Fobia adalah rasa takut berlebihan yang tidak masuk akal terhadap objek, situasi, dan tempat tertentu. Fobia menimbulkan ketakutan luar biasa yang dapat memicu kecemasan. Orang yang memiliki fobia pada satu hal biasanya akan memiliki ketakutan tersebut dalam jangka waktu yang cukup lama. Pada beberapa orang, fobia pada hal tertentu dapat memengaruhi kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, perlu dilakukan terapi untuk menghilangkan ketakutan tersebut.

Beda Fobia dan Ketakutan Biasa

Fobia dan rasa takut sering dianggap sama, namun sebenarnya keduanya adalah dua hal yang berbeda. Dilansir dari Mayo Clinic, rasa takut merupakan hal yang wajar dan merupakan emosi alami yang dirasakan oleh manusia. Rasa takut menimbulkan rasa waspada dan membantu kita untuk lebih berhati-hati.

Meskipun sama-sama memiliki unsur rasa takut, namun fobia merupakan ketakutan berlebihan dan seringkali tidak beralasan. Menurut NHS, fobia termasuk gangguan kecemasan yang timbul jika ada kontak dengan pemicunya. Ketika seseorang mengalami kontak dengan pemicu fobia, ia dapat merasakan takut luar biasa, panik dan kecemasan yang parah.

Terapi untuk Mengatasi Fobia

Jika Anda memiliki fobia, Anda akan seterusnya menghindari objek yang menyebabkan Anda ketakutan. Apabila Anda memilki fobia pada hal yang selalu dijumpai sehari-hari, hal ini tentu dapat mengganggu kehidupan Anda sehari-hari. Bagi Anda yang memiliki fobia, berikut ini beberapa cara yang bisa Anda coba untuk mengatasi fobia:

1. Self-exposure therapy

Self-exposure therapy merupakan salah satu jenis terapi yang banyak digunakan untuk mengatasi gangguan kecemasan, post-traumatic stress disorder, dan fobia. Ide dari terapi ini adalah membiarkan seseorang terpapar pada penyebab rasa takut yang ia alami.

Dalam self-exposure therapy, psikolog akan menciptakan lingkungan yang aman untuk mengekspos penderita fobia pada hal yang selama ini mereka takuti dan hindari. Semakin sering terpapar pemicu fobia di lingkungan yang aman, diharapkan dapat membantu pasien menghadapi pikiran negatif terhadap hal yang menyebabkan takut. Pada akhirnya, terapi ini bukan hanya mengurangi rasa takut yang dialami penderita namun juga membantu mengatasi kecemasan yang dirasakan.

2. Cognitive behavioral therapy (CBT)

Cognitive behavioral therapy atau terapi perilaku kognitif adalah terapi yang akan mengurai masalah, pola pikir dan perilaku Anda. Konsep dari terapi ini adalah bahwa sikap, pikiran dan perasaan Anda saling memengaruhi antara satu dengan lainnya. Ketika Anda memiliki pikiran negatif pada benda atau situasi tertentu, hal ini akan memengaruhi perasaan dan tindakan Anda.

Dalam terapi perilaku kognitif, terapis akan membantu Anda mengidentifikasi penyebab ketakutan kemudian mencari cara untuk mengubah cara pikir Anda pada penyebab ketakutan tersebut. Setelah memahami masalah fobia Anda, terapis akan membantu Anda mempelajari cara merespon ketakutan tersebut dengan langkah yang positif.

3. Obat-obatan

Saat menjalani psikoterapi, psikiater dapat meresepkan obat-obatan yang membantu mengatasi kecemasan. Beberapa obat-obatan yang diberikan antara lain antidepresan, obat penghambat pengikatan serotonin untuk meredakan gangguan kecemasan dan obat penghambat beta (beta blockers) untuk mengatasi gejala panik.

4. Perubahan gaya hidup

Perubahan gaya hidup dapat membantu Anda mengatasi serangan panik yang merupakan gejala fobia. Perubahan gaya hidup ini dapat berupa olahraga rutin, makan teratur, cukup istirahat, mengurangi asupan kafein dan berlatih relaksasi. Anda dapat latihan relaksasi dengan mempelajari teknik pernapasan atau yoga.

Beberapa jenis fobia ringan dapat hilang dengan sendirinya dan tidak membutuhkan perawatan khusus. Namun pada fobia spesifik atau fobia kompleks, seorang penderita fobia bisa mendapatkan kombinasi beberapa terapi. Jika Anda memiliki fobia yang menganggu kehidupan sehari-hari, sebaiknya segera konsultasikan ke psikolog atau psikiater untuk mendapatkan penanganan.

Mau tahu tips dan trik kesehatan, pertolongan pertama, dan home remedies lainnya? Cek di sini, ya!