antara lain:

Henti jantung

Henti jantung (sudden cardiac arrest) adalah kondisi dimana jantung mendadak berhenti akibat gangguan kelistrikan pada jantung. Kondisi ini merupakan kondisi darurat yang membutuhkan penanganan segera. Jika tidak mendapat penanganan, dapat berakibat fatal. Risiko kematian saat tidur akibat henti jantung umumnya lebih tinggi karena lambatnya bantuan medis yang muncul.

Serangan jantung

Serangan jantung atau infark miokard adalah kondisi dimana kurangnya aliran darah ke otot jantung. Kondisi ini dapat disebabkan oleh penyumbatan aliran darah akibat tumpukan plak kolesterol pada pembuluh darah.

Serangan jantung biasa dialami pasien penyakit jantung koroner. Faktor risiko serangan jantung lainnya antara lain kegemukan, tekanan dan kolesterol darah tinggi hingga stres.

Baca Juga: Fakta- Fakta Seputar Henti Jantung yang Perlu Diketahui

Respiratory arrest

Normalnya, paru-paru berfungsi untuk menjadi tempat pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida. Ketika paru-paru tidak dapat berfungsi dengan normal, tubuh berisiko mengalami kekurangan oksigen dan kelebihan karbon dioksida. Kondisi ini menyebabkan ketidakseimbangan asam basa pada tubuh sehingga terjadi respiratory arrest.

Pada situasi ini otot jantung bekerja terlalu berat hingga akhirnya menyebabkan gagal napas. Gagal napas juga dapat disebabkan oleh penyakit kronis seperti pneumonia, emfisema, kanker paru dan PPOK (Penyakit Paru-Paru Obstruktif Kronis).

Diabetes tipe 1

Diabetes tipe 1 adalah kondisi di mana tubuh tidak bisa menghasilkan hormon insulin yang cukup karena adanya kerusakan sel pankreas. Jenis diabetes ini merupakan autoimun yang dapat dialami anak-anak dan remaja.

Diabetes tipe 1 diduga menjadi penyebab kematian saat tidur hingga sekitar 5% dari total kasus. Belum diketahui bagaiman diabetes tipe 1 dapat menyebabkan kematian saat tidur, namun diduga disebabkan karena hipoglikemia yang terjadi saat tidur.

Baca Juga: Mengenal Gangguan Tidur Sleep Apnea

Sleep apnea

Sleep apnea dapat memperburuk kondisi medis lain yang pada akhirnya bisa berakibat fatal. Penyakit ini termasuk stroke, serangan jantung, gagal jantung, dan aritmia yang semuanya dapat menyebabkan kematian mendadak. Pada kasus yang jarang terjadi, sleep apnea juga dapat menyebabkan seseorang tersedak yang jika tidak ditangani dengan tepat dapat menyebabkan seseorang kesulitan bernapas. 

Keracunan karbon monoksida

Kematian saat tertidur juga dapat disebabkan oleh keracunan gas karbon dioksida. Paparan gas karbon dioksida tinggi dapat menyebabkan kepala pusing, sesak napas, mual dan irama jantung yang tidak teratur. Tingginya kandungan karbon dioksida menyebabkan organ lain kekurangan oksigen sehingga menyebabkan kematian.

Epilepsi

Pengidap epilepsi perlu waspada terjadinya SUDEP (sudden death in epilepsy) yang dapat dialami 1 dari 1000 pengidap epilepsi akibat kejang yang tidak terkontrol. Kematian dapat terjadi selama kejang, setelah kejang, atau bahkan tanpa terjadinya kejang.

Beberapa teori mengungkapkan kematian ini disebabkan oleh kehabisan oksigen akibat kejang sehingga jantung dan paru-paru juga gagal berfungsi dengan normal.

Kematian saat tidur dapat disebabkan oleh gangguan medis yang mungkin tidak disadari sebelumnya. Jika Anda memiliki kondisi kronis yang berisiko menyebabkan kematian mendadak sebaiknya konsultasikan ke dokter mengenai cara untuk meminimalisir risiko tersebut. Anda juga dapat memanfaatkan fitur konsultasi pada aplikasi  Ai Care yang dapat diunduh di ponsel. 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!