Definisi
Fraktur adalah suatu kondisi ketika terjadinya pemisahan pada tulang akibat tekanan yang berlebihan pada tulang. Atau mudahnya, disebut dengan patah tulang. Sedangkan fraktur patologis adalah suatu kondisi ketika terjadinya patah tulang tanpa tekanan berlebih di tulang. Fraktur patologis sering terjadi akibat adanya penyakit lain yang mendasari dan menyebabkan tulang patah tanpa sebab.
Ketika seseorang memiliki kondisi kesehatan tertentu dan berlangsung dalam waktu lama (kronis), hal tersebut dapat memberikan dampak negatif terhadap massa tulang. Ketika massa tulang berkurang, terdapat kesempatan yang lebih tinggi untuk terjadinya fraktur bahkan ketika tidak ada tekanan yang berlebih ke tulang. Bahkan kondisi yang normalnya tidak menyebabkan Kondisi seperti itulah yang menggambarkan terjadinya fraktur patologis.
Penyebab
Seperti yang diketahui, fraktur patologis disebabkan oleh penyakit yang mendasari terjadinya kelemahan pada massa tulang. Penyakit-penyakit tersebut adalah sebagai berikut:
- Osteoporosis
Osteoporosis adalah penyakit yang menyebabkan lemahnya tulang sehingga tulang lebih mudah untuk patah.
- Kanker
Kanker adalah penyakit karena pertumbuhan sel yang tidak normal. Kanker dapat terjadi pada bagian tubuh manapun. Banyak jenis kanker yang bila tidak ditangani dengan baik dapat merambat ke tulang dan menyebabkan tulang menjadi lemah dan mudah patah.
- Osteomalasia
Osteomalasia adalah kondisi kekurangan vitamin D yang menyebabkan tulang menjadi lebih lunak. Sehingga tulang menjadi lebih mudah patah.
- Osteomielitis
Osteomielitis merupakan kondisi infeksi di tulang akibat bakteri atau jamur yang menyebar ke bagian tulang dan sekitarnya. Pada kasus yang langka, osteomielitis dapat menyebabkan fraktur patologis.
- Kondisi lain
Kondisi lain dapat menyebabkan fraktur patologis seperti tumor dan kista non-kanker, penyakit Paget, osteogenesis imperfekta, serebral palsi, distrofi muskuler, atrofi spinal muskuler, spina bifida, sindrom Down, penyakit ginjal, penyakit Celiac, penyakit radang usus, kondisi endokrin seperti hipertiroid atau hiperparatiroid, rheumatoid artritis, dan lain sebagainya.
Baca selengkapnya mengenai osteomielitis, di sini: Osteomielitis - Definisi, Penyebab, Gejala dan Pengobatannya
Faktor Risiko
Faktor risiko dari fraktur patologis antara lain adalah sebagai berikut:
- Wanita
- Usia lanjut
- Kekurangan vitamin D dan kalsium
- Berat underweight atau overweight
- Terdapat nyeri di tulang belakang atau tulang lain
- Kurangnya aktivitas fisik dan mobilitas (gaya hidup sedenter)
- Gangguan pada hormon seks atau hormon pertumbuhan
- Adanya kondisi peradangan dalam tubuh
- Riwayat fraktur patologis di keluarga
Gejala
Gejala dari fraktur patologis mirip dengan fraktur pada umumnya, namun karena fraktur patologis disebabkan oleh penyakit yang mendasarinya, maka gejala yang muncul dapat disertai dengan gejala dari penyakit yang mendasarinya. Selain itu, gejala dari fraktur patologis kurang lebih akan sama dengan gejala fraktur pada umumnya yakni:
- Nyeri
- Bengkak
- Memar
- Perubahan warna pada kulit sekitar tulang yang patah
- Adanya penonjolan pada sudut tulang yang patah
- Ketidakmampuan menaruh beban pada tulang yang patah
- Ketidakmampuan menggerakan anggota gerak dari bagian tulang yang patah
- Perdarahan dan tulang yang menembus kulit (pada fraktur terbuka)
Diagnosis
Diagnosis dari fraktur patologis akan memerlukan anamnesis atau wawancara antar dokter dan pasien guna menggali riwayat pasien, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang untuk menegakkan diagnosis.
Wawancara Medis
Dokter akan bertanya mengenai:
- Gejala yang dialami saat ini
- Riwayat penyakit terdahulu
- Riwayat pekerjaan dan aktivitas sehari-hari
- Riwayat penyakit keluarga
Pemeriksaan Fisik
Selanjutnya dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, dimulai dengan memeriksa keadaan umum pasien yakni memeriksa tekanan darah, suhu tubuh, laju napas, dan nadi. Kemudian dokter juga akan melakukan pemeriksaan yang lebih spesifik pada lokasi fraktur. Dokter akan melakukan pemeriksaan berupa:
- Look: Dokter akan melihat lokasi fraktur, memastikan adanya memar, bengkak, perubahan warna pada kulit, penonjolan tulang, kelainan bentuk, dan darah atau tanda infeksi yang mungkin terjadi.
- Feel: Dokter akan meraba lokasi fraktur, memastikan adanya nyeri dan perubahan suhu pada lokasi fraktur.
- Move: Dokter akan mencoba menggerakkan tulang untuk melihat penurunan sudut dan keterbatasan gerak dari tulang untuk membantu memperkirakan keparahan fraktur, sehingga dapat membantu untuk menentukan tatalaksana.
Pemeriksaan Penunjang
Kemudian dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang. Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan berupa:
- Pemeriksaan Laboratorium
- Darah Lengkap
- Kadar Vitamin D
- Pemeriksaan Radiologi
-
- Rontgen X-Ray
- CT-Scan
- MRI
Bila pasien memiliki tumor, maka dokter dapat melakukan pemeriksaan biopsi ke pasien untuk memeriksa sel tumor dibawah mikroskop.
Tata Laksana
Sama seperti fraktur pada umumnya, prinsip pengobatan dari fraktur adalah untuk menggabungkan tulang yang patah menjadi satu bagian yang utuh kembali, mengontrol nyeri, mencegah komplikasi, dan mengembalikan fungsi utama dari bagian yang patah.
Pengobatan dari fraktur patologis akan bergantung dari kondisi penyakit penyebab fraktur patologis itu sendiri. Banyak penyakit yang dapat menyebabkan lemahnya tulang, tetapi tidak mempengaruhi kemampuan tulang untuk sembuh dan kembali seperti sedia kala.
Pada kasus ini, Anda dapat menggunakan bidai atau gips, bergantung dengan lokasi dari frakturnya. Kemudian dokter juga dapat memberikan obat-obatan untuk membantu mengurangi nyeri dari fraktur, dan memberikan suplementasi kalsium bila perlu. Selanjutnya dokter juga dapat mempertimbangkan tindakan operasi pada kasus fraktur patologis yang cukup parah guna memasang pin atau besi penyambung pada tulang.
Perlu dilakukan kerjasama antar dokter spesialis bedah tulang dan dokter yang merawat penyakit penyebab fraktur patologis untuk menghasilkan kesembuhan dari fraktur patologis.
Komplikasi
Bila fraktur patologis tidak ditangani dengan baik, maka dapat memberikan beberapa komplikasi yakni:
- Infeksi lokal di sekitar kulit yang mengalami fraktur (selulitis)
- Kelainan bentuk tulang (malunion)
- Sindrom kompartemen
- Emboli lemak
- Trombosis vena dalam
- Infeksi seluruh tubuh (sepsis)
- Syok hipovolemik atau perdarahan pada seluruh tubuh
Jika Anda ingin mengetahui lebih lanjut mengenai trombosis vena dalam, Anda dapat membacanya di sini: Trombosis Vena Dalam - Definisi, Penyebab, Gejala dan Pengobatannya
Pencegahan
Fraktur patologis tidak selalu dapat dicegah, namun bila Anda memiliki kondisi yang dapat menyebabkan tulang menjadi lunak, segera konsultasi dengan dokter Anda untuk mengurangi risiko terjadinya fraktur patologis.
Secara umum, Anda dapat melakukan cara dibawah ini untuk meningkatkan kesehatan tulang:
- Berolahraga dan aktivitas fisik secara rutin untuk menjaga agar otot kuat dan merawat kesehatan tulang
- Mendapatkan asupan vitamin D dan kalsium yang cukup baik itu dari makanan yang dimakan sehari-hari, suplementasi tambahan, atau sinar matahari
- Mendapatkan perawatan pada penyakit yang dapat mendasari terjadinya fraktur patologis
- Menggunakan prostetik atau alat seperti tongkat, sepatu yang dirancang khusus, atau walker
- Menghindari aktivitas dengan intensitas tinggi
Baca mengenai suplemen kalsium, di sini: Kalsium - Cara Kerja, Kontraindikasi dan Interaksi Obat
Kapan Harus ke Dokter?
Segeralah ke dokter bila Anda merasakan gejala yang sudah disebutkan di atas, terutama bila selama ini Anda sedang dalam pengobatan dari penyakit-penyakit tertentu yang menjadi faktor risiko dan sering menjadi penyebab fraktur patologis. Anda dapat berkunjung ke dokter yang merawat Anda untuk dilakukan peninjauan dan pengobatan lebih lanjut.
Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!
- dr. Monica Salim