Pemeriksaan Morfin

Pemeriksaan Morfin
Pemeriksaan morfin adalah salah satu jenis pemeriksaan obat opioid.

Bagikan :


Definisi

Pemeriksaan morfin adalah tes yang dilakukan untuk mencari keberadaan morfin atau mendeteksi bukti pemakaian morfin di tubuh. Morfin adalah obat golongan opioid yang umumnya digunakan untuk membantu meredakan nyeri hebat. Morfin biasanya diresepkan pada penyakit atau kondisi nyeri yang serius. Obat opioid juga bisa memberikan perasaan senang dan berpotensi menyebabkan ketergantungan dan kecanduan, sehingga pemakaian obatnya harus berada dalam pengawasan dokter.

Banyak orang yang menyalahgunakan obat opioid, yang menyebabkan terjadinya overdosis hingga kematian. Pemeriksaan morfin, salah satu obat opioid, bisa membantu mencegah atau mengatasi masalah ketergantungan obat sebelum terlambat.

 

Bila Anda tertarik untuk membaca lebih lanjut mengenai ketergantungan morfin, Anda bisa membacanya di sini: Ketergantungan Narkoba - Definisi, Penyebab dan Tata Laksana.

 

Indikasi

Pemeriksaan morfin dilakukan sebagai bagian dari pemeriksaan obat opioid atau narkoba, untuk mendeteksi bukti pemakaian morfin atau penyalahgunaan morfin. Umumnya pemeriksaan ini dilakukan pada kondisi berikut:

  • Skrining obat yang dilakukan pada program rehabilitasi atau bagian perawatan nyeri kronis, sebagai cara untuk memonitor pemberian morfin, apakah dosis yang diberikan sudah tepat dan tidak berlebihan, atau pada kondisi gawat darurat untuk mendeteksi intoksikasi akut
  • Untuk keperluan hukum, di mana pemeriksaan morfin dilakukan selama penyelidikan atau perkara pengadilan, contohnya sebagai bukti bila seseorang sedang terintoksikasi setelah suatu kecelakaan bermotor
  • Pemeriksaan pada ranah profesional, seperti:
    • Sebagai syarat yang diwajibkan oleh pemberi kerja pada pelamar dalam proses perekrutan
    • Salah satu pemeriksaan yang banyak dilakukan dalam militer
    • Skrining obat wajib bagi atlet sebelum mengikuti kompetisi olahraga

 

Kontraindikasi

Tidak ada kontraindikasi atau kondisi yang membuat seseorang tidak bisa melakukan pemeriksaan ini. Pemeriksaan morfin aman dilakukan dan semua orang bisa melakukan pemeriksaan ini.

 

Persiapan Sebelum Pemeriksaan

Tidak ada persiapan khusus sebelum melakukan pemeriksaan ini. Pemeriksaan bisa dilakukan kapan saja. Anda disarankan untuk melakukan konsultasi medis terlebih dahulu kepada dokter sebelum melakukan pemeriksaan dan memberi tahu dokter mengenai obat-obatan atau suplemen yang dikonsumsi secara rutin. Pemakaian obat tertentu seperti kodein atau obat opioid lainnya bisa memengaruhi hasil pemeriksaan.

 

Prosedur Pemeriksaan

Pemeriksaan morfin atau obat golongan opioid bisa dilakukan dengan memakai beragam sampel, seperti sampel darah, rambut, keringat, air liur (saliva) atau urine. Di bawah ini adalah prosedur yang menggunakan sampel darah, air liur dan urine.

 

Pemeriksaan Darah

Bila memakai sampel darah, sampel biasanya diambil dari pembuluh darah vena dan akan dikumpulkan ke dalam tabung khusus. Area tubuh tempat pengambilan darah akan dibersihkan dengan kasa alkohol steril. Petugas laboratorium akan memakai sarung tangan khusus dan APD (Alat Pelindung Diri) saat mengambil sampel pemeriksaan. Sampel darah yang telah didapatkan akan diperiksakan menggunakan alat khusus di laboratorium.

Risiko pemeriksaan dalam darah sangat kecil. Beberapa orang merasakan nyeri, pusing, dan memar saat pengambilan darah, namun keluhan ini biasanya hilang dengan cepat.

 

Pemeriksaan Air Liur

Morfin bisa dideteksi dalam saliva hingga 36 jam. Sebelum pemeriksaan, Anda tidak diperkenankan untuk memasukkan apapun ke dalam mulut. Sampel saliva bisa didapat dengan mengumpulkan air liur pada tabung khusus atau meletakkan suatu swab atau kasa penyerap di antara gusi dan pipi bagian dalam. Swab tersebut akan dibiarkan selama beberapa menit agar air liur bisa terkumpul.

 

Pemeriksaan Urine

Sebagian besar pemeriksaan obat opioid termasuk morfin umumnya menggunakan sampel urine. Anda akan diminta untuk mengumpulkan sampel urine pada suatu wadah. Umumnya, sampel urine yang dikumpulkan sekitar hingga 45 mililiter. Sampel urine sebaiknya dalam kondisi "bersih" dan tidak bercampur dengan hal lain. Sebelum mengumpulkan sampel, sebaiknya Anda mencuci tangan dengan bersih menggunakan air dan sabun.

Langkah pengambilan sampel urine adalah sebagai berikut:

  1. Setelah tangan dicuci bersih, bersihkan area kelamin Anda (ujung penis bagi pria dan labia vagina pada wanita) dengan tisu atau kasa bersih yang telah disediakan oleh petugas
  2. Mulai buang air kecil di toilet
  3. Pindahkan wadah sampel urine di bawah aliran air kecil Anda
  4. Isi wadah sampel hingga batas indikasi pengumpulan sampel pada wadah
  5. Selesaikan buang air kecil
  6. Kembalikan sampel pada petugas untuk selanjutnya dilakukan pemeriksaan

Petugas akan memeriksa urine Anda dari segi warna, bau atau tanda kontaminasi lainnya. Selanjutnya, sampel urine akan dibawa ke laboratorium untuk diperiksa lebih lanjut.

 

Nilai Normal dan Abnormal

Hasil pemeriksaan umumnya tersedia dalam beberapa jam hingga beberapa hari. Pada skrining obat opioid, umumnya hasil pemeriksaan bersifat kualitatif, yaitu memberikan hasil positif atau negatif tanpa informasi lebih lanjut mengenai jenis atau kadar obat yang terdeteksi di sampel. Pada jenis pemeriksaan lain dengan metode yang berbeda, tes bisa memberikan informasi yang lebih detail mengenai morfin yang ditemukan pada sampel, seperti berapa kadar morfin yang terdeteksi.

 

Hasil dan Saran (Pemeriksaan Lanjutan)

Hasil pemeriksaan negatif menandakan bahwa morfin tidak terdeteksi dalam sampel. Artinya, Anda berarti tidak sedang menggunakan morfin, pemakaian morfin berada dalam jumlah yang normal, atau kadar morfin yang ada di tubuh sangat rendah, di bawah nilai batas hasil positif.

Sementara itu, hasil positif pada pemeriksaan morfin menandakan bahwa adanya morfin yang terdeteksi pada sampel, dan kadar morfin tersebut melebihi nilai batas normal. Bila kadar morfin ditemukan tinggi di sampel, hal ini mungkin menandakan bahwa dosis obat yang diberikan terlalu banyak atau ada indikasi penyalahgunaan obat. 

 

Konsultasikan ke Dokter yang Tepat

Jika kadar morfin dalam tubuh tinggi atau tidak normal, penting bagi Anda untuk mendapat pengobatan. Ketergantungan morfin bisa berakibat fatal. Bila Anda memiliki ketergantungan terhadap morfin Anda dapat berkonsultasi dengan dokter spesialis psikiatri untuk mendapat terapi yang sesuai.

Jika Anda sedang menerima pengobatan nyeri kronis dan mendapat morfin, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter penanggung jawab Anda mengenai manajemen nyeri tanpa obat opioid. Selalu berkomunikasi dengan dokter Anda dan jangan ragu untuk bertanya mengenai pemeriksaan morfin, tujuan pemeriksaan dan bagaimana hasilnya diinterpretasikan.

 

Mau tahu informasi seputar hasil pemeriksaan laboratorium, radiologi, dan lainnya? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : dr Kevin Luke
Editor :
  • dr Hanifa Rahma
Last Updated : Senin, 30 Oktober 2023 | 07:25

Opioid Testing. (2020). Retrieved 20 September 2022, from https://medlineplus.gov/lab-tests/opioid-testing/

Opioid Testing. (2021). Retrieved 20 September 2022, from https://www.testing.com/tests/opioid-drug-test/

What is Opioid Testing. (2022). Retrieved 20 September 2022, from https://www.webmd.com/mental-health/addiction/opioid-testing

Opiates. (2022). Retrieved 20 September 2022, from https://www.mayocliniclabs.com/test-catalog/drug-book/specific-drug-groups/opiates