Sering kali Anda mendengar istilah obesitas dan overweight dalam kehidupan sehari-hari. Kedua istilah tersebut biasa digunakan untuk menyebut kondisi seseorang yang mengalami kegemukan. Namun ternyata, obesitas tidak sama dengan overweight. Apa perbedaan keduanya?
Perbedaan Antara Obesitas dan Overweight
Pada dasarnya, overweight dan obesitas sama-sama digunakan untuk menyebut kondisi di mana seseorang mengalami kelebihan berat badan. Akan tetapi tidak semua orang yang mengalami kelebihan berat badan dikatakan mengalami obesitas. Berikut ini perbedaan antara obesitas dan overweight yang perlu Anda ketahui:
Perbedaan definisi
Meskipun sama-sama gemuk, namun obesitas dan overweight memiliki kriteria atau definisi yang bebeda. Untuk mengkategorikan apakah seseorang mengalami obesitas dan overweight dapat diukur menggunakan indeks massa tubuh (IMT).
Rumus untuk menghitung IMT yaitu: berat badan (kg) : (tinggi badan (m) x tinggi badan (m)). Dari hasil perhitungan tersebut, akan dikelompokkan dalam kategori apakah Anda mengalami gemuk, kurus atau berat badan ideal.
Dilansir dari CDC, hasil perhitungan indeks massa tubuh antara lain:
- Jika IMT Anda < 18,5, itu termasuk dalam kisaran berat badan kurang
- Jika IMT Anda 18,5 hingga <25, itu termasuk dalam kisaran berat badan yang sehat
- Jika IMT Anda 25,0 hingga <30, itu termasuk dalam kisaran kelebihan berat badan (overweight)
- Jika IMT Anda 30,0 atau lebih tinggi, itu termasuk dalam kisaran obesitas
Obesitas pun dapat dibagi menjadi beberapa kategori, yaitu:
- Kelas 1: IMT 30 hingga <35
- Kelas 2: IMT 35 hingga <40
- Kelas 3: IMT >40
Berdasarkan hasil tersebut dapat dikatakan bahwa obesitas adalah kondisi yang lebih parah dibandingkan overweight (kelebihan berat badan).
Perbedaan penyebab
Selain diukur berdasarkan indeks massa tubuh, obesitas dan overweight juga dapat disebabkan oleh kondisi yang berbeda. Orang yang mengalami kelebihan berat badan dapat disebabkan oleh penumpukan lemak tubuh, kelebihan otot dan tulang, serta kondisi gemuk air.
Gemuk air adalah kondisi dimana terjadi penumpukan cairan berlebihan pada tubuh. Hal ini dapat menyebabkan seseorang terlihat gemuk meskipun tidak memiliki banyak lemak.
Sedangkan orang yang obesitas biasanya ditandai dengan memiliki kelebihan lemak pada tubuh, termasuk lemak di perut.
Bahaya Obesitas dan Overweight
Meskipun memiliki perbedaan penyebab dan kriteria, namun obesitas dan overweight sama-sama memiliki bahaya bagi kesehatan. Dilansir dari WHO, beberapa bahaya obesitas dan kelebihan berat badan di antaranya:
- Berisiko mengalami penyakit kardiovaskular seperti penyakit jantung dan stroke
- Mengalami diabetes
- Gangguan muskuloskeletal, terutama osteoarthritis (radang sendi)
- Risiko beberapa penyakit kanker, termasuk kanker payudara, endometrial, prostat, kanker hati, empedu, ginjal dan usus
Umumnya, orang dengan obesitas memiliki risiko lebih tinggi mengalami komplikasi penyakit tersebut. Namun jika Anda mengalami kelebihan berat badan, Anda juga perlu waspada akan risiko penyakit tersebut.
Jika Anda merasa mengalami kelebihan berat badan, sebaiknya lakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin. Baik obesitas dan overweight dapat diatasi dengan perubahan gaya hidup yang lebih sehat. Dokter akan merekomendasikan Anda untuk menjalani diet dan sejumlah kegiatan fisik untuk membantu membakar lemak.
Dengan penanganan yang tepat, Anda dapat terhindar dari risiko komplikasi akibat kegemukan dan kelebihan berat badan.
Mau tahu tips dan trik kesehatan, pertolongan pertama, dan home remedies lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Nadia Opmalina
WHO. Obesity and Overweight. Available from: https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/obesity-and-overweight#
Mayo Clinic. Obesity. Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/obesity/symptoms-causes/syc-20375742
CDC. Defining Adult Overweight & Obesity. Available from: https://www.cdc.gov/obesity/basics/adult-defining.html
NHS. Obesity. Available from: https://www.nhs.uk/conditions/obesity/