Definisi
PCR TB (Gene Expert) adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mendeteksi materi genetik dari bakteri Mycobacterium tuberculosis yang menyebabkan penyakit TB (Tuberkulosis) dengan menggunakan alat Gene Expert. Gene Expert adalah alat yang berintegrasi dengan komputer untuk mendeteksi secara cepat keberadaan bakteri Mycobacterium tuberculosis dengan menggunakan teknik PCR. PCR yaitu suatu teknik pemeriksaan dengan prinsip kerja memperbanyak (amplifikasi) DNA (materi genetik) dari bakteri Mycobacterium tuberculosis pada sampel pemeriksaan. Bakteri Mycobacterium tuberculosis adalah bakteri penyebab penyakit tuberkulosis. Jika sampel pemeriksaan tidak terdapat bakteri Mycobacterium tuberculosis maka tidak akan terjadi perbanyakan dari materi genetik. Sehingga bakteri ini tidak akan terdeteksi oleh alat gene expert. Gene expert ini dikenal juga dengan nama tes cepat molekular (TCM). Secara keseluruhan Gene expert adalah tes cepat molekular yang secara automatis menyatu dengan teknik pemeriksaan PCR dalam mendeteksi kuman tuberkulosis. Pemeriksaan Gene Expert ini juga dapat digunakan untuk mengetahui resistensi (kekebalan) seseorang terhadap obat rifampisin sebagai pengobatan TB.
Tuberkulosis adalah penyakit yang menduduki peringkat ke-13 penyebab kematian di seluruh dunia. Selain itu TB menjadi salah satu penyakit infeksi pembunuh nomer kedua setelah infeksi Covid. Di seluruh dunia terdapat sebanyak 1.5 juta orang mengalami kematian akibat penyakit TB. Sedangkan di Indonesia penyakit TB ini menjadi masalah kesehatan yang menimbulkan berbagai dampak baik secara kesehatan, sosial, ekonomi dan kultural. Bahkan Indonesia menjadi negara kedua dengan kasus tuberkulosis terbanyak di dunia berdasarkan data dari organisasi kesehatan dunia WHO. Terdapat banyak faktor yang menyebabkan kasus tuberkulosis di Indonesia masih tinggi, seperti penemuan kasus, deteksi dini dan diagnosis kasus TB yang masih lambat di beberapa daerah di Indonesia akibat fasilitas layanan kesehatan yang tidak merata. Selain itu juga dipengaruhi oleh pengobatan yang kurang maksimal dan kepatuhan pasien selama berobat. Tuberkulosis dapat menyerang semua kelompok usia dan kelompok berisiko yang memiliki daya tahan tubuh rendah. Penyakit dapat terjadi pada dewasa, anak dan lansia, terutama yang memiliki komorbid seperti penyakit HIV dan DM (Diabetes Mellitus). Penyakit tuberkulosis menyerang organ paru dan juga organ lainnya serta dapat menimbulkan komplikasi berat hingga kematian. Terutama kasus TB jika terjadi pada anak dapat menganggu pertumbuhan dan perkembangan anak jika tidak dideteksi sejak dini dan cepat. Oleh karena itu, pemeriksaan PCR TB menggunakan Gene Expet diharapkan menjadi pemeriksaan cepat dalam mendeteksi dan mendiagnosis penyakit tuberkulosis. Sehingga dapat memperoleh pengobatan TB secara cepat dan tepat. Dengan tujuan terakhir kasus TB di Indonesia dapat menurun.
Pemeriksaan PCR TB (Gene Expert) memiliki banyak keunggulan seperti mendeteksi tuberkulosis secara cepat, sangat sensitif dan spesifik mendiagnosis penyakit tuberkulosis, dapat mendeteksi adanya kasus tuberkulosis yang kebal terhadap obat antituberkulosis (antiTB), lebih mudah dilakukan daripada pemeriksaan TB lainnya, hasil pemeriksaan dapat diperoleh dalam waktu 2 jam dan paparan langsung tenaga kesehatan terhadap kuman TB saat pemeriksaan dilakukan rendah. Namun pemeriksaan ini juga memiliki keterbatasan yaitu tidak dapat digunakan untuk memantau keberhasilan pengobatan TB, hasil pemeriksaan dapat dipengaruhi kualitas sampel, dan kinerja alat yang digunakan untuk pemeriksaan ini sangat bergantung terhadap petugas yang mengoperasikan.
Indikasi
Pemeriksaan PCR TB (Gene Expert) dapat digunakan untuk beberapa tujuan sebagai berikut:
- Digunakan pada pasien yang memiliki gejala penyakit tuberkulosis seperti batuk lebih dari 2 minggu, keringat dimalam hari, batuk berdarah, penurunan berat badan, nafsu makan menurun dan juga mengalami sesak.
- Mendeteksi dini secara cepat seseorang terinfeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis.
- Mendiagnosis penyakit Tuberkulosis lebih awal.
Kontraindikasi
Tidak terdapat kontraindikasi khusus yang menimbulkan pemeriksaan ini tidak dapat dilakukan.
Persiapan Sebelum Pemeriksaan
Pemeriksaan ini dapat menggunakan beberapa sampel yaitu sampel dahak atau bukan dahak. Jika sampel pemeriksaan menggunakan sampel dahak maka terdapat beberapa hal yang perlu Anda dipersiapkan. Seperti ketepatan waktu pengumpulan sampel dahak yang dapat dilakukan saat memeriksakan diri Anda ke dokter, pagi hari setelah bangun tidur atau saat akan mengantarkan sampel ke laboratorium. Sebelum pengumpulan dahak Anda tidak diperbolehkan makan, minum dan menggunakan cairan pembersih mulut. Karena dapat mempengaruhi kualitas dari dahak yang dikumpulkan. Sedangkan sampel bukan dahak yaitu cairan otak, jaringan tubuh dan cairan lambung. Namun paling sering sampel yang digunakan adalah dahak karena lebih mudah, cepat dan dapat dilakukan secara mandiri oleh Anda. Sedangkan sampel bukan dahak harus dilakukan oleh petugas yang memiliki keahlian dan kemampuan khusus.
Prosedur Pemeriksaan
Jika menggunakan sampel dahak maka Anda dapat mengumpul sampel dahak dengan langkah-langkah berikut ini:
- Petugas akan memberikan 3 tabung dahak kosong dan steril sebagai tempat penampung sampel dahak.
- Hindari dan jangan membuka tutup tabung sebelum waktu pengumpulan sampel dahak karena dapat menimbulkan kontaminasi kuman lain pada sampel dan dapat mempengaruhi kualitas dahak serta hasil pemeriksaan.
- Tempat pengambilan sampel dahak, jika dilakukan di fasilitas layanan kesehatan maka dilakukan di ruangan khusus dengan kondisi ruangan terbuka, terdapat jendela, terpapar sinar matahari dan tidak dilalui oleh orang banyak untuk menghindari penularan.
- Sedangkan pengumpulan sampel dahak yang dilakukan di rumah, sebaiknya Anda buka jendela dan tidak dilakukan di ruang tertutup dan jauh dari jangkauan banyak orang.
- Setelah itu, Anda mempersipkan diri dengan menarik nafas dalam, tahan selama 5 detik, kemudian keluarkan nafas secara perlahan.
- Selanjutnya tarik nafas dalam kembali dan batukkan secara kuat sehingga terdapat dahak yang keluar menuju mulut.
- Masukkan dahak ke dalam tabung steril hingga mengisi minimal 5 ml tabung.
- Kemudian tutup kembali tabung dengan rapat supaya dahak tidak tumpah keluar.
- Masukkan tabung ke dalam plastik bersih
- Kemudian, segera antarkan sampel dahak menuju laboratorium fasilitas layanan kesehatan, tempat Anda memeriksakan diri.
Nilai Normal dan Abnormal
Negatif
Nilai normal dari pemeriksaan PCR TB (Gene Expert) yaitu menunjukkan hasil negatif terhadap bakteri Mycobacterium tuberculosis. Artinya tidak ada materi genetik dari bakteri Mycobacterium tuberculosis yang terdeteksi oleh alat.
Positif
Nilai abnormal yaitu dapat menunjukkan 2 hasil. Pertama hasil positif dengan terdapat kekebalan terhadap obat anti-tuberkulosis (OAT). Artinya pada sampel terdeteksi bakteri Mycobacterium tuberculosis dan bakteri memiliki kekebalan terhadap OAT seperti rifampisin. Kedua, hasil positif tanpa adanya kekebalan pada OAT. Artinya, terdapat DNA (materi genetik) bakteri Mycobacterium tuberculosis yang dapat dideteksi pada sampel pemeriksaan, namun bakteri tidak kebal terhadap obat anti TB.
Invalid, Error, atau No Result
Selain itu, pemeriksaan juga dapat menunjukkan “invalid, error atau no result”. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti adanya kesalahan saat mengoperasikan, kualitas sampel yang buruk, atau alat mengalami eror.
Hasil dan Saran (Pemeriksaan Lanjutan)
Negatif
Jika hasil pemeriksaan PCR TB (Gene Expert) Anda atau buah hati Anda negatif. Maka hal ini menunjukkan bahwa Anda atau buah hati Anda sehat dan tidak terinfeksi oleh bakteri tuberkulosis. Seingga Anda dapat melanjutkan gaya hidup sehat dan selalu menjaga kesehatan tubuh. Hasil negatif juga dapat terjadi jika jumlah bakteri tuberkulosis pada sampel masih sedikit sehingga tidak terdeteksi dengan alat namun sebenarnya Anda mengalami infeksi bakteri tuberkulosis. Biasanya dokter akan menyesuaikan kembali dengan adanya riwayat kontak dengan pasien TB di lingkungan Anda, gejala yang Anda atau buah hati Anda alami dan hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter. Selanjutnya dokter juga akan merekomendasikan pemeriksaan lainnya seperti pemeriksaan darah lengkap, rontgen dada dan pemeriksaan biakan bakteri tuberkulosis sebagai pemeriksaan standar baku dari penyakit tuberkulosis. Pada anak juga dapat ditambahkan pemeriksaan mantoux (tuberkulin) yang disuntikkan pada kulit Anak.
Positif
Apabila hasil justru menunjukkan positif dan kebal terhadap obat anti TB. Maka menandakan bahwa Anda atau buah hati Anda terinfeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis dan bakteri kebal terhadap obat anti TB (OAT). Dokter biasanya akan menyesuaikan kembali dengan gejala yang Anda alami, hasil pemeriksaan yang dilakukan dokter dan juga hasil pemeriksaan penunjang lainnya. Dokter akan merekomendasikan untuk menjalani pengobatan penyakit TB dengan kategori obat khusus tuberkulosis yang kebal terhadap OAT. Selama pengobatan Anda perlu konsisten supaya pengobatan berhasil hingga dinyatakan sembuh. Selain itu, Anda juga harus menjalankan gaya hidup sehat, selalu menggunakan masker untuk mencegah penularan, berjemur, membuka semua jendela rumah supaya aliran udah di dalam rumah baik dan memeriksakan anggota keluarga lain juga sebagai orang yang berkontak erat dengan Anda.
Dan hasil pemeriksaan yang positif dan tidak terdapat kekebalan bakteri tuberkulosis terhadap OAT. Hal ini menunjukan bahwa Anda atau buah hati sedang mengalami penyakit tuberkulosis dan masih sensitif terhadap OAT. Dokter akan menganjurkan Anda dan buah hati Anda menjalani pengobatan TB dengan kategori pengobatan tanpa kekebalan obat selama 6 bulan dan melakukan langkah-langkah lainnya yang sudah dijelaskan di atas sebagai bentuk pencegahan penularan, keberhasilan pengobatan dan pengendalian kasus TB.
Invalid, Error, atau No Result
Untuk hasil pemeriksaan dengan kriteria “invalid, error dan no result”, dokter biasanya akan menganjurkan untuk dilakukan pemeriksaan PCR TB (Gene Expert) kembali. Namun pemeriksaan hanya dapat diulang 1 kali.
Konsultasikan Ke Dokter yang Tepat
Hasil PCR TB (Gene Expert) yang positif pada Anda atau buah hati Anda, menandakan adanya infeksi bakteri tuberkulosis atau sedang mengalami penyakit tuberkulosis. Sehingga Anda perlu berkonsultasi ke dokter umum, dokter spesialis dan dokter anak terdekat. Supaya memperoleh pengobatan yang sesuai untuk penyakit tuberkulosis dan mencegah penyebaran infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis ke bagian tubuh lainnya, serta komplikasi lainnya. Dan tentunya pada anak, agar tidak menganggu pertumbuhan dan perkembangan.
Mau tahu informasi seputar hasil pemeriksaan laboratorium, radiologi, dan lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Anita Larasati Priyono
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2017). Petunjuk Teknis Pemeriksaan TB menggunakan Tes Cepat Molekular (p. A multiple page). Kementerian Kesehatan.
Tuberculosis – World Health Organization. who.int (2021). Retrieved 18 June 2022, from https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/tuberculosis
TB Anak – Kementerian Kesehatan. (2021). Retrieved 18 June 2022, from https://tbindonesia.or.id/pustaka-tbc/informasi/teknis/tb-anak/
Intructions fo Collecting Sputum for TB (tuberculosis) – Minnesota Departemen of Health. (2020). Retrieved 18 June 2022, from https://www.health.state.mn.us/diseases/tb/basics/factsheets/sputum.html
A New Tool to Diagnose Tuberculosis: The Xpert MTB/Rif Assay– Centers for Disease Control and Prevention. cdc.gov. (2017). Retrieved 18 June 2022, from https://www.cdc.gov/tb/publications/factsheets/testing/xpert_mtb-rif.htm
Mycobacterium-PCR for MTBC/MAC– Publich Health Ontorio. (2022). Retrieved 18 June 2022, from https://www.publichealthontario.ca/en/laboratory-services/test-information-index/mycobacterium-pcr-mtbc-mac
Mycobacterium tuberculosis Complex, Molecular Detection, PCR - Mayo Clinic Laboratories. mayocliniclabs.com. (2021). Retrieved 18 June 2022, from https://www.mayocliniclabs.com/test-catalog/Overview/88807#Clinical-and-Interpretive
TB-PCR – Canterbury Health Laboratories. labnet.health.nz. (2022). Retrieved 18 June 2022, from https://www.labnet.health.nz/testmanager/index.php?fuseaction=main.DisplayTest&testid=953