Cedera Ligamen

Cedera Ligamen

Bagikan :


Definisi

Cedera ligamen adalah kerusakan jaringan penghubung tulang atau sendi akibat trauma fisik. Ligamen bersifat kuat dan cukup fleksibel untuk menopang tulang dan sendi yang berkaitan satu sama lain. Ligamen berbentuk seperti pita pengikat yang menghubungkan organ tulang-sendi.

Oleh karena itu, apabila ligamen mengalami cedera, maka akan menimbulkan gejala yang menyebabkan kesulitan beraktivitas . 

 

Penyebab

Cedera ligamen dapat disebabkan oleh ketidakstabilan saat menghentikan pergerakan, sehingga gerakan berbalik menjadi gerakan berputar dan menyebabkan cedera. Cedera ini paling sering terjadi ketika ligamen di sekitar sendi tersebut mengalami peregangan sepenuhnya sehingga menyebabkan terlepasnya ligamen dari tulang.

Salah satu sendi yang paling sering mengalami cedera ligamen dan menyebabkan ligamen robek adalah ligamen di sekitar sendi lutut. Ada tiga jenis ligamen di sekitar lutut yang sering mengalami cedera:

Anterior Cruciatum Ligamentum (ACL)

ACL merupakan salah satu ligamen utama penyokong lutut. Beberapa penelitian mengkategorikan cedera ACL secara umum disebabkan oleh cedera kontak dan nonkontak. Cedera ACL karena melompat, mendarat, atau perubahan arah yang cepat dianggap sebagai cedera nonkontak, sedangkan cedera kontak terjadi karena pukulan langsung pada lutut.

Beberapa penelitian yang menganalisis mekanisme cedera, faktor risiko, dan metode pencegahan cedera ACL telah menemukan bahwa hampir 80% cedera ACL disebabkan oleh cedera non-kontak. Sebagian besar robekan ACL terjadi pada atlet. Atlet yang paling berisiko cedera nonkontak adalah pemain ski, pemain sepak bola, dan pemain bola basket sedangkan atlet yang paling berisiko untuk cedera kontak adalah pemain sepak bola.

Posterior Cruciatum Ligamentum (PCL)

PCL terletak di belakang lutut, ligamen ini juga berfungsi menghubungkan tulang paha dan tulang kering pada betis. Fungsi PCL utamanya untuk menjaga kestabilan tulang kering agar tidak cedera saat melakukan gerakan.

Cedera PCL disebabkan oleh adanya hantaman yang ekstrem mengenai tulang betis bagian atas saat lutut dalam posisi tertekuk. Cedera PCL seringkali terjadi dalam bentuk dashboard injury, yaitu saat lutut secara mendadak masuk dan menghantam dashboard selama tabrakan.

Cedera PCL juga dapat diakibatkan karena mekanisme jatuh ke arah depan dengan lutut tertekuk. Cedera PCL pada olahraga paling terjadi pada olahraga sepak bola, ski, dan baseball.

Ligamen Kolateral

Ligamen ini terletak di sisi lutut, ligamen bagian dalam disebut medial collateral ligament (MCL) dan lateral collateral ligament (LCL) ligamen yang terletak disamping lutut. Kedua ligamen ini berfungsi untuk mengontrol gerakan menyamping dari sendi lutut.

Cedera MCL sering terjadi dalam olahraga, terutama dijumpai pada olahraga ski, 60% cedera lutut saat bermain ski melibatkan MCL. Mekanisme cedera mungkin terjadi karena putaran, hantaman melintangi ligamen atau puntiran secara tiba-tiba. Cedera MCL juga dapat terjadi akibat pukulan langsung ke lutut bagian samping yang menyebabkan tekanan yang ekstrem. Cedera pada MCL dapat terjadi terlokalisir (hanya cedera MCL saja) namun lebih sering terjadi bersamaan dengan cedera pada struktur lutut lainnya.

Sementara itu, mekanisme cedera pada LCL yang paling umum terjadi yaitu hantamanm yang ekstrim ke lutut dengan ke arah anteromedial (depan-tengah), sehingga terjadi hiperekstensi lutut (gerakan meluruskan lutut yang berlebihan), walaupun mekanisme cedera nonkontak juga dapat terjadi sebagai akibat hiperekstensi lutut.

 

Faktor Risiko

Faktor risiko terjadinya cedera ligamen adalah sebagai berikut:

  • Olahragawan, pada atlet yang sering menjalani latihan fisik lebih berisiko mengalami cedera sendi. Olahraga yang membutuhkan kecepatan tinggi dalam gerakan berputar dan melompat meningkatkan kemungkinan cedera pada ligamen terkait. Khusus untuk cedera ligamen bagian lutut, olahraga seperti sepak bola dan ski rentan mengalami cedera ligamen pada ligamen yang berada disekitar lutut. Olahraga sepak bola memiliki kemungkinan tertinggi cedera lutut secara keseluruhan.
  • Trauma mekanik saat kecelakaan lalu lintas, seperti pada dashboard injury saat kecelakaan mobil dalam hal ini sering mencederai ligamen PCL pada lutut karena hantaman dashboard mengenai ligamen dengan posisi lutut tertetekuk.
  • Jenis kelamin, pada beberapa penelitian menyebutkan bahwa wanita berada pada peningkatan risiko cedera ACL. Hal ini terjadi karena dianggap wanita memiliki paha bagian belakang yang lebih lemah dan dan tidak stabil saat pergerakan otot paha. Sementara itu, jika dilihat dari jenis olahraga yang berisiko tinggi terhadap kejadian cedera ligamen maka laki-laki lebih banyak mengalami insiden ini karena jumlah atlet laki-laki dalam olahraga misalnya sepak bola lebih banyak daripada atlet wanita.
  • Usia, cedera ligamen banyak terjadi pada kelompok usia produktif yaitu dewasa muda yang berkaitan dengan aktivitas fisik yang masih tinggi.

 

Gejala

Beberapa gejala cedera ligamen pada umumnya sebagai berikut:

  • Nyeri pada lokasi ligamen yang robek, biasanya terjadi secara akut atau sesaat setalah terjadi cedera/trauma mekanik yang menyebabkan ligamen robek. Nyeri kemudian meningkat dengan pergerakan dari sendi-tulang di sekitar ligamen tersebut.
  • Pembengkakan, adanya peradangan disekitar ligamen yang robek menyebabkan jaringan disekitarnya menjadi bengkak.
  • Pegerakan menjadi tidak stabil pada sendi yang mengalami robekan ligamen karena cedera, bahkan pada penderita sama sekali tidak bisa menggerakkan bagian sendi yang terkena karena sangat merasakan nyeri pada daerah tersebut.
  • Saat terjadi cedera ligamen yang menyebabkan robeknya ligamen, kadang-kadang penderita mendengar bunyi letupan “pop” saat kejadian tersebut terjadi khususnya pada cedera ligamen ACL di lutut.

 

Diagnosis

Diagnosis cedera ligamen ditegakkan melalui wawancara mekanisme trauma yang terjadi, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Pemeriksaan fisik yang khas ditemukan adanya nyeri saat ditekan pada bagian ligamen yang robek dan ditemukan deformitas (perubahan bentuk) bisa berupa pembengkakan di sekitar ligamen yang mengalami cedera. Diagnosis utamanya ditegakkan melalui pemeriksaan penunjang, dapat berupa radiologi X-Ray, USG dan MRI pada ligamen yang dicurigai mengalami robekan.

 

Tata Laksana

Jika Anda mengalami cedera olahraga yang dicurigai menyebabkan kerusakan sendi, tulang ataupun ligamen maka lakukan prinsip PRICE dalam memberikan pertolongan pertama. Adapun hal tersebut sebagai berikut:

  • Protection, perlindungan bertujuan untuk melindungi bagian tubuh yang mengalami cedera dari kerusakan lebih lanjut seperti evakuasi pasien ke tempat yang lebih aman.
  • Rest, istirahat dengan menghindari gerakan yang melibatkan bagian tubuh yang cedera, mengurangi aktivitas fisik sehari-hari. Jika cedera terjadi pada tungkai (lutut dan kaki) dapat menggunakan tongkat untuk membantu menahan beban tubuh. Shoulder sling bandage dapat membantu pada bahu yang mengalami cedera.
  • Ice, aplikasikan kompres es ke bagian yang terkena cedera selama 15-20 menit setiap 2 hingga 3 jam. Gunakan handuk untuk membungkus es agar tidak langsung menyentuh kulit.
  • Compression, kompres dengan menggunakan es dan elastic compression bandages untuk mengurangi pembengkakan pada bagian mengalami cedera.
  • Elevation, yaitu posisi bagian tubuh yang cedera agak ditinggikan 30°-45°. Hal ini juga dapat membantu dalam mengurangi pembengkakan.

 

Komplikasi

Keterlambatan diagnosis dan penanganan yang tidak tepat menyebabkan ketidakstabilan pergerakan sendi-tulang-ligamen yang mengalami cedera berkelanjutan serta menyebabkan nyeri kronis (menahun) dari penderita hingga mengganggu kualitas hidup. Pada beberapa kasus juga menyebabkan kelumpuhan saraf dan terjadi disfungsi dari bagian yang mengalami cedera.

 

Pencegahan

Cedera ligamen pada umumnya terjadi selama berolahraga, berikut hal-hal yang dapat mengurangi risiko terjadinya cedera pada saat melakukan olahraga:

  • Melakukan pemanasan dengan benar sebelum berolahraga dan melakukan peregangan setelah berolahraga.
  • Menghindari gerakan yang berlebihan, tidak memaksakan gerakan yang sulit dilakukan.
  • Menggunakan peralatan yang tepat, misalnya memakai sepatu lari untuk berlari atau memakai pelindung tulang kering di betis dan lutut untuk sepak bola.
  • Bila menjalani profesi sebagai atlet maka penting untuk melakukan latihan fisik dengan teknik yang benar.
  • Saat ingin memulai olahraga atau latihan fisik yang baru, sebaiknya melakukan konsultasi mengenai hal-hal terkait kepada pelatih kebugaran atau pelatih olahraga yang terkualifikasi.

 

Kapan Harus ke Dokter?

Penanganan cedera ligamen harus melibatkan intervensi berupa fisioterapi (latihan pergerakan untuk proses rehabilitasi/penyembuhan) bahkan membutuhkan intervensi bedah sehingga sebaiknya sesaat setelah anda mengalami cedera maka anda memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat guna mendapat penanganan yang tepat agar tidak terjadi komplikasi atas cedera yang berkelanjutan.

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

Writer : dr Ulfayanti Syahmar
Editor :
  • dr Ayu Munawaroh, MKK
Last Updated : Jumat, 14 April 2023 | 04:29