Karbon aktif adalah bubuk hitam halus yang tidak berbau dan tidak berasa. Jangan samakan karbon aktif dengan arang yang Anda gunakan saat membakar sate atau barbeque, ya. Walaupun bahan dasarnya sama, arang yang Anda gunakan saat barbeque belum diaktifkan pada suhu yang tinggi serta mengandung zat-zat lain yang berbahaya bagi manusia.
Pertama-tama karbon diaktifkan dengan diproses pada suhu yang sangat tinggi. Suhu panas ini kemudian akan mengubah struktur internalnya, membuat karbon semakin berpori dan meningkatkan luas permukaannya. Karbon aktif memiliki pori mikroskopis yang lebih banyak dari jenis arang lainnya yang membantu karbon memerangkap zat kimia beracun dan gas.
Cara kerja karbon aktif
Dilansir Healthline, karbon aktif bekerja dengan memerangkap racun dan bahan kimia di usus agar tidak diserap oleh tubuh. Tekstur karbon yang berpori memiliki muatan listrik negatif yang menyebabkannya menarik molekul bermuatan positif seperti racun dan gas sehingga membantu menjebak racun dan bahan kimia di usus. Karena karbon aktif tidak diserap tubuh, maka ia dapat mengikat racun dan keluar melalui kotoran tubuh.
Manfaat karbon aktif
-
Membantu menyerap racun
Berkat sifatnya yang mengikat racun, karbon aktif seringkali dimanfaatkan dalam kasus keracunan. Bahkan sudah sejak awal tahun 1800-an, karbon aktif digunakan sebagai penawar racun yang juga dapat mengobati overdosis obat seperti overdosis aspirin, asetaminofen, dan obat penenang.
-
Membantu meningkatkan fungsi ginjal
Karbon aktif dapat membantu meningkatkan fungsi ginjal dengan mengurangi jumlah zat beracun yang harus disaring oleh ginjal. Karbon aktif biasanya digunakan dalam perawatan pasien yang menderita penyakit ginjal kronis di mana ginjal tidak dapat melakukan penyaringan dengan benar. Karbon aktif memiliki kemampuan mengikat urea dan racun yang tidak mampu disaring oleh ginjal, dan menghilangkannya.
-
Mengurangi gejala sindrom bau ikan
Karbon aktif juga dapat membantu mengurangi bau tak sedap akibat kondisi trimetilaminuria (TMAU) atau yang disebut juga sebagai sindrom bau ikan. Kondisi tersebut disebabkan oleh kelainan genetik di mana bau yang mirip dengan ikan busuk terakumulasi di dalam tubuh. Akibatnya baik urine, keringat, bau mulut mengeluarkan bau tak sedap yang mirip dengan bau ikan busuk.
-
Mengurangi kadar kolesterol
Karbon aktif juga dapat membantu mngurangi kadar kolesterol dengan mengikat kolesterol dan asam empedu yang mengandung kolesterol di usus.
Efek samping karbon aktif
Umumnya penggunaan karbon aktif ini cukup aman dan tidak berbahaya bagi tubuh. Namun, seperti dilansir WebMD, karbon aktif dapat menyebabkan sembelit dan feses berwarna hitam. Karbon aktif juga tidak disarankan digunakan pada kondisi penyumbatan usus karena dapat memperlambat perjalanan makanan melalui usus.
Agar penggunaan karbon aktif tepat guna dan aman, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter Anda ya.
- dr Hanifa Rahma