Rambut adalah mahkota kepala, sehingga rambut rontok dan kebotakan menjadi masalah yang sangat mengganggu penderitanya. Terapi Platelet-rich plasma (PRP) adalah salah satu alternatif yang dikatakan dapat membantu mempercepat pertumbuhan rambut. Terapi ini biasanya digunakan oleh dokter untuk merawat rambut rontok atau kebotakan yang disebabkan oleh androgenetic alopecia, kondisi umum yang menyebabkan folikel rambut menyusut.
Apa itu terapi PRP?
Plasma adalah komponen dalam darah yang mengandung beragam faktor pembekuan dan protein yang dapat mendukung pertumbuhan sel. Platelet atau trombosit adalah jenis sel darah yang juga berperan dalam proses pembekuan darah. Terapi Platelet-rich plasma (PRP) diteliti dapat mendukung proses penyembuhan cedera pada area tubuh yang diinjeksikan dengan plasma kaya trombosit.
Di Amerika Serikat, terapi ini masih belum disetujui oleh FDA. Ada juga beberapa atlet terkenal yang menggunakan terapi ini untuk menyembuhkan cedera pada panggulnya. Meskipun dikategorikan sebagai perawatan yang relatif baru, ada beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa terapi PRP dapat meningkatkan pertumbuhan rambut.
Penggunaan terapi PRP
Seperti dilansir Healthline, terapi PRP sudah digunakan dan menunjukkan manfaat pada masalah kesehatan berikut:
- Pada sebuah penelitian, terapi PRP dapat mengatasi kebotakan dan rambut rontok yang disebabkan androgenic alopecia. Perlu penelitian lebih lanjut dengan sampel yang lebih besar mengenai manfaatnya.
- Merawat cedera tendon
- Merawat cedera akut seperti misalnya otot hamstring yang tertarik atau keseleo lutut
- Perbaikan pasca operasi seperti memperbaiki tendon atau ligamen yang robek
- Membantu meringankan gejala osteoarthritis
Prosedur terapi PRP
Seperti dilansir WebMD, selain mengatasi masalah rambut rontok dan kebotakan, terapi PRP ini juga digunakan untuk membantu proses penyembuhan cedera akibat kerusakan pada tendon, ligamen, otot sendi dan kulit.
Mula-mula, dokter akan mengambil darah dari tubuh dengan menggunakan mesin dan memisahkan plasma kaya trombosit dari sisa darah. Dokter akan mematikan rasa area tubuh yang akan dirawat dengan suntikan PRP, ketika telah berhasil mati rasa, dokter akan menyuntikkan plasma ke area yang dirawat. Ketika trombosit telah masuk ke area yang dituju, mereka memecah dan melepaskan senyawa yang membantu memperbaiki dan memperbarui sel di area tersebut. Growth factor yang ada dalam PRP diduga juga berperan dalam memicu proses penyembuhan, termasuk pertumbuhan rambut yang baru di area kepala.
Efek samping
Karena terapi ini menggunakan komponen darah, ada kemungkinan terapi ini menyebabkan risiko dan reaksi tertentu seperti dilansir Medical News Today dan Healthline berikut ini:
- Rasa nyeri ringan di bekas area injeksi
- Pembengkakan atau gatal di area kulit kepala
- Sakit kepala
- Perdarahan di bekas area injeksi
- Cedera pada pembuluh darah atau saraf
- Infeksi kalsifikasi pada titik injeksi
- Munculnya jaringan parut
Sebelum melakukan terapi PRP biasanya Anda disarankan untuk menghentikan konsumsi obat seperti aspirin atau ibuprofen. Anda juga mungkin disarankan untuk menghentikan konsumsi vitamin dan suplemen seperti asam lemak omega-3.
Terapi PRP masih memerlukan penelitian lebih lanjut dengan sampel yang lebih banyak untuk meneliti manfaat terapinya. Terapi PRP tidak bersifat menyembuhkan, namun lebih bersifat mempromosikan kemampuan penyembuhan alami tubuh. Oleh karena itu, pada masalah kebotakan dan rambut rontok, terapi ini mungkin perlu dilakukan berulang-kali.
Sekalipun efek samping yang disebabkan oleh terapi mungkin ringan, sebaiknya lakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum memutuskan melakukan terapi PRP.
- dr Hanifa Rahma